Sukses

Sedang Mabuk Pemain Ini Cetak 7 Gol, Bagaimana Kalau Sadar?

Cerita itu terjadi ketika dia memperkuat tim Divisi III Inggris.

Liputan6.com, Watford - Striker Watford, Troy Deeney menjadi sosok pemain kunci di dalam skuat Watford. Meski berstatus sebagai tim promosi, pemain kelahiran Birmingham 27 tahun ini mampu membawa The Hornets, julukan Watford, sebagai tim terpandang di Inggris.

Bersama Odion Ighalo, Deeney menjadi pemain penting. Pemain kekar ini sudah melesakkan 6 gol. Kemampuan Deeney menjebol gawang lawan membuatnya menjadi tulang punggung tim musim ini. 

Sudah hampir 6 musim Deeney bermain untuk Watford. Dia pindah ke Vicarage Road pada 2010 lalu. Dia menjadi saksi sejarah kebangkitan tim yang bermarkas di Hertfordshire ini naik kasta. Musim 2014-15, Deeney mengantarkan Watford promosi ke Premier League dengan menempati peringkat dua klasemen di akhir musim di kasta kedua alias Divisi Championship.

Baca Juga

  • Presisi: Barcelona Mengamuk di Kandang Espanyol?
  • Jadwal Lengkap MotoGP 2016, Indianapolis Menghilang
  • Sindiran Halus Kiper Juventus untuk Lorenzo dan Marquez

Tapi siapa sangka, Deeney cenderung 'badung' alias nakal ketika masih remaja dulu. Dilaporkan dari 101greatgoals, pemain jangkung itu sempat berurusan dengan pihak berwenang. Bahkan, dia harus mendekam di balik jeruji besi karena terlibat tawuran di tengan kota Birmingham.

Dalam rekaman CCTV, Deeney kedapatan menedang kepala seseorang. "Kalau mengingat kejadian itu saya sangat menyesal." Tidak sulit bagi pihak keamanan untuk melacak Deeney dan kemudian menjebloskannya ke penjara.

Aksi bengal Deeney tidak sampai di situ, dia sempat membuat heboh liga Divisi III Inggris ketika memperkuat Chelmsley Town dan Walsall. Ketika itu, dia sempat bermain sambil mabuk. Tapi hebatnya, dia mampu menyarangkan 7 dari 11 gol ketika membela Chelmsley.

Si pemain ternyata pernah membuat repot pelatihnya. Gara-gara mabuk, pelatihnya sampai harus membayar ongkos taksi Deeney ketika hendak latihan.

Troy Deeney merayakan gol

Sebenarnya, pemain yang gemar mengoleksi tato ini punya kesempatan bergabung dengan tim Premier League, Aston Villa sejak usia 15 tahun. Dia mendapat undangan mengikuti trial selama 4 hari bersama Aston Villa.

Namun, dia tidak pernah muncul hingga hari terakhir. Lalu berkata kepada staf pelatih Aston Villa,"Saya ingin pergi ke taman di mana banyak wanita berkumpul di sana." Mendengar jawaban polos Deeney, staf pelatih Aston Villa tanpa berpikir dua kali langsung mengusir Deeney.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menjadi Pria Sejati

Meski terkesan brutal, Deeney berubah menjadi lelaki sejati setelah sang Ayah, Paul Anthony Burke meninggal dunia. Tanpa kepala keluarga, membuat Deeney pelan-pelan mulai memperbaiki diri. Terlebih, keluarganya hidup pas-pasan.

Demi bisa membayar uang sewa rumah senilai 50 poundsterling (Rp 1 juta). Tekanan membayar kontrakan rumah membuat dia harus bekerja keras.

Di dalam sel, dia merenung soal masa depannya yang hampir berantakan. Selama di penjara, Deeney coba menata masa depannya."Masuk penjara menjadi hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya. Dua tahun setelah itu, saya berpikir harus menjadi laki -laki sejati," ujarnya sebagaimana dilansir dari Daily Mail.

"Saya lebih senang sekarang karena mampu mengisi hidup ini. Setiap bangun, saya selalu mencemaskan uang sewa yang harus dibayar ibu sebesar 50 poundsterling. Ibu berkata penagih utang akan tiba: itu tekanan buat saya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini