Sukses

Kehilangan 6 Poin, Barcelona Mulai 'Kehabisan' Bensin?

Tiga pemain Barcelona dipaksa bermain lebih dari 2.000 menit dalam 30 pertandingan sejauh musim ini.

Liputan6.com, Barcelona - Sejak menang spektakuler 4-0 atas rival abadi mereka, Real Madrid, di Santiago Bernabeu, 22 November 2015 silam, Barcelona belum terlihat seperti tim yang sama. Barca memang juga menang 4-0 atas Real Sociedad dan Real Betis, tetapi permainan Lionel Messi dan kawan-kawan terlihat kurang tajam. Kelelahan fisik tidak bisa dipungkiri menjadi faktor kunci penyebabnya.

Baca Juga

  • Ronaldo: Saya Ingin Hidup Seperti Seorang Raja
  • Tarian Seksi Pemain Voli Korea
  • Hengkang Lebih Cepat, De Jong ke Leicester?

Di lima pertandingan terakhir, Barca kehilangan enam poin. Keenam poin itu hilang ketika Barca melawan Valencia, Deportivo La Coruna, dan dalam derby Katalan kontra Espanyol. Saat menghadapi Valencia, Barca yang sudah unggul lewat Luis Suarez pada menit 59 harus kebobolan empat menit jelang laga usai berkat gol Santi Mina.

Menjamu Deportivo, Barca unggul dua gol lebih dulu lewat Lionel Messi dan Ivan Rakitic. Namun, gol balasan dari Lucas Perez dan Alex Bergantinos membuyarkan kemenangan La Blaugrana -- julukan Barcelona. Menghadapi Espanyol, Sabtu (2/1/2016) malam WIB, Barca ditahan imbang tanpa gol.

Penyerang Barcelona, Luis Suarez, berusaha mengecoh kiper Espanyol, Pau Lopez pada laga La Liga Spanyol. Barca melakukan empat kali tembakan ke arah gawang dan empat kali tembakan melebar. (Reuters/Stringer)

Hasil imbang lawan Espanyol membuat posisi Barca di puncak klasemen sementara La Liga Spanyol dikudeta Atletico Madrid. Atletico kini mengantongi 41 poin, unggul dua angka dari Barca. Tetapi, Barca baru memainkan 17 pertandingan, satu laga lebih sedikit dari Atletico.

Pelatih Barca Luis Enrique harus menemukan penyebab Messi cs tidak bermain seperti ketika mengalahkan Madrid jika tak ingin timnya tergelincir. Dia boleh saja mengatakan senang dengan kinerja pasukannya ketika melawan Valencia. Namun, jelas terlihat ketika lawan meningkatkan tingkat serangan, seperti yang terjadi melawan Espanyol, Barca terlihat kerepotan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Pemain Sudah Bemain Lebih dari 2.000 Menit

Seperti dilansr media Spanyol, AS, Minggu (3/1/2015), kelelahan fisik yang dialami Barca disebabkan kurangnya pemain yang dimiliki Enrique menyusul sanksi FIFA. Padahal sejak awal musim 2015-16, Barca telah memainkan 30 pertandingan resmi: 17 La Liga Spanyol, 6 Liga Champions, 2 Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.

Dalam 30 pertandingan itu, tiga pemain dipaksa bermain lebih dari 2.000 menit. Ketiga pemain itu adalah Luis Suarez (2.370 menit), Sergio Busquest (2.370 menit), dan Ivan Rakitic (2.015 menit). Sementara itu, dua pemain belakang Barca, yakni Javier Mashcerano telah bermain 1.994 menit dan Daniel Alves 1.971 menit. Mulai bisa bermainnya Arda Turan dan Aleix Vidal sejak awal Januari 2016 diharapkan bisa dimanfaatkan Enrique untuk merotasi pemainnya guna menghindari kelelahan fisik.

Pemain Barcelona, Lionel Messi, terjatuh saat berebut bola dengan pemain Espanyol, Hernan Perez, pada laga La Liga Spanyol. Trio Messi, Neymar dan Suarez gagal cetak gol, Barca hanya mampu bermain imbang. (Reuters/Stringer)

Enrique juga harus lebih memperhatikan taktik yang diterapkan lawan terhadap timnya. Lawan saat ini fokus bagaimana mematikan trio MSN, yakni Messi, Suarez, dan Neymar. Atau mereka akan membuat gelandang kreatif seperti Andre Iniesta mati kutu.

Namun, ada tim yang menggunakan taktik sederhana untuk meredam agresivitas Barca. River Plate, misalnya. Saat final Piala Dunia Antarklub pada Desember lalu, River Plate melakukan pelanggaran sebanyak 21 kali untuk menahan laju Barca. Sementara Espanyol 22 kali melakukan pelanggaran.

Barca memang tim terbaik 2015 dan masih favorit untuk memenangkan semua kompetisi musim ini. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, telah menunjukkan bahwa tidak mudah bagi klub Katalan ini untuk mempertahankan puncak permainannya. Jika Enrique gagal menjaga kestabilan permainan Barca, bukan tidak mungkin juara Liga Champions 2014-15 akan tergelincir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.