Sukses

Menanti Mentalitas 'Tahan Banting' Evan Dimas

Awalnya, Evan Dimas sempat bimbang berangkat lagi ke Spanyol.

Liputan6.com, Surabaya Tarik ulur sempat terjadi sebelum keberangkatan gelandang potensial Indonesia, Evan Dimas Darmono ke Espanyol. Seharusnya Evan Dimas sudah terbang ke Spanyol, namun dia memutuskan berangkat pada 1 Februari 2016.

Evan malah menyempatkan diri bermain di turnamen di Bireuen, Aceh pada 7 dan 8 Januari 2016. Pemain berusia 20 tahun ini awalnya memang bimbang untuk berangkat menjalani program La Liga bersama Espanyol B selama empat bulan.

Agen Evan Dimas, Arif Wicaksono, yang juga CEO Ninesport, akhirnya menyetujui syarat dari Evan Dimas untuk ke Spanyol. Mantan kapten Timnas Indonesia U-19 ini meminta membawa temannya ke Spanyol saat menjalani program tersebut.



Sejumlah syarat diajukan Evan Dimas kepada Ninesport, sebagai fasilitator program dengan La Liga. Setelah syarat-syaratnya disetujui Ninesport, Evan akhirnya bermain dan berlatih bersama Espanyol B.

Kegagalannya saat trial bersama klub Segunda Division, Llagostera pada Agustus 2015, diyakini membuat Evan Dimas kecewa dan trauma berangkat ke Spanyol lagi. Dia juga sebelumnya telah memiliki kontrak dengan tim sepak bola Jawa Timur untuk mengikuti PON (Pekan Olahraga Nasional) 2016 di Jawa Barat.  



Selain itu, menurut CEO Surabaya United, Gede Widiade, Evan Dimas juga kabarnya mengkhawatirkan adaptasi dengan kehidupan dan budaya di Spanyol. Dia ingin tidak sendirian di Spanyol, sehingga meminta syarat harus ditemani sahabatnya selama berada di tim Espanyol B.

Situasi ini tentu berbanding terbalik dengan para pemain muda Asia lainnya yang mau menimba ilmu di Eropa. Mereka berjuang keras tanpa syarat untuk memaksimalkan kesempatan dapat berkarier di Eropa.



Pemain asal Korea Selatan, Lee Seung Woo yang direkrut akademi Barcelona menjadi salah satu contohnya. Atau sederet pemain muda Jepang yang berani bersaing dengan para pemain Eropa demi tempat di tim utama klub-klub Eropa.

Mentalitas tahan banting seperti itu yang seharusnya ditunjukkan Evan Dimas ketika memperoleh kesempatan bermain di Eropa. Evan Dimas pemain Indonesia yang sangat beruntung untuk berada di tim Espanyol.



Seperti kata orang bijak, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Usai gagal di Llagostera, muncul kesempatan dari Espanyol. Apapun hasil dari Espanyol, Evan Dimas harus tetap bekerja keras, usianya masih muda dan masa depannya panjang. Semoga Evan tak menyia-nyiakan bakatnya.  

Selama di Espanyol, Evan Dimas akan menerima gaji Rp 30 juta per bulan, yang akan dibayar oleh pihak La Liga, sebagai pemilik Program Development tersebut. Bila selama empat bulan itu progres Evan Dimas mengesankan dan sesuai ekspektasi, bukan tak mungkin Espanyol mau mengontraknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.