Sukses

5 Ayah dan Anak yang Hebohkan Sepak Bola Dunia

Zinedine Zidane dan Enzo mungkin akan menyusul untuk masuk daftar ini.

Liputan6.com, London - Bakat sepak bola seorang pemain tidak jarang menurun dari sang ayah. Terbukti, sejumlah nama yang meramaikan jagat sepak bola belakangan ini ternyata memiliki ayah yang punya karier bagus di lapangan hijau.

Darah sepak bola yang mengalir dalam keluarga banyak berpengaruh hingga menjadikan sang anak sebagai pesepak bola. Meski tak sedikit anak yang gagal mengikuti jejak sukses sang ayah di lapangan hijau, banyak pula kisah karier anak yang ternyata lebih mentereng dari sang ayah. Contoh paling hebat untuk kisah ayah dan anak dalam sepak bola dunia menjadi milik Cesare dan Paolo Maldini.   

Yang terbaru, Zinedine dan Enzo Zidane diprediksi menambah daftar ayah dan anak di persepakbolaan dunia. Zinedine baru diangkat sebagai pelatih kepala Real Madrid, sementara Enzo masih di tim B Los Merengues, tapi tinggal menunggu waktu untuk dimainkan di tim utama.

Berikut daftar lima ayah dan anak paling terkenal di dunia sepak bola:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Johan dan Jordy Cruyff

5. Johan dan Jordy Cruyff

Johan Cruyff disebut-sebut sebagai salah satu pemain terhebat yang pernah lahir di bumi. Dia dianggap legenda sepak bola Belanda, bahkan dunia. Kehebatannya di atas lapangan masih sering diceritakan banyak orang hingga sekarang.

Ketika nama besar Cruyff diwariskan kepada sang anak, Jordy, ekspektasi besar disematkan di pundaknya. Namun, Jordy seperti terbebani dengan ekspektasi itu. Meski sempat membela Barcelona dan Manchester United, kemampuannya dianggap tak spesial.

4. Peter dan Kasper Schmeichel

Menjadi bagian penting ketika Timnas Denmark menjuarai Euro 1992, nama Peter Schmeichel tak tergantikan ketika dia menjaga gawang tim mana pun. Bersama Manchester United, Peter meraih treble winner pada 1999 lewat penampilan heroiknya.

Sang anak, Kasper, juga memilih karier sebagai penjaga gawang. Sempat memperkuat Manchester City, namanya justru menjulang belakangan ini usai performa mengesankan bersama Leicester City di Liga Premier. Kasper adalah kiper yang bagus, tapi tak pernah bisa menyamai kehebatan sang ayah yang melegenda.

3 dari 4 halaman

Harry dan Jamie Redknapp

3. Harry dan Jamie Redknapp

Harry Redknapp tak pernah bermain untuk klub elite. Dia pernah membela West Ham United dan Bournemouth, tapi tak benar-benar sukses. Namun, Harry dinilai sebagai manajer yang bagus, daftar klub yang pernah ditanganinya terbilang banyak.

Sang anak, Jamie Redknapp, mungkin sedikit lebih baik kariernya sebagai pemain ketimbang Harry. Liverpool dan Tottenham Hotspur pernah dibelanya. Karier Jamie sebagai pemain biasa-biasa saja, kini dia menjadi pundit di Sky Sports, suatu hari mungkin dia akan menangani tim seperti sang ayah.

2. Danny dan Daley Blind

Manajer Timnas Belanda, Danny Blind, merupakan bek berkualitas saat menjalani karier sebagai pemain. Sang anak, Daley Blind, juga memilih karier sebagai pemain belakang, meski posisinya tidak sama persis dengan ayahnya.

Prestasi Danny sebagai pemain boleh jadi lebih cemerlang ketimbang sang anak, karena pernah memenangi Liga Champions bersama Ajax Amsterdam. Sayang sebagai pelatih, Danny gagal membawa Timnas Belanda ke Euro 2016.

Daley Blind yang sejak musim lalu berseragam Manchester United saat ini perlu bermain lebih konsisten. Posisinya juga terancam, bila Louis van Gaal dipecat dari jabatan manajer, mengingat Daley direkrut sebagai bagian dari rencana pelatih berjuluk Iron Tulip tersebut.

4 dari 4 halaman

Cesare dan Paolo Maldini

1. Cesare dan Paolo Maldini

Paolo Maldini mungkin menjadi satu-satu pemain yang bisa menandingi kehebatan sang ayah sebagai pesepak bola. Cesare Maldini pernah menjadi salah satu bek terbaik di generasinya, Paolo pun dianggap pemain bertahan kelas satu pada zamannya.

Cesare dan Paolo menikmati masa-masa sukses bersama AC Milan. Ayah dan anak ini sama-sama berstatus sebagai legenda Rossoneri, karena mampu menyumbang berbagai gelar bergengsi.

Cesare meniti karier sebagai pelatih dan telah memiliki prestasi yang bagus. Meski kini Paolo belum memutuskan untuk melatih, cepat atau lambat mungkin dia mengikuti jejak ayahnya lagi. 

Paolo tak tergantikan di lini belakang timnas Italia, bahkan dia dipercaya sebagai kapten. Cesare sempat menjadi pelatih timnas Italia, ketika Paolo masih aktif sebagai pemain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.