Liputan6.com, Nanjing - Ramires mengakhiri petualangannya di Chelsea. Gelandang asal Brasil itu resmi dilego ke klub Liga Tiongkok, Jiangsu Suning.
Namun, ini bukan transfer sembarangan. Pasalnya, nilai transfer Ramires, 35 juta dolar AS (sekitar Rp 485 miliar) menjadi yang termahal dalam sejarah Liga Super Tiongkok.
Baca Juga
- Pato Jadi Pemain Bergaji Terkecil di Chelsea
- Adik Kim Kardashian Tergoda Kencan dengan Ronaldo
- Serena Williams Hadapi Angelique Kerber di Final
Keberanian Suning merogoh kocek begitu dalam juga jadi bukti kekuatan finansial klub-klub asal Negeri Tirai Bambu itu. Bahkan, menurut laporan FIFA, Liga Tiongkok menempati peringkat keenam negara yang paling banyak mengeluarkan uang untuk transfer pemain. Mereka hanya kalah dari Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis.
Sepanjang 2015, Liga Super Tiongok total mengeluarkan 168 dolar AS untuk belanja pemain. Jumlah ini lebih banyak 68 persen dari tahun 2014.
Di Suning, Ramires, 28 tahun, menjadi pemain asing keenam. Sebelumnya mereka telah memiliki Trent Sainsbury (Australia), Solvi Ottesen (Islandia), Amauri (Italia), Sammir (Kroasia), dan Sergio Escudero (Argentina).
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Raksasa Baru
Suning sendiri merupakan raksasa baru di Tiongkok. Tepatnya, setelah dibeli salah satu perusahaan retail besar di sana, Suning Commerce Group, Desember lalu. Saat ini mereka dilatih mantan bek Chelsea, Dan Petrescu.
Bagi Ramires sendiri, petualangannya di Liga Tiongkok, bisa menjadi pengalaman baru. Setidaknya, setelah mendapatkan sulit diri bersaing di The Blues.
Ramires bergabung dengan Chelsea dari klub Portugal, Benfica, pada awal musim 2010/11.Bersama Chelsea, Ramires memenangkan Liga Premier Inggris 2014/15 dan Liga Champions 2011/12.
Lantaran merumput bersama Chelsea pula nama Ramires mulai diperhitungkan di tim nasional Brasil. Hingga kini, setidaknya dia sudah tampil 52 kali dengan mencetak empat gol.
Salah satunya, Ramires ikut membawa Brasil memenangkan Piala Konfederasi 2009. Ketika itu, Selecao dilatih Carlos Dunga.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement