Sukses

Sihir Dybala dan Amarah Pogba

Akhir Oktober lalu, Juventus di titik nadir. Namun sekarang Bianconeri kembali ke perburuan Scudetto.

Liputan6.com, Turin - Juventus bangkit. Setelah sempat terseok-seok di awal musim, Bianconeri akhirnya kembali ke perburuan Scudetto. Semua berkat Paulo Dybala dan Paul Pogba.

Akhir Oktober lalu, Juve di titik nadir. Pelatih Massimiliano Allegri nyaris dipecat. Bagaimana tidak, empat bulan setelah memenangi Scudetto dan Coppa Italia, Juve malah hancur-hancuran di Serie A.

Baca Juga

  • Presiden Jokowi Tolak Sentul Gelar MotoGP Indonesia
  • Mourinho Gabung MU, Giggs Tinggalkan Old Trafford
  • Usai Melahirkan, Istri Rooney Makan Ari-ari Bayinya

Alvaro Morata dan kawan-kawan hanya mampu meraih 12 poin dari 10 laga perdana. Mereka terpuruk di papan bawah. Ini adalah catatan terburuk Juve sejak 1987/1988.

Presiden Juve Andrea Agnelli sampai cemas dengan timnya. "Kami tahu proses memperbarui skuat bisa menciptakan beberapa masalah, tapi itu bukan pembenaran dengan posisi kami di klasemen," kata dia.

Ini adalah pernyataan halus, tapi signifikan. Sebuah pesan yang jelas kepada Allegri bahwa Juventus harus bangkit.

Mantan pelatih AC Milan itu juga tak mau mencari alasan. "Saya setuju dengan Presiden. Juventus seharusnya tidak di papan bawah. Sekitar bulan Maret, kami harus berada di papan atas," ucap Allegri.

Banyak yang memprediksi Allegri mungkin sudah kehilangan jabatannya sebelum Maret. Namun, nyatanya ia mampu membalikkan prediksi. Belum juga sampai Maret, Juve sudah kembali ke perburuan Scudetto.

La Vecchia Signora kini nangkring di posisi kedua. Sami Khedira dan kawan-kawan hanya tertinggal dua poin dari Napoli di singgasana. Ini luar biasa. Tak ada yang menyangka Juve bisa bangkit secepat ini.
Pemain Juventus meluapkan kegembiraan setelah mengalahkan Inter Milan 3-0 pada leg pertama semifinal Coppa Italia di Stadion Juventus, Turin, Kamis (28/1/2016) dini hari WIB. (EPA/Andrea Di Marco)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beban Pogba

Awal musim ini,  penampilan Juve di lapangan sebenarnya tak mencerminkan hasil pertandingan. Mereka hanya kurang beruntung.

Buktinya dalam lima laga perdana, Juve langsung kebobolan dari shot on target pertama lawan. "Kami krisis dalam hasil, bukan penampilan," kata Allegri di awal musim.

Dia benar. Namun, harus diakui ada sedikit yang hilang dari permainan Juve. Mereka kesulitan mencetak gol. Pindahnya tiga pemain kunci Arturo Vidal, Andrea Pirlo dan Carlos Tevez jadi faktor utama. Cedera panjang Claudio Marchisio juga menambah masalah.

Ini artinya, Juve hanya mengandalkan satu gelandang yang tersisa dari final Liga Champions tahun lalu: Pogba. Nomor punggung 10 yang diberikan kepadanya juga memberikan beban kepada Pogba. Ia tampil kurang maksimal dan terus dikritik media-media Italia.

"Dia harus tenang dan bermain normal seperti pemain 22 tahun. Terlalu banyak tanggung jawab yang ditempatkan di pundaknya, jadi normal saja pemain 22 tahun kesulitan mengatasinya," kata Allegri.

"Tidak ada yang meminta Pogba mencetak tiga gol tiap pertandingan. Kami hanya meminta dia bermain seperti biasa," ia menambahkan.

Setelah beberapa bulan, Pogba yang sebenarnya akhirnya kembali. Ia seperti 'marah' di lapangan karena terus dikritik. Pogba langsung membungkam kritikan dengan menyumbangkan sejumlah gol dan assist.

Semua ini tak lepas dari kehadiran Marchisio dan Khedira di sebelahnya. Khedira, sama seperti Marchisio, juga sempat absen di awal musim. 
Gelandang Juventus asal Prancis, Paul Pogba. (AFP/Marco Bertorello)

3 dari 3 halaman

Dybala Mirip Messi

Selain Pogba, pujian juga layak diberikan kepada Dybala. Ia adalah penerus Tevez. Buktinya dari 19 laga Serie A, ia sudah menyumbangkan 12 gol dan 7 assist.

"Dybala bisa seperti Messi. Kalian tahu saya memanggilnya apa? Kotak R2, tombol yang harus Anda tekan di Playstation untuk menghasilkan sepakan terarah. Dybala selalu berhasil mencetak gol seperti itu," kata Pogba seperti dilansir Dailymail.

Pogba mengaku tidak kaget dengan penampilan Dybala meski satu musim sebelumnya ia masih bermain untuk Palermo yang baru saja promosi dari Serie B. Menurut eks gelandang Manchester United itu, Dybala dapat menjadi sebuah fenomena di masa depan.

"Apakah Dybala mengejutkan saya? Tidak, karena saya selalu bilang kalau ia adalah fenomena. Melihat apa yang ia lakukan untuk Juve, sangat fenomenal," Pogba menambahkan.

Yang jelas kontribusi Pogba dan Dybala telah mendongkrak posisi Juve di klasemen. Bukan tak mungkin keduanya akan sukses memberikan Juve Scudetto kelima berturut-turut.
Ekspresi Paulo Dybala setelah mencetak gol ketiga ke gawang Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia di Stadion Juventus, Turin, Kamis (28/1/2016) dini hari WIB. (EPA/Alessandro Di Marco)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.