Sukses

2 Kementerian Minta Menpora Kaji Ulang MotoGP

Kementerian Keuangan dan PMK mempertanyakan soal biaya yang harus ditanggung pemerintah untuk gelaran MotoGP Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kemanusiaan (PMK) Puan Maharani meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengkaji ulang rencana gelaran MotoGP Indonesia pada 2017 hingga 2019.

Baca Juga

  • 10 Fakta Menarik Pato: Pesta, Wanita, Hingga Patahkan Rekor Pele
  • Pemerintah Nekat Gelar MotoGP di Sirkuit Jalanan GBK?
  • 5 Pemain Ini Dicintai Suporter Tim Lawan

Kementerian Keuangan dan PMK mempertanyakan soal biaya yang harus ditanggung pemerintah untuk gelaran MotoGP Indonesia. Untuk menyelenggarakan balap motor paling bergengsi di dunia itu, Indonesia harus menyetor 23,4 juta euro.

"Kemenpora diminta untuk melakukan kajian ulang secara komprehensif tentang kelayakan dari MotoGP. Artinya aspek legalitas, relevansinya dengan masalah prestasi olahraga, dan juga dari aspek pariwisata itu dalam konteks seandainya MotoGP diadakan," ucap juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Jumat (29/1/2016).

"Lalu, keuntungannya apa dengan mengeluarkan uang sekian ratusan miliar tupiah, benefit-nya apa? Semuanya harus dengan data yang konkret."

Gatot menambahkan, Kemenpora tidak bisa mengkaji MotoGP sendirian. Kemenpora membutuhkan bantuan dari Kementerian Pariwisata.

"Secepatnya Kemenpora diminta untuk sampaikan hasil kajiannnya. Kemenpora tidak bisa sendiri, harus koordinasi dengan Kementerian Pariwisata. Bu Puan tidak sebutkan deadline-nya, tapi dia cuma minta sampaikan ke Menpora untuk secepatnya dilakukan kajian," katanya.

(Ki-ka) Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menko PMK Puan Maharani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat Rapat Kordinasi bersama di Kantor Menko PMK Jakarta, Jumat (29/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini