Sukses

5 Pemain Miskin Ini Jadi Kaya karena Sepak Bola

Sepak bola -meminjam istilah Menteri Pendidikan, Anies Baswedan- bisa mejadi eskalator sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola, meminjam istilah Menteri Pendidikan Anies Baswedan, bisa menjadi eskalator sosial. Lewat sepak bola, para pemain bertalenta meningkatkan taraf hidup mereka.

Baca Juga

  • 5 Fakta Menarik Jelang Duel Barcelona Vs Atletico
  • Arsenal Vs Burnley: Tekad The Gunners Ukir Sejarah
  • Jelang Lawan Atletico, Messi Berlatih dengan Sepatu Misterius

Bermodalkan bakat, kemampuan, serta sedikit keberuntungan, para pemain ini menarik klub-klub besar untuk merekrut mereka. Konsekuensinya jelas, popularitas dan kekayaan pun menghampiri.

Melansir Toptenslides, berikut 5 pemain sepak bola yang berhasil mengubah nasibnya, dari seorang yang miskin jadi bergelimang harta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

5

5. Ronaldo

Tumbuh di kawasan kumuh di kota Rio De Janeiro, Ronaldo harus melalui jalan terjal untuk mencapai puncak kesuksesan sebagai pemain sepak bola. Ronaldo bahkan sempat tak memiliki ongkos bus untuk pergi ke markas klub, Flamengo untuk melakoni trial.

Namun semua kesulitan-kesulitan yang dihadapi, tidak membuat Ronaldo putus asa. Kerja kerasnya berbuah hasil di tahun 1994 ketika ditransfer Cruzeiro ke PSV Eindhoven. Dari sinilah, Ronaldo mulai dikenal orang sebagai salah satu bomber berbahaya di dunia.

Berturut-turut, Ronaldo membela klub-klub besar di Eropa seperti Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, hingga AC Milan. Berbagai torehan gelar di klub baik individu dia raih seprti gelar Pemain Terbaik FIFA pada 1997 dan 2002.

Di tim nasional Brasil, Ronaldo membawa Selecao memenangkan 2 gelar Piala Dunia, 2 gelar Coppa America, dan 1 gelar juara Piala Konfederasi.

Tak heran, berbagai prestasi itu membuatnya dijuluki Sang Fenomena. Berkat itu pula, pundi-pundi uang mengalir ke kantong Ronaldo dari sponsor hingga gaji yang tinggi.

Sayangnya, kebiasaan Ronaldo yang akrab dengan kehidupan malam berdampak negatif pada permainannya. Pada Februari 2011, Ronaldo memutuskan pensiun setelah terkena cedera cukup lama.

3 dari 6 halaman

4

4. Thierry Henry

Datang ke Prancis sebagai imigran, Thierry Henry harus menjalani masa kecil yang tidak mudah. Henry tumbuh di daerah kumuh Les Ulis, daerah yang menjadi konsentrasi kaum imigran di Prancis.

Bakat Henry sebagai pemain bola kemudian dicium AS Monaco pada 1990. Di sana, Henry bermain 5 musim lalu melanjutkan karier di Juventus.

Di Italia, Henry tidak beruntung dan hanya bermain 7 bulan. Pada Agustus 1999 Henry pindah ke Arsenal. Di sinilah, Henry menahbiskan statusnya sebagai salah satu penyerang berbahaya di dunia sekaligus legenda klub.

Delapan musim berbaju Arsenal, Henry pindah ke Barcelona demi mewujudkan mimpi meraih gelar juara Liga Champions. Seperti diketahui, mimpi itu akhirnya terwujud.

Prestasi ini kemudian membawa Henry menjadi salah satu pemain populer di dunia. Konsekuensinya, sponsor pun berdatangan dan menambah pundi-pundi uang Henry. Pada 2006, Henry menempati peringkat 9 sebagai pemain dengan nilai komersil di dunia.

4 dari 6 halaman

3

3. Roberto Carlos

Masa kecil yang keras terkadang membuat seseorang menjadi kuat. Bukti sahihnya ada pada sosok Roberto Carlos.

Carlos kecil tumbuh tidak dalam kemewahan. Orangtuanya adalah petani dan Carlos harus membantu ayahnya bekerja selama berjam-jam.

Namun siapa sangka, kerasnya kehidupan Carlos itu membentuk tubuh terutama kakinya menjadi sangat kuat. Carlos punya modal cukup untuk menjadi pemain sepak bola andal.

Bakatnya di sepak bola dicium oleh klub Palmeiras. Puncak kesuksesan karier Carlos adalah saat dia membela Real Madrid dari 1996 hingga 2007.

Bermain bagi klub raksasa seperti Madrid jelas mengubah kehidupan Carlos. Meski tak pernah pamer barang-barang mewah, kehidupan Carlos besar jelas tak sama dengan masa kecilnya.

5 dari 6 halaman

2

2. Pele

Menceritakan pemain Brasil yang masa kecilnya miskin tak lengkap kalau tak menyebut nama Pele. Ya, pria bernama asli Edson Arantes Do Nascimento ini punya masa kecil yang sulit.

Pele tumbuh dalam kemiskinan di daerah Bauru di kota Sao Paolo. Untuk mendapatkan uang tambahan, Pele kecil harus bekerja di kedai teh sebagai pelayan. Saking miskinya, Pele tak mampu membeli bola dan terpaksa berlatih dengan kaus kaki yang diisi dengan kertas koran lalu dibuntel dengan tali.

Meski dengan kesulitan itu, bakat Pele tetap tercium harum. Emas tetap emas meski terpendam di dalam lumpur.

Setelah membela beberapa tim amatir, Pele direkrut salah satu klub besar Brasil, Santos pada 1956 hingga 1974. Di Santos, Pele bermain 638 kali dan mencetak 619 gol. Di level tim nasional, Pele mengecap banyak kesuksesan antara lain membawa Brasil tiga kali juara dunia.

Segala kesuksesan itu kemudian menaikan status Pele. Kekayaannya kini ditaksir mencapai ratusan juta dollar. Jumlah uang yang mungkin tak pernah diimpikannya sewaktu kecil.

6 dari 6 halaman

1

1. Diego Maradona

Tak lengkap jika tidak memasukan nama Diego Armando Maradona. Legenda sepak bola Argentina ini adalah satu dari sekian pemain yang berhasil mengubah nasibnya lewat sepak bola.

Maradona lahir 20 Oktober 1976 di kota Buenos Aires. Dia dibesarkan dalam keluarga yang miskin dan harus berpindah-pindah tempat tinggal.

Bakat terpendam Maradona mulai diendus ketika bermain di klub lokal Estrella Roja di usia 8 tahun. "Meskipun dia masih kecil, dia bermain seperti orang dewasa," kata Francisco Cornejo, pelatih tim muda Argentinos Junior yang menemukan Maradona.

Sisa karier Maradona adalah sejarah. Berbagai kesuksesan dicicipinya baik di level klub maupun tim nasional. Kesuksean itu seperti lazimnya, mendatangkan gelontoran uang ke kantong Maradona.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini