Sukses

Milan Vs Inter: Koreo Curva Sud Menyisakan Cerita

Mark Hateley berterimakasih pada suporter AC Milan atau milanisti dalam laga Derby della Madonnina melawan Inter Milan.

Liputan6.com, Milan - Mantan pesepakbola Inggris, Mark Hateley berterimakasih pada suporter AC Milan atau milanisti dalam laga Derby della Madonnina melawan Inter Milan pada Senin (1/2/2016) dinihari. Pada pertandingan tersebut, milanisti di tribun selatan Stadion San Siro membuat koreografi dengan lukisan raksasa bergambar dirinya.

Baca Juga

  • Roma Menang Meyakinkan di Markas Sassuolo
  • Resmi, Roma Dapatkan Sayap Timnas Argentina
  • Menangi Derby, Presiden Milan Garansi Posisi Mihajlovic Aman

Meski tak bersinar ketika membela Milan pada era 1980-an, milanisti fanatik di tribun selatan, yang dikenal sebagai ultras Curva Sud Milano ingat pada gol indah Hateley ke gawang Inter pada 1984. Rossoneri menang 3-0 dan sang pemain ikut mencetak gol kemenangan tersebut.

"Koreografi yang menyentuh dan saya hampir terkejut. Luar biasa bahwa lebih dari 30 tahun yang lalu, orang-orang masih ingat gol itu," tutur Hateley kepada MilanNews, dilansir dari Football-Italia, Rabu (3/2/2016) malam.

Saat ini Hateley bekerja sebagai pengamat sepak bola di stasiun televisi BeIn Sports. Dia mengisahkan dirinya sedang menonton tayangan pra-pertandingan lain di studio dan terkejut melihat gambar tersebut.

"Sungguh hebat melihat wajah saya mewakilkan koreografi itu. Kolega-kolega saya terus berbicara dan menonton pertandingan ketika saya sendiri tengah kebingungan karena tidak melihat gambar itu. Saat sadar itu adalah saya, mereka mulai membicarakan golnya," kata pria yang dulu berposisi sebagai penyerang tengah ini antusias.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Bintang

Kedatangan Hateley ke Milan bukan sebagai pemain bintang. Pada 1984 Milan tengah bangkit usai skandal pengaturan pertandingan empat musim sebelumnya, yang dikenal dengan sebutan Totonero 1980 yang membuat Rossoneri dihukum terdegradasi ke Serie B.

Hateley (kanan). (sumber: magliarossonera.it)

Hateley hanya tampil 66 kali dan mencetak 17 gol dalam tiga tahun (1984-1987). "Terima kasih banyak Curva Sud dan siapapun yang punya ide ini," kata Hateley, yang akhirnya tahu skor kemenangan Milan sama persis dengan yang dirayakannya 32 tahun silam.

"Gol itu punya peran besar dalam karier saya dan saya ingat seperti apa kemenangan hari ini. Umpan silang dari Virdis, melepaskan diri dari Collovati dan lompatan dari Zenga," katanya.

"Itu sukacita yang indah bagi kami dan terutama bagi para fans setelah bertahun-tahun tidak bahagia," Hateley mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.