Sukses

Kisah Sukses Allegri di Juventus, dari Pecundang Jadi Pemenang

Prinsip ini ditanamkan Massimiliano Allegri sejak awal agar prestasi Juventus terus moncer di Liga Italia.

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Juventus di Liga Serie A Italia musim 2015/16 semakin impresif. Prestasi skuat asuhan Massimiliano Allegri itu, kian fenomenal setelah meraih kemenangan ke-13 usai mengalahkan Genoa, Kamis dini hari (4/2/2016).

Sejak November 2015, klub berjuluk Nyonya Tua ini tidak pernah kalah. Torehan itu membuat Allegri mampu menyamai rekor kemenangan yang dicatat pendahulunya Antonio Conte.

 

Baca Juga

  • Cuplikan Juventus Libas Genoa
  • Bungkam Genoa, Juve Raih Kemenangan ke-13 Beruntun
  • Allegri Tidak Peduli Juve Raih 12 Kemenangan Beruntun



Sukses Juve tak lepas dari tangan dingin sang alenatore, Allegri. Mantan pelatih AC Milan ini, rupanya memiliki resep jitu untuk mengangkat prestasi tim yang diasuhnya.

Pria kelahiran 11 Agustus 1967 ini, mempunyai prinsip lebih banyak bekerja ketimbang banyak bicara, apalagi omong kosong. Ini ditanamkan sedari awal agar prestasi Juventus terus moncer di Liga Italia.

Allegri percaya tuah dari kredo sedikit bicara banyak bekerja dengan kemenangan Juventus 1-0 atas Genoa. Laga itu menyadarkan kepada seluruh punggawa asuhannya bahwa tidak ada yang mudah dijalani. Karena itu, banyak bekerja lebih berdaya guna ketimbang banyak bicara.

Selain usaha keras, eks pelatih Cagliari ini, juga menanamkan sikap rendah hati dengan selalu memandang setiap pertandingan adalah hal penting.

"Kemenangan jelas memunculkan eforia, tetapi semuanya itu harus mengingatkan kami bahwa pertandingan selanjutnya tidaklah mudah," kata pelatih kelahiran Livorno ini.

"Saya tidak terlalu tertarik dengan capaian rekor selama ini, ada masih 15 pertandingan yang akan kami jalani. Kami memerlukan kebersamaan dan kekompakan tim agar dapat meraih kemenangan."

Keberhasilan Juventus menjuarai kompetisi Serie A musim lalu, menjadi bukti keberhasilan prinsip kerja Allegri. Sukses ini juga jadi catatan penting bagi kariernya. Sempat diragukan di awal musim, pelatih 47 ini mampu menjawab kritik publik dengan gelar perdananya.

Bukan itu saja, Allegri juga sukses membawa La Vecchia Signora menembus final Liga Champions tahun lalu. Namun, langkah mereka dihadang keperkasaan klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelatih Gagal

Allegri adalah seorang pelatih berkebangsaan Italia yang dulunya adalah mantan pemain sepakbola. Sebagai pemain profesional, Allegri memulai kariernya di klub liga kasta bawah Cuoiopelli pada tahun 1984. Kemudian ia berpindah ke Livorno di kasta yang sama pada 1985 sampai dengan 1988.

Allegri memutuskan pensiun sebagai pemain di Aglianese yang dibelanya dari 2001 sampai 2003. Tak lama setelah pensiun bermain, Allegri beralih karier menjadi pelatih. Klub pertama yang dilatihnya adalah klub tempat ia pensiun, Aglianese pada 2004.

Setelah sempat melatih Cagliari, Allegri dipercaya menangani klub raksasa Serie A, AC Milan, mengisi kursi kepelatihan yang kosong paska Leonardo. Di musim pertamanya Allegri berhasil meraih scudetto pertama untuk Milan sejak 2004.

Pada Januari 2014, Allegri resmi dibebastugaskan menyusul performa buruk Milan di kompetisi domestik. Kejutan terjadi setelah Juventus menunjuk Allegri sebagai pengganti Antonio Conte.

Keraguan sekaligus kebencian pernah menyelimuti benak pendukung Juventus. Mereka meragukan kualitas Allegri yang telanjur dicap sebagai pelatih gagal.

Allegri memang sukses membawa Milan menjadi jawara pada 2011. Namun, setelah itu, prestasi Milan menurun, dan imbasnya kontrak Allegri harus diputus di tengah jalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.