Sukses

Soal Sanksi Tambahan FIFA, Kemenpora: Komite Ad Hoc Membual

Dalam surat FIFA tidak disebutkan soal sanksi tambahan untuk sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebut Komite Ad Hoc membual tentang pernyataan FIFA yang akan memperpanjang sanksi untuk sepak bola Indonesia. Menurut juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, pernyataan FIFA berbeda dengan yang disampaikan Komite Ad Hoc.
 
Pada Kamis (4/2/2016), Komite Ad Hoc mengeluarkan pernyataan resmi soal reformasi PSSI. Dalam pernyataan tersebut, Ketua Tim Ad Hoc, Agum Gumelar menyebut FIFA akan memperpanjang sanksi kepada Indonesia jika Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak mencabut SK Pembekuan PSSI sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA, 26 Februari mendatang.

Baca Juga

  • Marquez Skeptis Peluang Honda Juara di MotoGP Qatar
  • Evan Dimas Pemain Pertama yang Masuk Program Masa Depan La Liga
  • Kena Marah Ronaldo, Bek Barcelona Cuek

Agum juga menyebut sanksi lainnya yang kemungkinan terjadi adalah pemain Indonesia bisa dilarang bermain di luar negeri. Pihak Kemenpora merasa tidak ada pembicaraan tentang sanksi tambahan untuk Indonesia.

"Saya sudah berkomunikasi dengan James Johnson (Manager of Member Association FIFA), dia mengatakan tidak seperti itu. Dia menyuruh kami berpegang pada surat yang diterima saja," ucap Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Surat yang dimaksud dalam hal ini adalah balasan FIFA pada tanggal 2 Februari 2016 yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengenai permohonan FIFA agar pemerintah bergabung ke Tim Ad Hoc. Sampai hari ini, pemerintah tidak pernah ikut dalam rapat yang diadalah tim Ad Hoc.

"Buktinya, dalam surat tersebut tidak dijelaskan mengenai sanksi (tambahan). Surat itu berisikan harapan FIFA untuk segera bergabung dengan Tim Ad Hoc," jelas Gatot.

Meski mendapat imbauan dari FIFA, Kemenpora belum memastikan bakal bergabung dengan Tim Ad Hoc. "Bergabung atau tidaknya pemerintah di Tim Ad Hoc tergantung arahan Pak Menpora," katanya.

Namun, Kemenpora berjanji akan melakukan pertemuan dengan Agum tanggal 10 Februari 2016 di Kantor Kemenpora, Jakarta sesuai arahan Sekretariat Negara. Surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA, Dr Markus Kattner juga menolak permintaan Menpora Imam Nahrawi kepada FIFA untuk merevisi kerangka acuan yang dinilai Kemenpora hanya menguntungkan PSSI.

"Kami akan mengundang dan menerima Pak Agum. Kita akan kirim surat undangannya hari ini," jelas Gatot.

"Kami melihat surat itu dengan cara yang positif. Kami tidak bakal melawan dan sangat menghormatinya," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini