Sukses

Mengenang Tragedi Munich: Tewasnya 8 Pemain MU

Sekitar 58 tahun lalu, delapan pemain MU anggota skuat legendaris Busby Babes tewas karena tragedi yang disebut The Munich Disaster.

Liputan6.com, Manchester- Jam itu terpasang kokoh di salah satu sudut di tenggara Stadion Old Trafford, markas Manchester United (MU). Selain jam yang terus berdetak, di sana selalu tertulis: 6 Februari 1958, Munich. The Munich Clock, demikian nama jam itu disebut.

Bagi para fan MU, jam itu punya makna khusus. The Munich Clock merupakan salah satu cara  mengingat tragedi yang merenggut nyawa delapan pemain serta tiga staf MU, The Munich Disaster.

Baca Juga

  • Guardiola Bakal Bertemu Mourinho di Derby Manchester?
  • Evan Dimas Pemain Pertama yang Masuk Program Masa Depan La Liga 
  • Daud Yordan Tidak Puas Menang Gara-gara Ditanduk Kato

Saat itu, 6 Februari 1958, skuat MU yang dikenal dengan sebutan Busby Babes, baru saja memastikan diri lolos ke semifinal usai menahan imbang Red Star Belgrade 3-3, sehari sebelumnya. MU yang menang 2-1 di leg pertama, lolos setelah dengan agregat 5-4.

Bagi sepak bola Inggris, keberhasilan MU jadi sejarah. Itu lantaran MU jadi tim pertama Inggris yang main di Liga Champions. Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) selalu melarang tim Inggris ikut serta. 

Tapi skuat MU tidak bisa berleha-leha menikmati keberhasilan itu. Mereka harus kembali ke Manchester untuk melakoni pertandingan di Liga Inggris.

Tidak ingin membuang-buang waktu, pihak klub menyewa pesawat Airspeed Ambassador milik British European Airways untuk kembali ke Manchester. Selain para penggawa MU, sejumlah jurnalis dan suporter juga turut dalam rombongan.

Karena keterbatasan kemampuan terbang, pesawat yang membawa mereka transif di Bandara Munich-Reim, Jerman Barat untuk mengisi bahan bakar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Awal Tragedi

Di luar dugaan, transit di Munich jadi awal tragedi. Pesawat Airspeed Ambassador gagal lepas landas. 

Kegagalan pesawat lepas landas karena salju tebal yang berada di landasan. Salju itu menahan pesawat untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk terbang.

Sebetulnya, tanda-tanda pesawat gagal terbang sudah tercium sebelum tragedi itu terjadi. Pesawat mengalami dua kali penundaan lepas landas karena kerusakan mesin. Ketika hendak melakukan percobaan ketiga, hujan salju turun sehingga salju menutupi landasan.

Menara pengawas pun sudah memperingatkan pesawat agar jangan terbang dan menginap satu malam di Munich. Namun pilot pesawat, kapten James Thain bersikukuh untuk menerbangkan pesawat membawa pemain MU.

Dalam investigasi yang digelar setelah tragedi itu, Thain sempat dinyatakan bersalah oleh otoritas penerbangan Jerman. Tapi investigasi lanjutan yang dilakukan pihak Inggris menyatakan Thain bebas dari tuduhan.

Menurut pihak Inggris, salju yang mencair di landasan adalah penyebab kecelakaan tersebut. Thain sendiri meninggal pada Agustus 1975 karena penyakit jantung.

3 dari 3 halaman

Busby Babes dan The Flower Of Manchester

Pada tahun 2000, salah satu fan MU, Gez Mason menginisiasi peringatan tragedi ini. Mason memperingati tragedi ini dengan cara menyanyikan lagu The Flower Of Manchester, tepat di waktu kecelakaan itu terjadi, 15.04 sore. Lagu itu memang khusus dipersembahkan bagi kedelapan anggota tim yang meninggal.

Maklum saja, kedelapan orang itu (Geoff Bent, Roger, Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, dan Liam Whelan) adalah anggota dari skuat legendaris MU yang dijuluki Busby Babes.

Busby Babes sendiri adalah nama yang diberikan pada para pemain MU yang direkrut pemandu bakat Joe Allen. Mereka kemudian naik ke tim utama dan berada di bawah asuhan pelatih legendaris MU, Sir Mattt Busby.

Busby Babes menjadi legenda lantaran sebagian besar para pemainnya berasal dari akademi MU. Meski rata-rata masih berusia 20 hingga 22 tahun, mereka telah berhasil memenangkan dua gelar juara Liga Inggris musim 1955/56 dan 1956/57.

Akhir pekan ini, MU memperingati 58 tahun Tragedi Munich. Para fan Setan Merah -julukan MU- pun sudah bersiap untuk memperingati tragedi itu. Mereka akan terus menyanyikan lagu The Flower of Manchester.

"Kami akan selalu menyanyikan The Flower of Manchester. Saya selalu mencetak 500 hingga 1000 kopi lirik lagunya. Jadi para fan dapat bernyanyi bersama jika mereka mau," kata Pete Martin, fan MU yang kini mengorganisasi peringatan tersebut.

One cold and bitter Thursday in Munich, Germany,
Eight great football stalwarts conceded victory,
Eight men will never play again who met destruction there,
The flowers of English football, the flowers of Manchester


-Penggalan lirik The Flower of Manchester-

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Manchester United, salah satu klub papan atas Liga Inggris. MU adalah klub tersukses di sejarah Liga Inggris modern
    Manchester United FC adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Old Trafford, Manchester Raya. MU bermain di liga utama Inggris.

    Manchester United

  • Liga Inggris atau lebih dikenal dengan Liga Primer Inggris merupakan kompetisi utama di Inggris yang diikuti 20 tim untuk mendapatkan gelar

    Liga Inggris

Video Terkini