Sukses

5 Pemain Timnas Indonesia Keturunan Tionghoa

Tidak bisa dipungkiri, para pemain keturunan Tionghoa punya peran dalam perkembangan sepak bola di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Etnis Tionghoa punya sejarah panjang di Indonesia. Banyak dokumen yang mencatat soal kehidupan dan peran etnis Tionghoa dalam mewarnai sendi kehidupan di Indonesia mulai dari segi sosial, politik, ekonomi, hingga olahraga khususnya sepak bola.

Salah satu bukti keterlibatan etnis Tionghoa dalam sepak bola Tanah Air adalah berdirinya klub sepak bola Union Makes Strength (UMS) pada 19 Desember 1905. Dari sana, muncul para pemain keturunan Tionghoa yang kemudian berperan dalam perkembangan sepak bola negara ini.

Baca Juga

  • Morata Mudik ke Madrid, Juve Segera Datangkan Bomber PSG
  • Ibu Rio Haryanto: Yang Penting Sudah Maksimal
  • Mengenang Tragedi Munich: Tewasnya 8 Pemain MU

Seiring berjalannya waktu, kiprah pemain keturunan Tionghoa di tim nasional Indonesia mengalami dinamika. Sempat  berjaya di era 1950an, kiprah mereka merosot tajam di era Orde Baru.

Dari sekian banyak pemain timnas keturunan Tionghoa, berikut, Liputan6.com mencoba memilih 5 pemain yang sempat membela panji Merah Putih.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Thio Him Tjiang

Thio Him Tjiang adalah salah satu pemain yang bersinar berkat binaan UMS. Dia berposisi sebagai gelandang. Thio lahir pada 28 Agustus 1929. Berkat prestasinya, Thio lalu masuk ke tim nasional Indonesia.

Di era 1950-an, Thio bersama anggota tim nasional Indonesia antara lain Ramang, Maulwi Saelan, dan Chaeruddin Siregar mampu membawa Indonesia menjadi salah satu tim yang disegani di Asia.

Prestasi yang membekas di ingatan publik adalah saat tim nasional Indonesia berhasil menahan tim kuat Uni Soviet 0-0 di perempat final Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia. Saat itu, timnas dilatih pelatih legendaris Antun 'Toni' Pogacnik.

Thio sendiri bermain bagi timnas selama 8 tahun (1951-1958). Setelah pensiun, Thio tidak meneruskan karier sebagai pelatih. Thio lalu wafat 14 Februari 2015 dalam usia 85 tahun.

3 dari 6 halaman

Kwee Kiat Sek

Kwee lahir pada 11 Januari 1934. Serupa dengan Thio, Kwee bermain sepak bola di klub UMS dengan posisi sebagai bek. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan bakatnya dalam sepak bola.

Dalam buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, Kwee ditulis sempat memperkuat Persib Bandung. Selain itu, Kwee juga mulai masuk timnas Indonesia pada 1951 dan turut bermain bersama timnas Indonesia di Olimpiade 1956, Melbourne, Australia.

Pada 1962, Kwee memutuskan untuk berhenti bermain karena ingin fokus ke studi Kedokteran Gigi di Universitas Res Publica, cikal bakal Universitas Trisakti. Kwee lulus pada 1969 setelah studinya sempat tertunda dua tahun karena pembakaran gedung Universitas Res Publica saat tragedi G30S.

Kwee meninggal pada 30 Agustus 2001. Dia dimakamkan di pekuburan umum, Jati Petamburan Jakarta.

4 dari 6 halaman

Tan Liong Houw

Tidak lengkap membicarakan pemain Tionghoa di tim nasional tanpa menyebut nama Tan Liong Houw. Ya, semasa bermain, Tan yang menempati posisi gelandang kiri sempat dijuluki Macan Betawi.

Meski lahir di Surabaya, Tan mendapatkan nama besarnya sebagai pemain saat bermain bagi Persija Jakarta. Julukan Macan Betawi yang dia terima berasal dari para suporter Persija yang terpukau melihat permainan apiknya.

Kiprah Tan di timnas Indonesia berlangsung selama 12 tahun dari 1950. Tan juga merupakan anggota skuat yang berhasil menahan imbang Uni Soviet di Olimpiade 1962, Melbourne, Australia.

Selain itu, salah satu prestasi yang turut ditorehkan Tan adalah membantu timnas Indonesia menjuarai Merdeka Games 1961 di Malaysia setelah di babak final mengalahkan tuan rumah 2-1.

5 dari 6 halaman

Kim Jeffrey Kurniawan

Di era modern, ada nama Kim Jeffrey Kurniawan yang jadi pemain keturunan Tionghoa di tim nasional Indonesia. Meski karena naturalisasi, jejak sejarah sepak bola nasional mengalir dalam diri Kim.

Ya, kakek Kim, Kwee Hong Sing  adalah seorang mantan pemain timnas Indonesia di era 1950-an. Kwee Hong Sing juga pernah membela Persija Jakarta.

Kim merupakan pemain naturalisasi pertama yang dilakukan PSSI. Pemain serba bisa berusia 25 tahun ini dinaturalisasi pada Desember 2010.

Setelah dinaturalisasi, Kim pindah dari Jerman ke Indonesia dan berkarier bersama Persema Malang dari 2011 hingga 2013. Kim lalu mendapat kesempatan ikut dalam timnas Indonesia untuk berujicoba dengan Kamerun Maret 2015 lalu.

6 dari 6 halaman

Sutanto Tan

Setelah Kim, Sutanto Tan menjadi nama pemain keturunan Tionghoa teranyar yang ada di timnas Indonesia. Sutanto lahir di Pekanbaru 4 Februari 1994.

Sutanto sempat menimba ilmu di Pelita Bandung Raya U21, lalu pindah ke Singapura untuk membela Hougang United. Meski berlangsung singkat, penampilan Sutanto bersama Hougang cukup apik lantaran berhasil mencetak 9 gol dari 11 kali tampil.

Karena itu pula, Sutanto masuk dalam daftar nama pemain timnas Indonesia U22 untuk SEA Games di Singapura tahun lalu. Sayangnya, Sutanto gagal memikat pelatih timnas U23 saat itu, Aji Santoso.

Sutanto kemudian membela Bali United Pusam FC. Namun pada Desember lalu, pemain yang berposisi sebagai striker ini memutuskan mengundurkan diri dari tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.