Sukses

Sukses 5 'Klub Gurem' yang Bisa Jadi Inspirasi Leicester City

Kiprah mereka memiliki banyak kesamaan dengan Leicester City.

Liputan6.com, Jakarta - Leicester City hingga saat ini masih tegak jadi pemimpin klasemen kasta tertinggi Liga Inggris, Premier League. Hingga memasuki pekan ke-26, mereka telah mengoleksi 53 poin, unggul lima poin dari Tottenham Hotspur yang ada di peringkat kedua.

Awalnya, orang menduga penampilan gemilang Leicester City hanya kebetulan. Namun kini, saat kompetisi tinggal menyisakan 13 laga, mulai banyak yang berpikir tim asuhan Claudio Ranieri itu adalah kandidat juara yang sesungguhnya.

Baca Juga

  • Persaingan Ronaldo dengan Messi di Mata Zidane
  • Bek Persib Anggap Rivalitas Motivasi
  • Ini yang Perlu Ditingkatkan Evan Dimas dengan Espanyol B

Bagaimana peluang Leicester sesungguhnya? Mampukah mereka terus lari menghindari kejaran Manchester City, Arsenal, atau Tottenham Hotspur, yang terus menempel di bawah mereka?

Tentu, hanya waktu yang akan bicara. Namun, sementara itu, Leicester bisa mencontoh kiprah klub-klub di bawah ini yang bisa tampil jadi juara, meski awalnya sama sekali tidak diunggulkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Notthingham Forrest 1977/78

1. Notthingham Forrest 1977/78

Pada musim 1977/78, secara mengejutkan Notthingham Forest tampil menjadi juara Liga Inggris. Di bawah asuhan Brian Clough, mereka jadi primadona suporter.

Hebatnya lagi, semusim sebelumnya, mereka masih bermain di Divisi Dua. Mereka ketika itu pun promosi bukan sebagai juara, melainkan posisi ketiga, di bawah Bolton Wanderers dan Blackpool.

Diperkuat pemain-pemain seperti Martin O’Neill, Peter Shilton, Peter Withe, dan John McGovern, mereka berhasil jadi yang terbaik. Di akhir musim, Forrest unggul tujuh poin dari Liverpool. Di musim ini pula Leicester harus terdegradasi karena menduduki posisi paling buncit.

Hebatnya lagi, di musim itu, Forrest berhasil menjuarai Piala Liga. Semusim kemudian, mereka bahkan memenangkan Liga Champions!

3 dari 6 halaman

Hellas Verona 1984/85

2. Hellas Verona 1984/85

Hellas Verona saat ini masih berada di dasar klasemen Serie A. Mereka baru menang sekali dari 24 laga dan hampir pasti terdegradasi.

Namun, siapa sangka mereka pernah punya cerita heroik di masa lampau. Pada musim 1984/85, Verona jadi juara Serie A, setelah dua musim sebelumnya promosi dari Serie B.

Pada musim 1981/82 tepatnya, Verona promosi ke Serie A. Mereka lalu menduduki posisi keempat dan keenam pada musim 1982/83 dan 1983/84, sebelum juara musim 1984/85.

Ketika itu, scudetto mereka pastikan usai main imbang 1-1 lawan Atalanta, meski kompetisi masih menyisakan satu laga lagi. Bagi Verona, ini satu-satunya gelar Serie A yang pernah mereka menangkan.

4 dari 6 halaman

Montpellier 2011/12

3. Montpellier 2011/12

Montpellier memang bukan tim yang tampil jadi juara usai promosi di Ligue 1 Prancis. Ada AS Monaco, St Ettiene, dan Bordeaux yang pernah melakukannya.

Namun, sukses Montpellier di musim 2011/12, memang terasa amat bernilai. Pasalnya, mereka, yang notabene bukan tim apa-apa, ketika itu berhasil mengungguli PSG, klub kaya baru, usai diambil alih konsorsium asal Qatar.

Dengan pemain seadanya, Montpellier berhasil mempermalukan PSG yang saat itu baru kedatangan bintang-bintang seperti Thiago Motta, Javier Pastore, dan Alex. Di akhir musim Montpellier unggul tiga poin dari PSG.

Menariknya, semusim sebelumnya, Montepellier hanya mampu menduduki posisi ke-14, sama seperti Leicester City, musim lalu. Bahkan, ketika itu, nilai Montpellier, 47, hanya berselisih tiga poin dari zona degradasi.

Olivier Giroud ketika itu jadi bintang Montpellier dengan torehan 12 golnya. Di awal musim 2012/13, dia lalu direkrut Arsenal.

5 dari 6 halaman

Atletico Madrid 2013/14

4. Atletico Madrid 2013/14

Atletico Madrid berhasil merusak dominasi Real Madrid dan Barcelona di La Liga Spanyol. Dua musim lalu, mereka memutus kejayaan dua tim di atas dengan jadi yang terbaik.

Itu gelar pertama mereka sejak 1996 dan total kesepuluh dalam sejarah mereka. Hebatnya, Atletico memastikan gelar tersebut usai menahan imbang Barcelona 1-1 di Camp Nou.

Atletico yang dilatih Diego Simeone ketika itu hanya kalah empat kali. Mereka hanya kebobolan 26 gol dari 38 laga. Atletico juga berhasil mengalahkan Real Madrid 1-0 di Santiago Bernabeu.

Diego Costa menjadi bintang dengan tampil sebagai pencetak gol terbanyak dengan 27 gol. Jumlah gol itu menjadi pembuka pintu bagi Costa untuk bergabung dengan Chelsea.

6 dari 6 halaman

Blackburn Rovers 1994/95

1. Blackburn Rovers 1994/95

Blackburn Rovers menjadi primadona Liga Premier Inggris di awal  1990-an. Setelah promosi pada akhir musim 1991/92, kiprah mereka tak tertahankan.

Mereka menduduki posisi keempat dan runner-up pada musim 1992/93 dan 1993/94. Pada musim 1994/95, Blackburn yang dilatih Kenny Dalglish tampil jadi yang terbaik.

Duet penyerang mereka: Alan Shearer dan Chris Sutton jadi bintang. Shearer di akhir musim jadi pencetak gol terbanyak dengan 27 gol. Sementara Sutton mengoleksi 15 gol.

Duet SAS ini disebut-sebut telah bereinkarnasi pada diri dua andalan Leicester City: Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Saat ini, keduanya memang jadi 'mesin gol' utama Leicester dengan torehan 18 dan 14 gol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.