Sukses

Eksodus Sponsor Hantui Induk Olahraga Tertua di Dunia

Sebelumnya, adidas telah lebih dulu mengundurkan diri dari IAAF.

Liputan6.com, Jakarta - Cabang olahraga tertua di dunia, atletik terancam mengalami kesulitan finansial. Pasalnya, sejumlah sponsor kelas kakap memutuskan hengkang gara-gara skandal korupsi dan doping yang menggerogoti induk organsiasinya, IAAF. Mereka kabur demi menyelamatkan citra perusahaan.

Eksodus diawali oleh adidas. Perusahaan asal Jerman tersebut mundur meski masih menyisakan kontrak 4 tahun lagi. Seperti dilansir Dailymail, kontrak itu bernilai 5,6 juta euro per tahunnya.

 

Baca Juga

  • Bek Madrid Bidikan Pertama Mourinho jika Resmi Latih MU
  • Rem Blong, Bus Pemain Terbalik
  • Fakta-fakta Menarik NBA All-Star 2016

Selain adidas, Nestle juga menempuh langkah yag sama. Perusahaan makanan dan minuman asal Swiss tersebut menghentikan bantuannya terhadap program atletik anak-anak, IAAF. Padahal sebagai sponsor, Nestle setiap tahun menggelontorkan 1 juta euro bagi kelancaran program ini. 

"Kami memutuskan menghentikan program kerjasama dengan IAAF. Skandal korupsi, penyuapan, dan cuci uang yang melanda IAAF mengancam nama baik kami," kata juru bicara Nestle.

Skandal korupsi, penyuapan, dan penggunaan doping memang tengah menggerogoti IAAF. November lalu, mantan presidennya, Lamine Diack faces, telah ditahan atas tuduhan penyuapan dan pemerasan. Baru-baru ini, biro penyelidik Prancis juga mengindikasikan bahwa Diack telah melakukan pemerasan terhadap atlet-atlet dinyatakan tidak lolos saat tes doping.

Selain Diack, biro penyelidikan Prancis juga tengah menginvestigasi mantan konsultan hukum Diack, Habib Cisse dan mantan direktur antidoping IAAF, Gabriel Dolle. Selain itu, jaksa keuangan Prancis juga tengah menyelidiki keterlibatan Papa Massata Diack, putra Lamine Diack. Mantan  konsultan IAAF itu juga dicurigai terlibat penyuapan dan pemerasan yang dilakukan ayahnya.

IAAF sangat menyesalkan keputusan Nestle. Sebab program pembinaan usia muda yang dilakukan selama ini sudah berjalan baik dengan bantuan Nestle. Karena itu, mereka akan berusaha membujuk Nestle untuk menganulir keputusan tersebut. "Porgram berjalan sukses. Sebanyak 15 juta anak-anak dari usia 7 sampai 12 tahun di 76 negara ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan mengedepankan kesehatan, gaya hidup," ujar juru bicara IAAF.

"Kemarahan dan kekecewaan dari anak-anak telah diumumkan hari ini. Kami tidak bisa menerima itu. Ini yang menderita adalah anak-anak," ujar Presiden IAAF, Sebastian Coe atau Lord Coe.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini