Sukses

Bahan Bakar Mobil F1 Semusim Mampu Tempuh Sabang-Merauke PP

F1 mengonsumsi bahan bakar 1:2 (1 liter untuk 2 kilometer)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu gelaran mahal di dunia, Formula One  bukan semata ajang adu kebut dan merancang mobil agar tampil menjadi mobil tercepat. Lebih dari itu, F1 juga menuntut para pesertanya berpikir cermat agar balapan ini tetap terselenggara.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah, bahan bakar. Bensin faktor penunjang utama. Dibutuhkan dana besar untuk memenuhi kebutuhan ini. Tidak main-main dalam satu musim, setiap tim F1 mengonsumsi hingga 200 ribu liter dengan biaya berkisar US$440 ribu atau lebih. Bila dikurs ke mata uang rupiah, nilainya mencapai Rp 5,8 miliar. 

Sesuai regulasi Federasi balap mobil Internasional (FIA), dalam satu seri setiap tim menghabiskan 140 liter bensin dengan estimasi konsumsi bahan bakar 1:2 (1 liter untuk 2 kilometer). 

Baca Juga

  • Disalip Malaysia, Pemerintah Galang Dana untuk Rio Haryanto
  • Bisakah Ducati Saingi Yamaha dan Honda di MotoGP?
  • Gagal ke Manor Racing, Pesaing Rio Haryanto Turun Kasta

Setidaknya dibutuhkan 'uang bensin' hingga Rp 249 juta untuk sekali lomba dalam 20 seri. Tentu, biaya tersebut di luar biaya lain seperti ban dan biaya perbaikan mobil bila mengalami kecelakaan. 

Bila bensin sebanyak itu digunakan pada mobil pribadi seperti Toyota Avanza yang memiliki konsumsi bahan bakar 1:12, maka total keseluruhan bensin F1 mampu menempuh jarak 16,6 ribu km. Jarak tersebut cukup untuk menempuh perjalanan sekali pergi-pulang Sabang-Merauke sepanjang 8000 km.

Borosnya bahan bakar F1 karena karakter mesin yang dipaksa bermain di putaran atas. Dilansir dari F1 Fanatic, putaran mesin F1 bisa mencapai 20 ribu rpm. Dapur pacu F1 memiliki langkah (stroke) yang sangat pendek (over square).

Begitu pendeknya, hingga piston lebih pendek dari diameter pistonnya dengan perbandingan 1:2. Panjang langkah piston separuh dari diameternya. Imbasnya, putaran mesin lebih tinggi dibanding mesin-mesin mobil konvesional dan tentu saja, bensin menjadi lebih boros.

Terlepas dari tumpukan uang di lintasan F1, musim 2016 gelaran F1 bakal menyita perhatian di Indonesia karena salah satu pesertanya, Rio Haryanto promosi ke kasta balapan single seater tertinggi di dunia. Rio bergabung dengan tim asal Inggris, Manor Racing F1.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.