Sukses

Diskusi Sepak Bola Ricuh, Menpora Minta Polisi Bertindak

Menpora Imam Nahrawi menganggap kericuhan itu sudah mengarah ke tindak kriminal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengecam kericuhan yang terjadi setelah acara diskusi sepak bola pada program televisi Indonesian Lawyers Club (ILC) di Jakarta, Selasa (1/3/2016) malam. Imam meminta kasus tersebut segera ditangani oleh pihak kepolisian.

Menurut Menpora, kejadian tersebut sudah mengarah ke kriminal. Politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) itu pun meminta agar polisi segera bertindak cepat dan menyelidiki peristiwa tersebut. Jika terbukti, Menpora ingin pihak berwajib segera menangkap para pelaku dan juga dalangnya.

"Keributan, apalagi diduga kuat ada upaya pengoroyokan usai acara diskusi ILC merupakan cara-cara premanisme yang memalukan. Saya mendukung penuh jika peristiwa ini dilaporkan ke polisi dan meminta kepolisian segera menyelidikinya," kata Menpora dalam rilis kepada wartawan. 

"Apalagi ada istri pejabat Kemenpora (Gatot S Dewa Broto) yang mewakili pemerintah di acara tersebut yang ikut menjadi korban, ini tentu saja tidak bisa ditolerir,” beber Menpora Imam.

Menurut Menpora, seharusnya ada kesiapan dan jaminan perlindungan keamanan yang optimal dari penyelenggara acara diskusi yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta nasional tersebut. Terlebih tema diskusi yang dibahas sedang panas dan kegiatan melibatkan kelompok suporter.

"Dugaan upaya pengeroyokan ini mungkin dilakukan oleh oknum suporter. Tapi tidak menutup kemungkinan juga ada dalangnya yang sengaja ingin menebar ancaman terhadap pihak-pihak yang selama ini mengkiritisi sepak bola dan PSSI," kata Imam.

"Polisi harus bertindak, negara tidak boleh dikalahkan oleh oknum supporter atau 'preman'.”

Juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewabroto, menjelaskan, bahwa kericuhan berlangsung setelah acara diskusi ILC yang mengangkat tema "PSSI, Antara Hidup dan Mati", rampung. Menurutnya, para pelaku mengincar pendiri Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI), Partoba Pangaribuan.

Menurut Gatot, saat keluar ruang diskusi, dia dan dua lawyer ILC sudah berusaha mengawal Partoba saat hendak menandatangani honor narasumber. Saat itu, Gatot juga bersama istri.

"Saat itu, istri saya dengar ada yang bicara, 'Tunggu-tunggu, dia lagi tanda tangan'," ujar Gatot.

"Saya diminta istri saya menjauh daripada kena sasaran bringas juga. Istri saya dekatin Partoba dan tiba-tiba dia didorong oleh mereka (30 orang), dan istri saya berusaha melindungi Partoba sampai kemudian ada yang berusaha memukul Partoba dari sisi kanan," beber Gatot.

Setelah keributan pecah, Gatot lalu berteriak untuk melerai keributan. Saat itu, menurut Gatot, istrinya juga sudah ikut terdesak. "Kami akhirnya keluar dari area dikawal sekuriti tvOne hingga lobi. Mereka sudah minta maaf tadi malam, dan permintaan maaf tvOne sudah saya terima," katanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.