Sukses

Aib Diego Costa Warnai Cerita Tanpa Gelar Chelsea

Piala FA yang menjadi satu-satunya harapan Chelsea mengakhiri musim dengan gelar juara kini sirna.

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea resmi tanpa gelar musim ini. Kepastian itu didapat setelah Chelsea menuai kekalahan dari Everton di perempat final Piala FA,  Sabtu (12/3/2016) atau Minggu dinihari WIB di Goodison Park. Sang juara bertahan Premier League ini keok skor 0-2.

Tersingkir di Piala FA membuat Chelsea menambah panjang daftar kegagalan di musim kompetisi 2015/16. Chelsea  terdepak dari Liga Champions dan terpental dari persaingan perebutan gelar juara Premier League. Di klasemen liga domestik, Chelsea masih terdampar di posisi 10. Piala FA yang menjadi satu-satunya harapan Chelsea mengakhiri musim dengan gelar juara kini sirna.

Performa Chelsea tahun ini kontras dengan musim lalu di mana mereka tampil meyakinkan di bawah komando Jose Mourinho dengan merebut gelar Premier League.

 

Baca Juga

  • Mantan Istri WAG's Chelsea Pacari Personil One Direction
  • Clean Sheet Buffon Kini Samai Durasi 7 Seri Film Star Wars
  • Wenger Cemas dengan Teror Duet Striker Watford

Koran Inggris, The Mirror menyebut merosotnya prestasi The Blues ikut dipengaruhi usia para pemain kunci, terutama di barisan pertahanan yang memasuki masa pensiun.

Masalah tersebut berbanding lurus dengan catatan tim di lapangan. Faktanya, Chelsea musim ini lebih banyak kebobolan. Di ajang Premier League, Si Biru sudah kemasukan 39 gol, lebih banyak dibanding musim lalu di mana Chelsea kebobolan 32 gol.

Dua bek kawakan Chelsea, John Terry dan Branislav Ivanovic sudah menginjak usia kepala tiga.

Sejauh ini, belum ada pemain yang mampu menggantikan peran kedua pemain tersebut. Akhir musim nanti Terry telah dipastikan meninggalkan Chelsea. Namun sejauh ini, belum terlihat The Blues bakal mendapat pengganti sepadan.

Everton versus Chelsea

Bek incaran dari Everton, John Stones yang dinilai bisa menjadi solusi keroposnya barisan pertahanan, masih belum menunjukkan sinyal bakal bergabung dengan Chelsea.

Masalah mental juga menjadi pekerjaan rumah besar Chelsea. Kekalahan dari Paris Saint Germain (PSG) pun memiliki andil penting bagi kekalahan Chelsea dari Everton di perempat final Piala FA musim ini.

Bagi manajer Chelsea, Guus Hiddink kekalahan ini dari Everton ini menjadi aib sendiri. OptaJoe melansir catatan, ini menjadi kekalahan pertama Hiddink di ajang Piala FA ketika menjadi manajer Chelsea. Sebelumnya, Hiddink menyabet enam kemenangan di ajang ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aib Diego Costa

Aib Diego Costa

Manajer Chelsea, Guus Hiddink pun tidak bisa berbuat banyak atas rapor merah ini. Kondisi kebugaran menjadi kendala tim Ibukota Inggris ini ketika bertandang ke markas Everton. Bahkan, Hiddink merasa Diego Costa seperti memaksakannya bermain padahal dia belum sepenuhnya fit. Tapi, Hiddink tidak memiliki pilihan lain.

"Saya lebih suka dia tidak bermain, tapi Anda juga harus mempertimbangkan, dia sangat ingin bermain hari ini. Akan lebih baik bila dia beristirahat, tapi sekarang bukan waktu untuk memarkir pemain," kata pelatih asal Belanda ini dilansir dari  BBC Sports.

Diego Costa mendapat kartu merah

Costa sendiri diusir wasit di menit 84 karena dianggap menggingit pemain Everton, Gareth Barry setelah keduanya terlibat kontak fisik. Wasit Michael Oliver yang memimpin pertandingan langsung memberikan kartu merah pada Costa. Beberapa menit kemudian, Barry juga diusir setelah mendapat kartu kuning kedua.

Dilansir dari The Sun, FA juga tengah menyelidiki rekaman, Costa meludah setelah sang pengadil memberikan kartu kuning di babak pertama.

Di mata sang pelatih, sikap emosional Costa menunjukkan, si pemain masih harus mendapat waktu istirahat."Ini merupakan kombinasi, dia tidak sepenuhnya fit secara fisik dan dia harus bertanggung jawab atas provokasi atas insiden itu," ujar Hiddink.

Sejauh ini, Hiddink belum menentukan sikap atas insiden yang melibatkan pemainnya itu. Namun, Hiddink pasang badan membela Costa."Sulit bagi saya untuk mengatakan, benar atau tidak (Costa menggigit Barry)."

Diego Costa terlibat kericuhan dengan Gareth Barry

"Ini adalah pertandingan ketat antara semua pemain yang terlibat--saya kira Everton sedikit mengincarnya. Wasit tidak perlu melindunginya, tetapi seharusnya tahu kalau mereka mengincarnya," sambung mantan pelatih Timnas Rusia tersebut

Menurut Mirror, masalah kepribadian Costa ternyata memiliki pengaruh besar terhadap penampilan The Blues. Bukan hanya pemain lawan saja yang kena semprot, Costa menilai lini belakang Chelsea tertidur ketika kalah dari Leicester, Desember lalu. Suasana tim menjadi kurang kondusif.

3 dari 3 halaman

Senyum Romelu Lukaku

Senyum Lukaku

Sementara itu, di kubu Everton, Romelu Lukaku mungkin sedang tertawa bahagia. Pemain asal Belgia itu menunjukkan, Chelsea salah membuangnya.

Lukaku sempat menjadi bagian dari Chelsea musim 2011 hingga 2014. Sayang, pemain asal Belgia tersebut kalah bersaing di tim utama sehingga dia terpinggirkan dari skuat. Lukaku sempat dipinjamkan Chelsea ke West Bromwich Albion dan Everton sebelum mendapat kontrak permanen 2014 lalu.

Diego Costa

Kemenangan ini membuat Everton kembali ke maju ke semifinal setelah terakhir kali mereka mampu melakukannya di musim 2011/12.

Pembuktian Lukaku berakhir manis setelah memborong dua gol kemenangan Everton untuk memastikan langkah ke semifinal Piala FA. Lukaku kini mencetak 25 gol dalam 36 laga diseluruh kompetisi Everton. Dan, pertama kali Lukaku menjebol gawang mantan timnya sejak meninggalkan Chelsea dua tahun lalu. Sejauh ini, Lukaku telah bertemu Chelsea sebanyak 5 kali bersama Everton.

Terkait perkara Diego Costa, pelatih Everton, Roberto Martinez enggan berkomentar lebih jauh. "Costa petarung sejati dan saya bangga dengan kepemimpinan wasit. Keputusan mengusir Costa sudah tepat."

Barry diusir 3 menit selepas Costa mendapat kartu kuning kedua.

"Begitu juga dengan Gareth Barry. Wasit tidak pernah memberikan kesempatan kepada pemain yang emosi menghentikan pertandingan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.