Sukses

Piala Bhayangkara, Turnamen Terakhir di Indonesia?

Piala Bhayangkara menjadi turnamen terakhir di ajang ISC?

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian turnamen Indonesia tidak pernah putus sejak ISL berhenti di tengah jalan. Beragam turnamen berskala regional dan nasional digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi reguler.

Agenda turnamen berlanjut Kamis, (17/3/2016) besok. Turnamen bertajuk Piala Bhayangkara siap digelar. Apakah ini menjadi turnamen terakhir di Indonesia?

Setelah Piala Presiden rampung, turnamen seperti jamur di musim hujan. Total sejak ISL berhenti Mei 2015 lalu, empat turnamen berebeda ditayangkan televisi swasta maupun nasional. Turnamen menjadi agenda tetap sepak bola di Indonesia.

Baca Juga

  • Jelang Debut di F1, Rio Haryanto Pamer Paddock
  • Pusamania Bawa Skuat Juara ke Piala Bhayangkara
  • Survey: Pria Inggris Lebih Senang Sepak Bola daripada Seks

Penyelenggara berasal dari berbagai kalangan, mulai dari swasta hingga institusi pemerintah kini ramai-ramai menggelar kompetisi. Belakangan, angkatan ikut ambil bagian menyelenggarakan turnamen. Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja selesai menghelat Piala Jenderal Sudirman pada Januari lalu.

Piala Jenderal Sudirman secara khusus digelar untuk menghormati hari pahlawan yang digelar pada November 2015 lalu. Selama dua bulan, turnamen ini berputar terhitung hingga November hingga Januari. Selesai Piala Jenderal Sudirman, turnamen berlanjut. Kali ini, Piala Gubernur Kaltim (PGK) menjadi ajang tim-tim ISL mencari pendapatan hingga pulau Borneo.

Setelah PGK, Korps baju cokelat alias Kepolisian menjadi pemangku hajat turnamen Piala Bhayangkara. Niat Polri untuk menghelat turnamen ini muncul sejak Februari, namun baru bisa terselenggara karena alasan teknis.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Badrodin Haiti mengungkapkan, turnamen Piala Bhayangkara msumbangsih Polri untuk generasi muda Indonesia. "Piala Bhayangkara diselenggarakan untuk melanjutkan kesuksesan Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Ini merupakan sumbangsih Polri kepada generasi muda," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Senin (15/2/2016).

Turnamen ini akan menggunakan format setengah kompetisi di babak penyisihan. Dua tim teratas di babak grup akan tampil di semifinal yang menggunakan sistem single match.

Bandung dan Bali mendapat kesempatan menghelat babak penyisihan grup A. Sebanyak 10 tim yang dibagi dalam dua grup ambil bagian di turnamen ini.

Lima raksasa ISL turun di ajang ini. Sriwijaya FC, Arema Cronus, Persipura Jayapura, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Plus Pusamania Borneo FC yang berstatus sebagai juara Piala Gubernur Kaltim. Praktis, Piala Bhayangkara menjadi miniatur  ISL.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Persiapan Menuju ISC

Persiapan Menuju ISC

Sejumlah klub papan atas Indonesia menyambut Piala Bhayangkara. Ya, mereka menjadikan gelaran ini sebagai ajang pemanasan sebelum menatap kompetisi Indonesia Super Competition (ISC).

ISC disebut –sebut kompetisi untuk level profesional pengganti ISL. Kompetisi ini digelar PT Gelora Trisula Semesta. Menurut rencana, agenda ini digelar April mendatang.

Salah satu kontestan Piala Bhayangkara, Arema Cronus menjadikan turnamen ini sebagai ajang pemanasan. Bukan hanya Arema, Mitra Kukar pun demikian. Naga Mekes tampil mengecewakan di perhelatan Piala  Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu. "Turnamen ini sebagai pemanasan, bagi Mitra Kukar sebelum berlaga di ISC," ujar Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto.

Kapolri Jendral Badrodin sendiri telah menyebut, Piala Bhayangkara ini merupakan event premium. “Ini akan dijadikan pre-season ISC yang diselenggarakan usai Piala Bhayangkara,” kata Badrodin dalam jumpa pers.

Hanya saja, ISC sendiri hingga kini belum resmi. Pasalnya, Tim Transisi Kemenpora belum memberikan rekomendasi kepada pengelola ISC menggelar kompetisi. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sendiri belum memberikan lampu hijau terkait rencana tersebut.

“CEO PT. Liga (Joko Driyono) belum berkoordinasi dengan Tim Transisi dan setelah balasan BOPI kepada PT Liga masih belum ada jawaban. Prinsipnya kami menyambut rencana ISC ini namun tetap dengan ketentuan,” ujar Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto.

3 dari 3 halaman

Fenomena PS Polri

Fenomena PS Polri

Polri menurunkan tim PS Polri. Korps baju cokelat tidak main-main mempersiapkan tim, mereka menunjuk pelatih Bambang Nurdiansyah. Komposisi skuat bertabur pemain bintang. PS Polri merekrut Bio Pauline dan Robertino Pugliara yang menjadi ikon Persipura Jayapura plus Gerald Pangkali.

PS Polri menargetkan semifinal. PS Polri berkekuatan 30 pemain masuk daftar seleksi, 15 pemain di antaranya merupakan anggotal Polri, sembilan pemain mantan Timnas Indonesia U-19, dan beberapa pemain lainnya eks Timnas senior dan legiun asing.

Adapun 30 pemain yang masuk dalam skuat pemain PS Polri, yakni Indra Kahfi selaku kapten tim, Robertino Gabriel, Renzo Omar, Sandy Firmansyah, Gerald Pangkali, Dedi Hartono, Hansamu Yama, I Putu Gede, Zulfandi, Maldini Pali, Paulo Sitanggang, M Ridho, Ahmad Hari, Abdul Majid, Ikhfanul Alam, Erenzimus, dan I Made Wirahadi.

"Mudah-mudahan PS Polri bisa lolos ke semifinal. Targetnya semifinal," ucap Ketua Steering Comitee Piala Bhayangkara, Condro Kirono yang juga Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu.

Sama dengan tim angkatan yang turun di turnamen ini, PS TNI  juga diperkuat pemain bintang jebolan Timnas Indonesia U-19, seperti kiper Ravi Murdianto dan striker Dimas Drajad, mantan pemain Arema Cronus, Ahmad Nufiandani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.