Sukses

Italia Vs Spanyol, La Furia Roja dan Memori Indah Euro 2012

Spanyol masih mengandalkan muka-muka lama, sedangkan Italia kesulitan cari striker.

Liputan6.com, Friulli - Duel raksasa Eropa antara Spanyol di laga persahabatan, Kamis, (10/3/2016) atau Jumat dinihari nanti di Stadio Communale, Friuli, membuka memori Euro 4 tahun silam di Polandia dan Ukraina. Partai ini menjadi ulangan final Euro 2016 tahun lalu.

Ketika itu, Spanyol membuat kejutan menggasak Italia dengan skor 4-1. La Furia Roja mempertahankan gelar juara Piala Eropa setelah keluar sebagai juara di Austria dan Swiss. Sukses tersebut membua Tim Matador menuliskan sejarah baru. Mereka menjadi tim pertama yang mampu merebut gelar juara dua kali beruntun.

Pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque masih mengingat momen manis tersebut. Ketika itu Del Bosque mengantarkan Xavi Hernandez dan kawan-kawan juara Piala Eropa 2012.

 

Baca Juga

  • PBFC Vs Mitra Kukar, Gengsi Derby Kaltim
  • PS TNI Vs Persib: Dendam Maung Bandung
  • Top 3 Berita Bola: Efek Sanksi FIFA, Leicester Vs Barcelona

Mantan pelatih Real Madrid itu masih mengingat, La Nazionale dihuni pemain berkualitas seperti Andrea Pirlo yang menjadi penentu dalam tim.

“Final Piala Eropa 2012 merupakan momen terbaik saya sebagai pelatih. Saya berharap, kami mengulang sukses serupa seperti empat tahun lalu. (Ketika itu) Kami bermain melawan tim dengan komposisi pemain terbaik,” kenang Del Bosque dilansir dari situs resmi Timnas Spanyol.

Del Bosque sendiri menjadikan duel persahabatan kontra Italia jelang akhir pekan nanti menjadi ajang untuk mengukur kekuatan tim menatap Piala Eropa. “Laga persahabatan ini sangat penting. Kami sekarang ingin melihat permainan berbeda di tim ini.”

Sama seperti Del Bosque, arsitek Timnas Italia, Antonio Conte menegaskan tim siap tempur. Waktu persiapan tim yang minim menurut eks-pelatih Juventus ini ikut menjadi kendala jelang duel menghadapi Spanyol.

Menurut sang allenatore, pertandingan ini menjadi acuan terdepan untuk menentukan pasukan yang bakal dibawa ke Prancis pada musim panas nanti. “Kami masih memiliki waktu dua bulan sebelum mengumumkan daftar 23 pemain untuk Piala Eropa 2016. Saya akan sangat berhati-hati melihat kemampuan pemain.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanpa Iniesta

Tanpa Iniesta

Dari daftar pemain yang dipanggil, Del Bosque sepertinya belum berani melakukan perubahan besar-besaran. Pelatih veteran tersebut setidaknya masih menyertakan 4 pemain yang tampil di Piala Eropa 2008 dan 2012.

Kiper FC Porto, Iker Casiilas masih dipercaya Del Bosque. Selebihnya, nama-nama bintang Matador seperti David Silva dan Cesc Fabregas masih termasuk dalam skuat untuk menghadapi Italia.

Karier kiper Santo Iker mulai meredup setelah meninggalkan Real Madrid. Kendati demikian, Casillas masih mendapat kepercayaan dari Del Bosque bermain di level internasional. Casillas bergabung dengan mantan rekannya di Madrid, Sergio Ramos. Soal alasan memanggil Casillas, Del Bosque merasa jam terbang kiper 34 tahun itu masih dibutuhkan skuat.

Menariknya, menghadapi Italia di laga persahabatan, Del Boqsue tidak menyertakan Andres Iniesta. Padahal, Iniesta menjadi motor penggerak permainan. Bintang Barcelona ini pun menjadi aktor di balik sukses Spanyol merebut juara Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.

Padahal, beberapa waktu lalu Del Bosque mengungkapkan kalau Iniesta masih belum habis. “Sangat sulit menilai, kapan seorang pemain benar -benar sudah habis. Ada beberapa pemain yang hingga kini masih sama seperti pertama kali saya datang ke sini pada 2008.”

“Iniesta salah satunya, dia masih berada dalam momen terbaiknya. Semoga, penampilannya tetap konsisten hingga kami tiba di Prancis.”

3 dari 3 halaman

Italia Sulit Cari Striker

Italia Sulit Cari Striker

Sementara itu, Italia sedang dilanda masalah kebuntuan mencari pemain depan. Ya, dari skuat yang dirilis Conte untuk menghadapi Spanyol; 7 striker yang dipanggil Conte masih minim gol di level timnas.

Mereka adalah, Stephan El Shaarawy, Graziano Pelle, Eder, Simone Zaza, Lorenzo Insigne, Stefano Okaka, dan Federico Bernardeschi. Tercatat, cuma Pelle yang mencetak 4 gol. Selebihnya, belum ada pemain yang melesakkan lebih dari 2 gol.

Sejak era Alessandro Del Piero dan Filippo Inzaghi berakhir, belum ada lagi pemain yang mampu mencetak gol hingga 20. Terakhir, Del Piero yang bermain untuk Italia periode 1995 hingga 2008 berhasil membukukan 27 gol di level timnas. Jumlah tersebut sama seperti Roberto Baggio.

Sejauh ini, justru sektor gelandang yang menjadi mesin gol Italia. Midfielder AS Roma, Daniele De Rossi sementara mencetak gol terbanyak, dengan 17 gol di Italia. Kemudian disusul Andrea Pirlo mengoleksi 13 gol.

Mantan bomber Bayern Muenchen sekaligus timnas Italia, Luca Toni ikut berkomentar mengenai tumpulnya lini depan Italia. "Kami tidak lagi memiliki penyerang yang bermain di level tertinggi; dan terbiasa mendapat tekanan hebat," ujar Toni dikutip dari Bild. "Tipe penyerang yang saya maksud adalah Inzaghi, Del Piero dan Totti. Ini sangat menyedihkan," kata Toni.

Guna mengantisipasi masalah lini depan, Conte diyakini memakai pola 4-3-3 dengan Pelle sebagai penyerang tengah. Sedangkan, Eder dan Antonio Canderva menjadi winger di kanan dan kiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Tim Nasional Italia merupakan salah satu negara yang sukses meraih banyak gelar di berbagai kompetisi internasional
    Tim Nasional Italia merupakan salah satu negara yang sukses meraih banyak gelar di berbagai kompetisi internasional

    Timnas Italia

  • Tim Nasional Spanyol merupakan negara pertama yang berhasil memenangkan gelar EURO secara back-to-back pada 2008 dan 2012
    Tim Nasional Spanyol merupakan negara pertama yang berhasil memenangkan gelar EURO secara back-to-back pada 2008 dan 2012

    Timnas Spanyol

Video Terkini