Sukses

Tur Rumah Berjalan Fans NASCAR: Bangun Tribun Penonton di Atap

Terobosan ini membuat fans bisa lebih hemat. Terutama memangkas biaya penginapan selama menyaksikan lomba di setiap seri.

Liputan6.com, Michigan - Balapan NASCAR di Amerika Serikat membuat penonton membuat terobosan untuk memangkas biaya penginapan ketika menyaksikan langsung gelaran ini di sirkuit berbeda -beda. Salah satunya, menyulap bus menjadi tempat menginap sekaligus tribun untuk menonton balapan.

NASCAR atau (National Association for Stock Car Auto Racing) mengelola lebih dari 1.500 balapan di 100 trek yang terletak di 38 negara bagian Amerika Serikat. Lebih dari itu, NASCAR juga mengoperasikan seri di luar AS seperti di Eropa, Kanada dan Meksiko. 

 

Baca Juga

  • Kena Kanker, Pemain Ini Berniat Bunuh Diri di Markas Newcastle
  • Timnas Italia Berburu Suksesor Conte
  • Yamaha Lebih Sayang kepada Rossi, Ini Kata Lorenzo

NASCAR mengelola balapan eksebisi di Jepang seperti di sirkuit Suzuka dan Twin Motegi dan Calder Park Raceway, Australia. Terdapat tiga seri balapan terbesar di Negeri Paman Sam, yaitu Cup Series, Seri Xfinity dan Seri Truk. Dan, sudah pasti fans fanatik balapan ini tidak mau ketinggalan setiap serinya.

Bis penonton NASCAR

Banyaknya seri NASCAR membuat seorang penonton setia menjadi seorang musafir lantaran harus berpindah-pindah tempat. Patrick McCullough menjadi salah satu fan setia balapan mobil legendaris di AS ini. Bermodal bus sekolah, Patrick memodifikasi bus sekolah menjadi rumah berjalan. Ketika ditemui di Michigan Motor Speedway, Brooklyn, Michigan, dia mengajak media tur ke dalam rumah berjalan miliknya. 

Bus Penonton NASCAR

Bus dirombak seperti hunian lengkap dengan ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi yang dengan shower. Dia juga menambah pernak-pernik tim idola lengkap dengan memorabilia berupa tanda tangan pembalap NASCAR. Bila tidak sedang digunakan, Patrick memarkir bus tersebut di pekarangan belakang rumah.

Bis penonton NASCAR

"Saya memarkirnya di belakang rumah sepanjang tahun," kata Patrick sebagaimana dilansir dari Autoweek.com. Beruntung, tetangga di kanan dan kiri rumahnya tidak keberatan."Beruntungnya lagi, mereka juga fan NASCAR. Mereka tahu, saya akan mengeluarkan bus ini ketika pekan di Michigan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tembus Puluhan Ribu Kilometer

Patrick sendiri telah menjadi fans NASCAR sejak 18 tahun lalu. Dari situ, dia mulai mencari cara agar bisa bermalam di sekitar lintasan. Patrick akhirnya membeli bus sekolah biasa seharga US$ 2.200 (Rp 29 juta) untuk mewujudkan ide berkemah di sekitar lintasan. Ide ini kemudian diikuti fans NASCAR lainnya untuk menyambangi sirkuit di belahan AS.

"Sekarang, bus ini sudah menempuh perjalanan sejauh 130 ribu mil atau sekitar 20 ribu km. Bus tersebut menjadi teman setia Patrick ketika menyaksikan balapan NASCAR dari satu seri ke seri lainnya.

Bus Penonton NASCAR

Menurut Patrick, proses desain dan visi utama membangun bus ini lebih lama dibanding melepaskan semua kursi dan perlengkapan bis pada umumnya, seperti kursi. "Melepaskan kursi adalah proyek sore hari," ujarnya. Bagi Patrick, bagian paling sulit membangun bus ini adalah menempatkan kamar tidur yang jumlahnya lebih dari satu."Tidak masalah bila berpesta di dalam sini. Tapi ketika masuk ke kamar tidur, itu menjadi tempat paling privasi," ucapnya.

Bus juga dilengkapi kamar mandi dan toilet. Perusahaan sanitasi membuat saluran air di tengah badan bus dan  tangki penampungan air. "Aktivitas mandi di luar bus bagi saya sangat membosankan. Bila saya datang ke trek dengan membawa teman kencang, saya ingin dia merasa nyaman."

Bus Penonton NASCAR

Bagian paling sulit adalah, membangun dek di atas atap bus. Dek tersebut menjadi tribun untuk menonton balapan dari jarak jauh."Terkadang, kami juga kerap membawa alat -alat musik ke tribun tersebut--atau bila kami terlalu tua, kami hanya duduk di sana--dek orisinal tidak cukup besar. Anda ingin melakukan segala sesuatunya dengan benar. Anda tentu tidak mau, berada empat hari di sana dan segala sesuatunya tidak berjalan sempurna karena Anda memangkas setiap sudutnya."

"Sentimen terkait harga bus selalu ada,tapi bila seseorang menawarkan uang sebesar US$ 15 ribu (Rp 199 juta), saya mungkin tidak menjualnya. Ada banyak bus yang lebih baik dibanding punya saya, tapi saya tidak yakin mereka mau menghabiskan waktu sepanjang malam di dalamnya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini