Sukses

Total Football dan Hasrat Menghibur Johan Cruyff

Johan Cruyff menjadi ujung tombak Total Football racikan Rinus Michels di Timnas Belanda.

Liputan6.com, Amsterdam - Johan Cruyff adalah satu dari sekian banyak pesepak bola atau pelatih yang mencintai permainan menyerang. Cruyff selalu ingin sepak bola menjadi tontonan yang menarik, lewat suatu pertunjukan yang ofensif, kreatif, dan teknis.

Dia bersinar ketika bermain bersama Timnas Belanda di bawah asuhan Rinus Michels, pelatih yang menjadikan Cruyff ujung tombak dalam taktik total football yang terkenal seantero jagat. Sosoknya amat berpengaruh bukan hanya untuk sepak bola Belanda, tapi juga Eropa, bahkan dunia.

Baca Juga

  • WAGs Seksi Beri Kode Bintang Arsenal Bakal Hengkang
  • 5 Pemain yang Mungkin Direkrut Milan Musim Panas Nanti
  • 6 Pemain yang Pernah Membela Banyak Tim Nasional

Pengaruhnya telah dirasakan oleh Timnas Belanda dan Ajax Amsterdam di era 70-an ketika Cruyff yang menjabat sebagai kapten tim berhasil mempopulerkan total football. Barcelona juga klub yang identik dengan sosok Cruyff, mengingat sejumlah gelar bergengsi berhasil direbutnya bersama tim asal Katalan tersebut.

Cruyff hanya tampil dalam satu gelaran Piala Dunia, yakni pada 1974, itu pun tidak mampu membawa Timnas Belanda juara usai kalah di final dari Jerman. Akan tetapi, namanya tetap menjulang hingga hari ini, dipuji dan dihormati banyak orang karena kehebatan dan filosofinya dalam sepak bola.



Nama Cruyff begitu lekat dengan Total Football. Dia dianggap tokoh yang berperan dalam kepopuleran gaya bermain tersebut. Total Football adalah strategi permainan sepakbola menyerang dan bertahan, dengan mengutamakan rolling posisi. Secara harafiah, semua pemain dalam suatu tim, saling bergantian mengisi ruang kosong, sehingga seperti poros yang mengalir.



Cruyff mengatakan bahwa bermain sepakbola yang cantik adalah bermain simple tapi bermain simple itu yang paling susah dan itulah kesimpulan dia mengenai total football. Total football merupakan gaya bermain yang tidak mengenal posisi pasti dalam formasi, semua pemain bergerak berusaha mengisi kekosongan temannya.

Semua pemain bisa menjadi penyerang, gelandang dan bek. Dibutuhkan fisik yang kuat dan teknik tinggi untuk menerapkan gaya bermain ini dan Cruyff sukses melaksanakannya bersama teman-teman timnasnya.



Terlahir dengan nama Hendrik Johannes Cruyff, dia secara individu mempunyai segalanya, teknik, kecepatan, dribbling dan naluri mencetak gol yang tinggi. Tetapi, yang paling membuat Cruyff disegani adalah pengorbanan dirinya terhadap tim dalam sebuah sistem permainan untuk mencapai kemenangan.  

Selama hidupnya, Cruyff mencetak 324 gol dari 570 pertandingan resmi. Cruyff juga meraih 3 kali Pemain Terbaik Eropa (1971,1973,1974). Ajax Amsterdam diantarnya 3 kali menjadi yang terbaik di Benua Biru, lewat gelar Piala Champion 1971,1972 dan 1973. Tangan dinginnya sebagai pelatih sepakbola, tidak kalah menterengnya, dengan membawa Ajax menjadi Juara Winners Cup 1987 dan Barcelona menjadi Juara Piala Champion 1992.



Sosok Johan Cruyff adalah legenda sepakbola yang sangat berpengaruh baik ketika menjadi pemain maupun ketika menjadi pelatih.  Pengaruh Johan Cruyff juga begitu terasa di Barcelona. Bukan hanya sebagai pemain, ketika menjadi pelatih, Cruyff pun mampu membawa Barcelona menjadi tim yang disegani di Eropa.

Johan Cruyff lahir di Amsterdam, Belanda, 25 April 1947. Kemarin (24/3/2016), Cruyff berpulang. Ia meninggal dalam usianya yang ke-68 tahun akibat penyakit kanker. Kepergiannya merupakan sebuah kehilangan. Juga duka, bukan hanya untuk Ajax, Barcelona, atau Belanda, tapi seluruh dunia yang pernah terhibur lewat sepak bola menyerangnya atau liukannya di lapangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini