Sukses

5 Bintang yang Kariernya Meredup Usai Berganti Klub

Bisa karena cedera, usia, atau memang, kemampuan sang bintang yang sudah menurun.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak bintang yang kariernya makin menjulang usai bergabung dengan klub baru. Suasana klub yang cocok, gaya permainan yang pas menjadi penyebab utama seorang bintang bisa terus mengembangkan permainan terbaiknya.

Namun, bagaimana jika suasana sebaliknya yang dihadapi seorang bintang saat bergabung dengan klub baru? Yang terjadi tentu mudah ditebak, kariernya langsung meredup.

Baca Juga

  • Morata Buka Peluang Pulang ke Real Madrid
  • Xavi Prediksi Barcelona Hancur Bila...
  • MU Goda Ibrahimovic dengan Gaji Rp 4,6 Miliar

Namun selain suasana klub dan gaya permainan yang tak cocok masih ada beberapa penyebab yang ikut menentukan sukses tidaknya seorang pemain di klub baru. Bisa soal cedera, bisa juga usia. Atau memang, kemampuan sang bintang yang sudah menurun.

Sialnya kondisi ini bisa menimpa bintang mana saja. Tak peduli pemain sekelas Andriy Shevchenko atau Rivaldo. Berikut lima bintang yang kariernya meredup usai berganti klub:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

David Bentley ke Tottenham

David Bentley ke Tottenham
David Bentley sempat dijuluki "Beckham Baru" mengacu kepada mantan bintang Manchester United, David Beckham. Bentley memang punya gaya permainan mirip Beckham, menyisir dari sayap dan memiliki umpan-umpan yang akurat.

Nama Bentley sendiri menjulang saat membela Blackburn Rovers pada periode 2005-2008. Ketika itu, dia menjadi pujaan publik Ewood Park dan sempat masuk tim nasional Inggris.

Pada 2008, Bentley direkrut Tottenham Hotspur dengan transfer senilai 15 juta pound sterling atau sekitar Rp 281 miliar. Namun, sayang, di Tottenham, bintang Bentley justru meredup.

Bentley gagal menampilkan permainan terbaiknya, hingga kesulitan menembus tim utama. Akhirnya dia lebih sering dipinjamkan, sebelum menyatakan pensiun pada usia 29 tahun, pada 2013.

3 dari 6 halaman

Lucio ke Juventus

Lucio ke Juventus
Nama Lucio dikenal orang saat membawa Brasil juara di Piala Dunia 2002. Namun, sebelum itu, dia sukses bersama Bayer Leverkusen. Salah satunya membawa klub Jerman itu ke final Liga Champions.

Dia lalu bergabung dengan Inter Milan dan kembali menoreh sukses bersama tim Italia ini. Pada 2009/10, Lucio membawa Inter meraih treble, memenangkan Liga Champions, Serie A, dan Piala Italia sekaligus.

Namun, sinar terang Lucio tiba-tiba meredup saat pindah ke Juventus pada 2012. Di klub asal Turin ini, dia bahkan hanya tampil sekali di Seri A! Total Lucio hanya bermain empat kali untuk Juventus di semua ajang.

Dia pun merasa gagal dan akhirnya pulang, kembali merumput di Brasil. Pada 2015, Lucio kembali mencoba peruntungan di luar negeri. Kali ini, dia bergabung dengan klub India Super League FC Goa.

4 dari 6 halaman

Shevchenko ke Chelsea

Shevchenko ke Chelsea
Penyerang asal Ukraina, Andriy Shevchenko menoreh sukses besar bersama AC Milan. Dia berhasil mencetak 175 gol dari 300 laganya bersama klub elite Italia itu.

Berkat penampilan gemilangnya di Milan juga, Shevchenko sempat dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa 2004. Fakta ini membuat Chelsea kepincut.

Shevchenko akhirnya bergabung dengan klub asal London itu pada 2006. Harga transfernya, 50 juta dolar AS, ketika itu menjadi rekor termahal di Inggris.

Namun, harapan Chelsea menyaksikan kegemilang Shevchenko seperti di Milan tak terwujudkan. Selama dua musim, Shevchenko hanya mampu mencetak 22 gol dari 77 laga di semua ajang.

Kontraknya pun tak diperpanjang Chelsea dan Shevchenko kembali ke Milan sebelum bergabung lagi dengan klub pertamanya, Dynamo Kyiv. Di negaranya, Shevchenko kini berkarier sebagai politikus.

5 dari 6 halaman

Juan Veron ke MU

Juan Veron ke MU
Semasa aktif bermain, Juan Sebastian Veron sempat disebut-sebut sebagai gelandang terbaik dunia. Dia memiliki semua persyaratan untuk jadi yang terbaik: Skill tinggi, tendangan keras, dan visi bermain bagus.

Bersama timnas negaranya, Veron mendapat 73 caps dan tampil di Piala Dunia 1998. Dia juga sempat dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Amerika Latin.

Dia selalu menjadi andalan saat membela Sampdoria, Parma, dan Lazio. Namun, begitu hengkang ke Manchester United (MU) pada 2001, kariernya menukik tajam. Padahal, Veron didatangkan dari Lazio cukup mahal 50 juta dolar AS.

Kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Inggris jadi penyebab utamanya suramnya karier Veron di MU. Begitu juga saat dia pindah ke Chelsea. Veron lalu kembali ke Italia, bergabung dengan Inter Milan. Usai itu Veron pulang kampung ke Argentina dan pensiun pada 2014, di usia 39 tahun.

6 dari 6 halaman

Rivaldo ke Milan

Rivaldo ke Milan
Gelandang asal Brasil, Rivaldo, pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa pada 1999, saat membela Barcelona. Bersama klub asal Katalunya itu, Rivaldo memang menoreh sukses besar. Dia memenangkan dua gelar La Liga, Piala Raja, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.

Bersama tim nasional Brasil, kariernya juga harum mewangi. Dia membawa Selecao menjuarai Piala Dunia 2002, usai di final mengalahkan Jerman.

Usai Piala Dunia 2002, dia hijrah ke AC Milan dan kariernya langsung menurun. Usianya yang sudah mencapai 30 tahun, ketika itu, ditengarai sebagai penyebabnya.

Dua tahun membela Milan, Rivaldo hanya mencetak lima gol dari 22 pertandingan. Usai itu, Rivaldo hengkang ke Liga Yunani, Uzbekistan, dan Brasil, sebelum akhirnya pensiun pada Agustus 2015, pada usia 43 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.