Liputan6.com, Jakarta - Berita soal Rio Haryanto masih menjadi primadona beberapa pekan ini. Setelah GP Australia digelar, pembalap F1 termasuk Rio Haryanto gelar protes secara tertulis terhadap otoritas F1.
Penyebabnya tak lain karena sistem dan keputusan F1 yang dinilai kuno dan kerap tidak pasti. Untunglah, bos F1 Bernie Ecclestone mendukung protes dari pembalap ini.
Selain itu, pembaca juga penasaran dengan 5 pemain bola yang bergaji tertinggi musim ini. Selain itu, pembalap MotoGP yang punya hubungan darah juga disorot.
Berita tiga berita paling populer di kanal bola Liputan6.com pada Senin (28/3/2016):
1. 5 Pemain Sepak Bola Bergaji Tertinggi Musim 2015/16
Prestasi sebuah klub tidak lepas dari kontribusi seluruh pemainnya. Tak heran seluruh klub jor-joran untuk memberikan fasilitas terbaik bagi pemain, termasuk urusan gaji.
Bahkan beberapa klub rela membayar pajak seorang pemain seperti yang terjadi pada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Artinya Messi dan Ronaldo tidak perlu pusing lagi membayar pajak tinggi yang memang berlaku di Eropa. Selengkapnya baca di sini.
2. 5 Pembalap MotoGP yang Memiliki Hubungan Darah
Salah satu faktor yang menentukan kehebatan seorang atlet adalah keturunan. Tak jarang ada atlet yang memiliki hubungan keluarga.
Memiliki keluarga yang berprofesi sebagai atlet tentu menjadi sebuah hal yang positif. Mereka bisa saling mendoakan, tukar pendapat hingga memberi dukungan.
Di sepak bola misalnya, pelatih Timnas Belanda Danny Blind menurunkan bakatnya mengolah 'Si Kulit Bundar' kepada anaknya yang merupakan gelandang Manchester United, Daley Blind. Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
3. Bos F1 Dukung Perjuangan Rio Haryanto Cs
Bos Formula 1 Bernie Ecclestone setuju dengan tuntutan reformasi yang diajukan Rio Haryanto dan pembalap F1 lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA).
Para pembalap F1 kebingungan dengan cara kualifikasi yang menganut sistem konck out. Rio Haryanto yang merupakan pembalap debutan, tentu sangat bingung dengan sistem ini.
Keluhan itu membuat GDPA, dalam pernyataan resminya menuntuk otoritas F1 melakukan reformasi. Menurut GDPA, sistem ini bisa berdampak buruk dan sulit dipahami oleh penonton anyar Formula 1. Selengkapnya baca di sini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.