Sukses

10 Momen Gol Telat Terbaik dalam Sejarah Sepak Bola Dunia

Manchester United menciptakan final paling menarik dalam sejarah Liga Champions.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah pertandingan, segala sesuatunya masih mungkin terjadi sebelum wasit benar-benar meniup peluit panjang. Bahkan, ada beberapa momen di mana gol penentu tercipta di menit-menit akhir.

Tim sepak bola dengankekutan mental mumpuni akan berjuang hingga menit terakhir meski mereka dalam kondisi tertinggal. Bahkan, mereka akan percaya diri mengerahkan semua pemainnya untuk masuk ke lini belakang lawan.

Baca Juga

  • Silaturahmi, Daud Yordan Berharap Dukungan Menpora
  • Punya Jiwa Petualang, Rio Haryanto Juga Gemar Hiking
  • Tiba di Bahrain, Rio Haryanto Disambut Hijabers


Itu karena sudah banyak momen di mana sebuah tim memenangi pertandingan dengan mencetak gol di menit-menit akhir. Publik tentu ingat dengan apa yang dilakukan Manchester United saat sempat bertemu Bayern Muenchen.

Liputan6.com pun coba mengutip data yang dilansir Sporteology mengenai 10 gol telat terbaik yang tak terlupakan. Tentu saja, gol MU ke gawang Muenchen masuk dalam daftar itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1-2

1. Arsenal 1-2 Liverpool: Final Piala FA 2000/2001
Kedua tim benar-benar layak bertemu di laga puncak. Duel keduanya pun menghasilkan pertarungan yang menegangkan. Pasalnya, semua gol di laga itu tercipta pada 20 menit terakhir.

Arsenal unggul lebih dulu lewat gol Fredrik Ljungberg di menit 72. Di luar dugaan, Liverpool mampu menyamakan skor di menit 83. Bahkan, Owen sukses mencetak gol penentu di menit 88. Gol itu tercipta lewat skema serangan balik.

2. Arsenal 4-2 Tottenham: Liga Inggris 2008/2009

Duel bertajuk The North London Derby ini menghasilkan empat gol. Arsenal yang saat itu masih diperkuat Emmanuel Adebayor sempat dinilai akan memenangi laga. Sebab, mereka masih unggul 4-2 atas Tottenham hingga menit 88.

Keunggulan itu tercipta setelah gol Tottenham yang dicetak David Bentley di menit 13 dan Darent Bent (67) dibalas Mikael Silvestre (37), William Gallas (46), Adebayor (64), dan Robin van Persie (68). Ternyata, Tottenham mampu menyamakan skor lewat aksi Jermaine Jenas di menit 89 dan Aaron Lennon (90).

3 dari 6 halaman

3-4

3. Tottenham 3-4 Manchester City: Piala FA 2003/2004

Kedua tim dipaksa memainkan laga ulangan di Babak 4 Piala FA 2003/2004 setelah laga sebelumnya berakhir 1-1. Di laga itu, The Citizens sempat tertinggal 0-3 lebih dulu.

Tottenham unggul 3-0 berkat gol Ledley King di menit 2, Robbie Keane (19), dan Christian Ziege (43). Di sisa waktu, ManCity mencetak tiga gol penyeimbang lewat Sylvain Distin di menit 48, Paul Bosvelt (69), dan Shaun Wright-Phillips (80). Menit 90, Jon Macken melesakkan gol kemenangan 4-3 ManCity.

4. Liverpool 3-1 Olympiacos: Liga Champions 2004/2005
Di laga itu, Liverpool membuktikan diri sebagai tim yang siap berjuang hingga menit akhir. Liverpool memang unggul 2-1 atas Olympiacos setelah gol Rivaldo di menit 27 dibalas Sinama Pongolle (47) dan Neil Mellor (80).

Namun, Liverpool masih butuh satu gol untuk memperebutkan posisi runner up grup dari tangan Olympiacos. Di menit 86, Steven Gerrard menjawab harapan Liverpool dengan golnya.

4 dari 6 halaman

5-6

5. Chelsea 1-1 Barca: Liga Champions 2008/2009

Ini jadi pertarungan semifinal terbaik dalam sejarah Liga Champions. Pada leg pertama di Camp Nou, kedua tim hanya mampu bermain imbang 0-0.

Pada leg kedua di Stamford Bridge, peluang Chelsea untuk melaju ke final sempat terbuka setelah unggul 1-0 lewat gol Michael Essien di menit 9. Sialnya, gawang Chelsea kawalan Petr Cech dijebol Andres Iniesta di menit 90+3. Chelsea pun tersingkir karena kalah gol tandang.

6. Arsenal 1-2 Real Zaragoza: Piala Winners 1995

Fans Arsenal bisa bernapas lega ketika John Hartson menyamakan skor di menit 77. Sebelumnya, Arsenal tertinggal 0-1 akibat gol Juan Esnaider di menit 68. Skor 1-1 bertahan hingga laga dilanjutkan ke masa injury time.

Tanda-tanda adu penalti akan digelar terlihat jelas setelah kedua tim tak mampu memecahkan kebuntuan di babak tambahan. Dalam kondisi itu, Nayim tampil sebagai pahlawan Zaragoza lewat golnya di masa injury time babak tambahan kedua.

5 dari 6 halaman

7-8

7. Liverpool 0-2 Arsenal: Liga Inggris 1988/1989

Ini akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi Arsenal. Itu karena mereka sukses memastikan gelar juara Liga Inggris dengan memenangi laga terakhir. Lawan mereka adalah Liverpool yang sebelumnya disebut-sebut sebagai kandidat utama juara.

Sebelum laga itu, Arsenal tertinggal tiga poin dari The Reds. Untung, Arsenal mampu memenangi duel itu dengan skor 2-0. Gol Alan Smith di menit 52 dan Michael Thomas (90+1) membawa Arsenal menyalip Liverpool hanya dengan agresivitas gol.

8. Inggris 2-2 Yunani: Kualifikasi Piala Dunia 2002

Gol David Beckham di menit 90+3 mengantarkan Inggris lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2002. Sebelumnya, Inggris bisa saja harus menjalani laga playoff karena sempat tertinggal 1-2 dari Yunani.

Ya, Yunani memang unggul 2-1 lebih dulu berkat gol +Angelos Charisteas di menit 36 dan Themistoklis Nikolaidis (69) yang hanya dibalas Teddy Sheringham.

6 dari 6 halaman

9-10

9. Liverpool 3 (3)-(1) 3 West Ham: Piala FA 2006

Pertarungan dilanjutkan ke adu penalti setelah Steven Gerrard mencetak gol di menit 90+1. Sebelumnya, The Reds tertinggal 2-3 akibat bunuh diri Jamie Carragher di menit 21, gol Dean Ashton (28), dan Paul Konchesky (64) hanya dibalas Djibril Cisse (32) dan Gerrard (54).

Pada babak tos-tosan, Liverpool tampil sebagai pemenang. Ada tiga eksekutor Liverpool yang sukses menceploskan bola, termasuk Gerrard. Sedangkan West Ham hanya bisa mencetak satu gol.

10. Manchester United 2-1 Bayern Muenchen: Liga Champions 1999

Ini adalah final terbaik dalam sejarah Liga Champions. Itu karena publik dibuat berdebar-debar hingga menit akhir. Pada akhirnya, MU yang dilatih Alex Ferguson saat itu mampu memenangi pertandingan.

Jalannya laga memang sempat berpihak kepada Muenchen. Mereka unggul 1-0 berkat gol Mario Basler di menit 6 hingga waktu normal akan berakhir. Tak diduga, MU sukses mencetak dua gol balasan di masa injury time. Dua gol itu dicetak Teddy Sheringham di menit 90+1 dan Ole Gunnar Solskjaer (90+3).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini