Sukses

Kisah Leicester: Dulu Juru Kunci, Sekarang Pemimpin Klasemen

Leicester City menunjukkan perubahan yang signifikan dalam setahun terakhir.

Liputan6.com, Leicester - Perubahan drastis terlihat pada performa Leicester City dalam setahun terakhir. Musim lalu, mereka menjadi juru kunci sebelum April 2015. Setahun kemudian, Leicester justru jadi pemuncak klasemen Liga Inggris.

Leicester mungkin menjadi klub yang grafiknya sangat menanjak dalam setahun terakhir. Revolusi yang mereka lakukan selama beberapa tahun terakhir akhirnya menuai panen. Kini, klub berjuluk The Foxes ini kandidat kuat juara Liga Inggris 2015/2016.

Revolusi besar mereka diawali dengan kehadiran Vichai Srivaddhanaprabha bersama King Power Group pada 2010. Saat itu, Leicester masih berstatus sebagai tim papan tengah kompetisi kasta kedua Liga Inggris atau Divisi Championship.

Baca Juga

  • Jadwal Rio Haryanto di F1 GP Bahrain
  • Persib Vs Arema: Puluhan Ribu Aremania Ikut Tur Batavia
  • Merokok, Bek Manchester United Pancing Kemarahan Van Gaal

Perlahan tapi pasti, The Foxes mampu memperbaiki reputasinya. Peningkatan posisi mereka berujung pada kesuksesan Leicester menjuarai Divisi Championship 2013/2014. Alhasil, mereka berhak promosi ke Liga Inggris untuk kali pertama sejak terdegradasi di akhir musim 2003/2004.

Perjalanan Leicester di Liga Inggris pun dimulai di musim 2014/2015 bersama pelatih Nigel Pearson. Sayang, mereka harus mendapatkan berbagai hadangan seiring perjalanan mereka. Hampir di sebagian besar musim, Leicester banyak berkutat di papan bawah.

Bahkan, sebelum April 2015, Leicester terjebak di dasar klasemen karena hanya mengumpulkan 19 poin dari 29 pertandingan. Saat itu, mereka terpaut 3 poin dari Queens Park Rangers dan 6 poin dari Burnley.

Hebatnya, Pearson mampu membakar motivasi para pemainnya di sisa musim 2014/2015. Dari total 27 poin yang diperebutkan di 9 pertandingan, Pearson membawa Leicester meraup 22 poin. Pada akhirnya, Leicester pun selamat dari jeratan degradasi. Mereka finis di urutan 14 klasemen Liga Inggris dengan koleksi 41 poin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Claudio Ranieri Pun Datang

Meski mampu menyelamatkan Leicester, Pearson tetap dipaksa angkat kaki dari King Power Stadium. Sebagai gantinya, Ranieri yang telah menganggur sejak dipecat timnas Yunani pada 15 November 2014 ditunjuk menjadi manajer.

Selama ini, Ranieri adalah pelatih yang dikenal memiliki kutukan tak pernah menjuarai liga domestik papan atas. Bahkan, tak jarang sebutan Mr Runner Up melekat pada dirinya. Hebatnya, Ranieri mampu mematahkan semua prediksi itu.

Dibantu dengan kebijakan manajemen yang mendatangkan Robert Huth, Shinji Okazaki, Christian Fuchs, N'Golo Kante, Gokhan Inler, dan Nathan Dyer di musim panas 2015, Leicester pun melesat jadi pendobrak persaingan di papan atas.

Selama beberapa pekan, mereka menjadi pengintai pemuncak klasemen dari posisi 4 besar. Pada akhirnya, posisi puncak klasemen akhirnya mampu direbut Leicester. Mereka juga terbantu dengan ketajaman Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, yang tampil menggila musim ini.

Di luar dugaan, peningkatan drastis pun diperlihatkan Leicester. Jika sebelum April 2015 mereka menjadi juru kunci karena hanya mampu mengoleksi 19 poin, kini Leicester berstatus pemuncak klasemen dengan raihan 66 poin sebelum April 2016. Tentu saja, itu adalah catatan yang luar biasa.

3 dari 3 halaman

Menuju 7 Laga Final

Kini, Leicester tengah fokus menghadapi 7 pertandingan yang tak ubahnya sebagai partai final. Meski sedang unggul 5 poin atas Tottenham Hotspur di pekan 31, Leicester tetap harus fokus agar bisa mempertahankan posisinya hingga akhir musim.

Perjuangan mereka akan dimulai dengan menghadapi Southampton di King Power Stadium, Minggu (3/4/2016). Lalu, Leicester akan menghadapi Sunderland, West Ham United, Swansea City, Manchester United, Everton, dan Chelsea di laga pamungkas.

Butuh konsentrasi penuh agar The Foxes tak terpeleset di 7 pertandingan itu. Sebab, sewaktu-waktu Tottenham bisa saja mengambil keuntungan dari tekanan berat yang tengah menghampiri Leicester saat ini.

Jadwal Leicester di Sisa Musim Ini
03/04/2016: Leicester vs Southampton
10/04/2016: Sunderland vs Leicester
17/04/2016: Leicester vs West Ham
24/04/2016: Leicester vs Swansea
01/05/2016: MU vs Leicester
07/05/2016: Leicester vs Everton
15/05/2016: Chelsea vs Leicester

Distribusi Gol Leicester di Liga Inggris 2015/2016
Jamie Vardy: 19 gol
Riyad Mahrez: 16 gol
Shinji Okazaki: 5 gol
Leonardo Ulloa: 3 gol
Robert Huth: 3 gol
Jeffrey Schlupp: 1 gol
Nathan Dyer: 1 gol
N'Golo Kante: 1 gol
Marc Albrighton: 1 gol
Andy King: 1 gol
Daniel Drinkwater: 1 gol

Distribusi Assist Leicester di Liga Inggris 2015/2016
Riyad Mahrez: 11 assist
Jamie Vardy: 6 assist
Marc Albrighton: 6 assist
Daniel Drinkwater: 4 assist
Christian Fuchs: 3 assist
N'Golo Kante: 3 assist
Leonardo Ulloa: 2 assist
Nathan Dyer: 1 assist

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.