Sukses

Jokowi: Reformasi PSSI Paling Lambat Mei 2016

Jokowi juga berbicara tentang status buron Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), berharap reformasi PSSI segera terwujud paling lambat Mei 2016. Dia juga berbicara mengenai pertemuan pemerintah Indonesia dengan FIFA untuk membicarakan PSSI.

Setelah menyaksikan pertandingan final Torabika Bhayangkara Cup 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4/2016), Jokowi mengungkapkan keinginannya memperbaiki sepak bola Indonesia. Namun, terkait isi pertemuan pemerintah dengan FIFA, Jokowi masih enggan membeberkan.  

Baca Juga

  • 4 Kemenangan Lagi Leicester Juara, Ranieri: Kami Harus Tenang
  • MU Bekap Everton, Martial Jadi Pahlawan
  • Sentuh Garis Finis, Rio Haryanto Tuntaskan Target

"Enggak perlu kami sampaikan. Pokoknya sudah (melakukan pertemuan)," ujar Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (3/4/2016).

Alasan mengapa paling lambat Mei 2016 untuk mereformasi PSSI, hal itu dikarenakan adanya Kongres FIFA di Meksiko pada bulan yang sama. Jokowi menegaskan targetnya mereformasi induk organisasi sepak bola tanah air yang sekarang masih dipimpin La Nyalla Mattalitti.

Jokowi menuturkan, sudah dua kali bertemu dengan FIFA untuk membicarakan reformasi PSSI. Dia memastikan proses reformasi juga termasuk pencabutan SK (Surat Keputusan) pembekuan PSSI yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada 17 April 2015.

"Ada tahapan-tahapan yang terus akan kita lakukan agar semuanya sesuai dengan reformasi total yang kita harapkan untuk PSSI," ungkap pria asal Solo ini.

Mengenai status buron Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, Jokowi memiliki pendapat sendiri. Menurut dia, La Nyalla yang menjadi tersangka karena kasus dugaan korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak menghambat upaya pemerintah mereformasi total PSSI. "Ini (buronnya La Nyala) kan urusan PSSI," ucap Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.