Liputan6.com, Jakarta - Berita Bola soal striker Barcelona Lionel Messi jadi target penyelidikan merupakan berita terpopuler di kanal bola liputan6.com. Selain itu berita yang banyak dibaca adalah soal perbandingan prestasi Rio Haryanto dengan pembalap ASEAN lainnya di F1.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal bola liputan6.com:
1.) Membandingkan Torehan Rio Haryanto dan Pembalap ASEAN Lain
Keberhasilan Rio Haryanto menembus F1 membuatnya menjadi pembalap ketiga asal Asia Tenggara yang berlaga di ajang jet darat. Pangeran Birabongse Bhanudej (Thailand) jadi yang pertama di era 1950-an. Dia membalap untuk Maserati, Gordini, dan Connaught
Setelah Bhanudej, ada Alex Yoong dari Malaysia. Yoong membela Minardi sejak musim 2001 hingga 2002. Meski berbeda era, menarik membandingkan prestasi ketiga pembalap ASEAN ini di seri-seri awal kiprah mereka di balapan F1.
Selengkapnya di sini.
2.) 5 Fakta Menarik Kekalahan Persib atas Arema: Kutukan Kostum Putih
Asa Persib Bandung mengulang sukses di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (3/4/2016), batal. Tim berjuluk Maung Bandung tersebut dipaksa pulang sebagai runner up setelah dipaksa menyerah 0-2 oleh Arema Cronus di babak final Torabika Bhayangkara Cup 2016. Â
Ini merupakan kekalahan pertama Persib selama tampil di Torabika Bhayangkara Cup 2016. Selain itu, kekalahan melawan Arema juga menambah panjang deretan pelatih asing yang gagal membawa Persib juara.
Simak fakta-fakta menarik lainnya di sini.
3.) Usai El Clasico, Messi Jadi Target Penyelidikan
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pameo ini sepertinya tepat menggambarkan nasib yang dialami oleh bintang Barcelona, Lionel Messi belakangan ini. Setelah timnya kalah 1-2 dalam El Clasico di Camp Nou, Minggu dini hari (3/4/2016), Messi kini harus menghadapi tuduhan penggelapan pajak.
Seperti dilansir The Sun, Messi diduga mengemplang pajak menggunakan sebuah perusahaan di Panama. Menurut laporan dari Panama, perusahaan itu didirikan bersama ayahnya sehari setelah otoritas pajak Spanyol menyebut La Pulga telah mengemplang pajak senilai 4,1 juta euro.
Selengkapnya di sini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.