Sukses

4 Pelajaran Berharga Setelah MU Dibantai Spurs

Manchester United (MU) harus menelan kekalahan telak 0-3 dari Tottenham.

Liputan6.com, London - Manchester United (MU) harus menelan kekalahan telak 0-3 dari Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (10/4/2016). Harapan Setan Merah untuk finis di posisi empat besar pun semakin mengecil.

Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari laga yang digelar di White Hart Lane tersebut. Baik untuk Tottenham maupun untuk MU seperti dilansir Telegraph berikut ini.

Baca Juga

  • Gelandang Inter Buka Peluang Gabung Chelsea
  • Neymar Goda Pogba Gabung Barcelona
  • Ibrahimovic Ungkap Rahasia Sukses Mourinho Sebagai Manajer



Faktor kemacetan

Salah satu yang diduga menjadi faktor kekalahan MU adalah keterlambatan tiba di stadion. Hal ini bisa dimaklumi karena ada 36 ribu suporter yang ingin hadir tepat waktu.



Akibatnya perjalanan David De Gea dan kawan-kawan pun terganggu dan membuat laga ditunda selama 30 menit. Tentu ini keuntungan tersendiri bagi Spurs.



Pasalnya, mereka punya waktu pemanasan lebih lama ketimbang tamunya. Para pemain Spurs juga lebih rileks karena mood pemain tidak terganggu faktor eksternal seperti yang dialami MU.

Satu sisi positif MU

Hanya satu hal positif yang MU dapatkan dari kekalahan telak dari Spurs. Yakni penampilan menawan Timothy Fosu-Mensah.

Bermain sebagai starter menggantikan Matteo Darmian, Mensah mampu menjaga sisi kanan pertahanan MU dengan sempurna. Terbukti delapan menit setelah ia diganti, Spurs langsung menjebol gawang MU sebanyak tiga kali.



Ironisnya, seluruh gol Spurs tercipta dari sisi kanan pertahanan, yang selama 68 menit laga berjalan dijaga dengan baik oleh Mensah. Pemain berusia 18 tahun itu membuktikan bisa menjadi andalan pada laga selanjutnya.

Bisakah Tottenham meraih gelar?

Saat ini Spurs masih berada di posisi kedua klasemen dengan koleksi 65 poin. Mereka butuh tujuh poin untuk mengejar Leicester di puncak klasemen.

Artinya, Spurs harus berharap The Foxes terpeleset dua kali di lima laga sisa. Sedangkan mereka terus meraih kemenangan agar bisa menjaga peluang.



Satu keuntungan ada di tangan Spurs karena mereka unggul selisih gol ketimbang Leicester. Jadi jika pada akhir musim poin sama, maka Spurs lah yang berhak menjadi juara.

Pemain terbaik

Tentu saja Erik Lamela. Sayap asal Argentina itu berulang kali merepotkan pertahanan tim tamu sepanjang pertandingan.



Ia juga berperan besar saat Toby Alderweireld mencetak gol kedua bagi Spurs. Penampilan gemilang ini ditutup oleh gol cantiknya pada menit ke-76 memanfaatkan umpan silang Danny Rose.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.