Sukses

Mencegah Liga Inggris Jadi 'NBA' di Sepak Bola

Liga Spanyol berupaya menutup kesenjangan keuangan untuk menghentikan Liga Inggris menjadi NBA di sepak bola.

Liputan6.com, Madrid - Pada musim 2013-14, Liga Inggris menghasilkan pendapatkan 3,26 miliar pound atau sekitar Rp 60,7 triliun. Sementara pendapatan Liga Spanyol hanya 1,51 miliar pound atau sekitar Rp 28,1 triliun.

Presiden Liga Spanyol Javier Tebas menyadari hal tersebut. Tebas pun kini tengah berupaya menutup kesenjangan keuangan itu untuk menghentikan Liga Inggris menjadi 'NBA' di sepak bola.

"Kami berharap untuk tumbuh sehingga Liga Inggris tak menjadi kompetisi terbesar di dunia dan kita bisa berada di tingkat yang sama secara ekonomi," kata Tebas seperti dilansir BBC, baru-baru ini.

"Kami tidak ingin Liga Inggris sebagai pemimpin, satu langkah di depan lainnya."

Seperti diketahui, kompetisi bola basket Amerika Serikat (NBA) secara luas dianggap sebagai kompetisi bola bakset terkemuka di dunia. Tak heran, jika banyak pemain terbaik dari seluruh dunia yang ingin bermain di NBA.

"Jika kita gagal melakukan ini (bersaing secara ekonomi), Liga Inggris bisa menjadi NBA di sepak bola dan tidak akan baik bagi kita, bukan untuk olahraga," ucap Tebas.

"Kami berencana untuk bekerja lebih keras di pasar hak TV dan di pasar sponsorship untuk mendapatkan lebih banyak uang."

Liga Spanyol Lebih Baik dalam Menemukan Pemain Berbakat

Tebas percaya masalah ekonomi Spanyol dalam beberapa tahun terakhir telah membantu klub-klub menjadi lebih baik dalam menemukan pemain berbakat. "Krisis ekonomi membuat klub di sini memanfaatkan modal mereka dengan lebih baik dalam
memilih pemain," ujarnya.

"Bila Anda memiliki (uang) sedikit Anda harus bekerja untuk menemukan bakat lebih murah di pasar. Dalam hal ini, sepak bola Spanyol telah melakukan cukup baik."

"Barcelona dan Real Madrid, tetapi juga klub lain, seperti Sevilla, Valencia dan Villarreal, mengambil keuntungan dari pasar ini," jelas Tebas lagi.

"Krisis mengajarkan sepak bola Spanyol untuk bekerja lebih keras untuk menemukan bakat, sedangkan Liga Inggris lebih mudah dan tidak perlu bekerja keras untuk ini."

Tebas menunjuk kekuatan keuangan Liga Inggris sebagai alasan menarik bagi pelatih di dunia. "Liga Premier dapat membayar manajer lebih banyak uang daripada yang mereka bisa dapatkan di Liga Spanyol," ungkapnya.

"Para pemain terbaik sudah di Liga Spanyol, tapi risiko ada, dan itu adalah sebuah tantangan yang kita miliki."

Tapi, Tebas mengagumi performa luar biasa Leicester City di Liga Inggris musim ini. Skuat asuhan Claudio Ranieri hanya butuh tiga kemenangan lagi untuk menjadi juara. Hal itu menurutnya membuktikan bahwa klub kaya tidak selalu berhasil.

"Ini luar biasa. Itu benar-benar sebuah keajaiban apa yang lakukan Leicester dan bahwa mereka akan memenuhi syarat untuk Liga Champion," puji Tebas.

"Itu menunjukkan bahwa sepak bola adalah tidak semua tentang uang, dan itu adalah hal yang sangat positif."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.