Sukses

Latihan Riang Leicester, dari Gulat Sampai Wejangan Ranieri

Latihan The Foxes menjadi ajang gulat antarpemain. Pemain Jepang milik Leicester, Shinji Okzakazi melawan Leonardo Ulloa.

Liputan6.com, Leicester - Selangkah lebih dekat dengan gelar juara Premier League membuat skuat Leicester City lepas tanpa beban. Ketika tim lain berlatih serius memasuki pekan-pekan penentuan Premier League, latihan Leicester diselingi canda.

Latihan The Foxes menjadi ajang gulat antarpemain. Pemain Jepang milik Leicester, Shinji Okzakazi melawan Leonardo Ulloa. Karena berpostur lebih kecil, Okazaki kalah. Okazaki justru menjadi bulan-bulanan para rekan-rekannya. Dia dikeroyok Jamie Vardy dan Gokhan Inler. 

Baca Juga

  • Pajang 19 Foto Musuh, Ranieri Sempat Ajak Bicara Gambar Mourinho
  • Ranieri: Leicester Bakal Hadapi 5 Laga Mengerikan
  • Tangis Haru Ranieri yang Melambungkan Leicester City

Manajer Leicester, Claudio Ranieri tampak santai dengan aksi para pemainnya. Bahkan, pelatih asal italia ikut membantu Ulloa dan Vardy membekuk Okazaki. Setelah gulat selesai, para pemain Leicester kembali berlatih. Leicester kini masih memimpin klasemen Premier League dengan mengantongi 72 poin, tim berlogo rubah ini terpaut 7 poin dari runner-up Tottenham Hotspur. Leicester mantap di puncak klasemen setelah memetik kemenangan atas Southampton.

Fan Leicester City

Ranieri sengaja membuat staf rileks di sisa tujuh pekan Premier League. Bahkan,  Ranieri tidak jarang memberikan libur dua hari kepada pasukannya agar tetap segar menatap pertandingan selanjutnya.

Leicester akan menghadapi lima pertandingan sisa yang cukup sulit. Setelah meladeni tantangan West Ham, mereka akan menghadapi Swansea City, Manchester United, Everton, dan Chelsea. Meski selangkah lebih dekat dengan gelar juara, Ranieri meminta tim tetap berhati-hati hingga pekan terakhir. Dia memberikan wejangan kepada para pemain, perburuan gelar juara masih terbuka hingga pekan terakhir

Leicester City

The Thinkerman, julukan Ranieri, sadar kalau stigma Leicester bukan tim juara masih sangat kental.

"Tidak ada yang perlu kami cari lagi," kata pembalap Italia 64 tahun itu sebagaimana dilansir dari BBC Sport.

"Sepak bola adalah sangat aneh. Bila Leicester tidak berada di puncak klasemen, mungkin Anda mengatakan ini belum selesai. Tapi, bila MU atau City di posisi teratas, Anda akan mengatakan, 'selesai'," ujar Ranieri.

"Sekarang, Anda tidak berpikir seperti itu. Kenapa? Karena kami adalah Leicester. Kami harus berjuang dan tetap fokus."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini