Perburuan Gelar Juara Liga Inggris Kian Seru

Liputan6.com, London - Perburuan gelar juara Liga Inggris musim 2015-16 semakin seru. Situasi ini menyusul hasil berbeda yang dicatat Leicester City dan Tottenham Hotspur pada laga ke-34.

Leicester yang menjamu West Ham United di King Power Stadium, Sabtu lalu (17/4/2016), nyaris saja kalah di hadapan pendukungnya. Sempat unggul melalui Jamie Vardy di menit 18, Leicester berbalik tertinggal usai West Ham mencetak dua gol balasan lewat Andy Carroll dan Aaron Cresswell masing-masing pada menit 84 serta 86.

Eksekusi penalti Jose Ulloa pada menit ke-90+5 menyelamatkan Leicester dari kekalahan. Tapi, hasil imbang itu harus dibayar mahal dengan bakal absennya Vardy di laga berikutnya. Sebab, pemain yang sudah mencetak 22 gol sejauh musim ini diganjar kartu merah akibat diving.

Hasil ini memang tidak menggoyahkan posisi Leicester. Tim asuhan Claudio Ranieri ini masih memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan poin 73 dari 34 laga. Tapi, Leicester kini hanya unggul lima angka dari Tottenham Hotspur.

Skuat besutan Mauricio Pochettino itu mendapat tiga poin tambahan setelah menang 4-0 atas Stoke City di Britannia Stadium, Selasa dinihari WIB (19/4/2016). Keempat gol Spurs dicetak Harry Kane dan Delle Alli yang masing-masing menyumbang dua gol.

Dengan empat laga sisa, persaingan Leicester dan Spurs dalam persaingan meraih titel juara Liga Inggris kian mendebarkan. Setiap laga sangat krusial untuk kedua tim. Memang masih ada Manchester City dan Arsenal, yang berada di peringkat tiga serta empat dengan poin sama 60. Tetapi, peluang kedua klub itu untuk merebut titel juara musim ini sangat kecil dibandingkan Leicester dan Spurs meski masih menyisakan lima laga.

Dibandingkan Spurs, tiga dari empat laga sisa yang harus dijalani Leicester cukup berat. Usai menjamu Swansea City pada 24 April nanti, Leicester harus menghadapi Manchester United di Old Trafford, 1 Mei 2016. Enam hari kemudian, Leicester kembali bermain di kandang saat menghadapi Everton. Di laga terakhir, Leicester bertandang ke Stamford Bridge pada 15 Mei mendatang untuk melawan Chelsea.

Dari keempat laga sisa itu, peluang Leicester meraih poin penuh adalah saat melawan Swansea dan Everton di laga kandang. Sementara saat menghadapi MU dan Chelsea, peluang Leicester 50:50. Jika bisa menahan imbang MU dan Chelsea serta meraih dua kemenangan di laga kandang, maka Leicester akan mengumpulkan total poin 81. Dengan demikian, titel juara menjadi milik Leicester.

Spurs pun bukan tanpa laga berat. Usai menjamu West Bromwich Albion pada 26 April nanti, Kane dan kawan-kawan melawan Chelsea di Stamford Bridge, 3 Mei 2015. Setelah itu, Spurs kembali main di kandang untuk melawan Southampton lima hari kemudian. Pada laga terakhir, Newcastle United akan menantang klub London tersebut.

Peluang Spurs untuk meraih tiga poin sangat terbuka saat menghadapi West Bromwich dan Newcastle. Tapi, tak tertutup kemungkinan Spurs juga bisa merebut kemenangan saat menghadapi Chelsea dan Southampton jika melihat performa mereka yang terus menanjak. Jika Spurs bisa menyapu bersih kemenangan di semua laga sisa, maka total poin Spurs adalah 80.

Sayangnya, total poin Spurs itu masih satu angka di belakang Leicester. Ini jika Leicester mencatat dua kemenangan dan dua imbang. Tapi jika Leicester menelan kekalahan sekali saja, maka Spurs yang akan menjadi juara.

Karena itu, tidak tertutup kemungkian siapa yang akan menjadi juara Liga Inggris musim 2015-16 akan ditentukan hingga laga terakhir. Leicester atau Spurs yang menjadi kampiun.