Sukses

Kandasnya Cinta Yamaha dengan Lorenzo Karena Rossi?

Pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo menyepakati kontrak berdurasi dua tahun bersama Ducati.

Liputan6.com, Jerez - Kisah cinta Jorge Lorenzo dengan Yamaha Movistar yang sudah berjalan selama delapan tahun akhirnya sirna. Lorenzo memilih hengkang ke Ducati di akhir musim balap MotoGP 2016. Pembalap asal Spanyol itu menyepakati kontrak berdurasi dua tahun bersama Ducati.

Hengkangnya Lorenzo dari Yamaha Movistar disinyalir karena hubungannya dengan rekan setim, Valentino Rossi sudah retak. Hancurnya hubungan Lorenzo dan Rossi terjadi di penghujung MotoGP 2015.

Baca Juga

  • Juwita Niza: Jadi Juara Dunia Wushu karena Tak Bisa Diam
  • Ronaldo Cedera, Real Madrid Mulai Ketakutan
  • Van Gaal Pinggirkan Rooney demi Rashford

Tahun lalu, keduanya tengah bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP. Pada 25 Oktober 2015 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Lorenzo memimpin balapan, sementara Rossi terlibat persaingan seru dengan pembalap Honda, Marc Marquez, yang sudah tidak berpeluang meraih gelar.

Rossi kesal karena lajunya dihambat oleh Marquez. Akhirnya, Rossi pun terlibat insiden yang mengakibatkan Marquez terjatuh dan tak bisa melanjutkan balapan. Akibat insiden tersebut, pembalap asal Italia itu mendapat hukuman dari Dorna Sport, yakni start dari posisi paling akhir di Valencia, seri penutup MotoGP 2015.

Insiden Valentino Rossi dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia (Liputan6.com/Motorcyclenews)

Pada GP Valencia, 8 November 2015, Rossi harus balapan di posisi terakhir, sedangkan Lorenzo dari urutan terdepan. Meski demikian, Rossi berhasil finis di posisi keempat. Namun hal itu tidak cukup membuatnya menjadi juara dunia, karena Lorenzo berhasil naik podium pertama di GP Valencia.

Setelah balapan di Valencia, pria berusia 37 tahun tersebut menilai Marquez dan Lorenzo sudah bersekongkol. Rossi menyebut Marquez lebih senang Lorenzo yang menjadi juara dunia MotoGP 2015 karena berasal dari Spanyol. Rossi bahkan menyebut Marquez seperti mengawal kemenangan Lorenzo di Valencia.

Pembalap MotoGP tim Yamaha, Jorge Lorenzo melakukan selebrasi di atas podium usai sukses menjadi juara dunia MotoGP 2015 di seri terakhir Grand Prix Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, Minggu (8/11). (REUTERS/Heino Kalis)

Sejak saat itu, hubungan Lorenzo dan Rossi memburuk. Bahkan, hingga saat ini, Rossi tak mau mengucapkan selamat kepada Lorenzo atas prestasinya musim lalu.

Ketika Yamaha Movistar memutuskan untuk memperpanjang kontrak Rossi hingga 2018, Lorenzo malah mengulur waktu. Dalam hal ini, Lorenzo sempat berpikir bahwa Yamaha lebih mengutamakan Rossi.

Pekan lalu, Lorenzo akhirnya membuat Yamaha Movistar terkejut dengan keputusannya bergabung dengan Ducati. Padahal, manajer Yamaha, Lin Jarvis terang-terangan jika pihaknya sama-sama sodorkan kontrak baru untuk Lorenzo, hanya ditampik X Fuera.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komentar Lorenzo

Alhasil, banyak yang beranggapan kalau Lorenzo hengkang dari Yamaha karena perseteruannya dengan Rossi. Namun, persepsi tersebut langsung dibantah oleh Lorenzo.

"Saya pikir, ada banyak alasannya. Namun alasan paling kuat adalah motivasi saya yang sangat besar untuk mencoba tantangan baru dengan motor lain," kata Lorenzo, dikutip dari Fox Sport.

"Saya tidak pernah khawatir menjadi pembalap utama atau yang kedua. Seperti yang selalu saya katakan, saya punya potensi dan itu sudah cukup. Tapi ini menjadi pilihan tersulit sepanjang karier saya," ucap pembalap berusia 28 tahun tersebut.

Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi ( AFP PHOTO / JOSEP LAGO )

Lorenzo juga membantah bahwa Yamaha Movistar lebih mementingkan Rossi ketimbang dirinya. "Saya malah ingin berterima kasih kepada Yamaha, terutama Lin Jarvis (direktur Yamaha Movistar) yang sudah mendatangkan saya saat masih berusia 18 tahun. Jika tidak bersama Yamaha, mungkin saya tidak bisa meraih tiga gelar juara dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Lorenzo mengatakan dirinya bakal berjuang ekstra keras di musim terakhirnya bersama Yamaha Movistar. Lorenzo ingin meraih gelar juara dunia keempat bersama Yamaha.

"Saya benar-benar ingin berjuang sampai akhir demi memenangkan MotoGP keempat. Sampai akhir musim, saya hanya memikirkan Yamaha dan mencoba hasil terbaik agar bisa memenangkan kejuaraan," ujar Lorenzo mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.