Sukses

Menpora Tak Ingin Pengurus PSSI Baru dari Parpol

Menpora juga tidak anti pengurus PSSI lama.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengumumkan rencana pencabutan SK pembekuan PSSI sebelum Indonesia berangkat untuk mengikuti Kongres Umum FIFA pada 12-13 Mei di Meksiko. Rencana ini ditempuh agar PSSI bisa menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai perintah FIFA.

FIFA baru saja menerima Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir dan Ketua Tim AdHoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar pada Selasa (26/4/2016) lalu di Zurich, Swiss. Dari pertemuan tersebut menghasilkan poin kesepakatan yakni pembentukan Tim Independen oleh FIFA dan AFC yang akan mengawal KLB PSSI dalam waktu dekat.

Baca Juga

  • Rekor Buruk Guardiola di Laga Tandang Liga Champions
  • 5 Fakta GP Rusia: Rio Haryanto Pernah Podium 2 di Sochi
  • 300 Penari Sambut Jokowi Sebelum Laga Persipura Vs Persija

Usai jumpa pers pada Kamis (28/4/2016) siang, Menpora Imam Nahrawi juga mengatakan, para pengurus PSSI yang baru terpilih dalam nantinya tak menutup kemungkinan berasal dari kepengurusan yang lama.

"Tidak semua telur di satu ayam itu tidak baik. Mungkin ada yang baik. Kalau kami tidak masuk ke sana terlalu jauh, yang penting punya regulasi yang terbaik dan tidak disia-siakan," tutur Imam.

Politisi PKB ini menginginkan, federasi sepak bola nasional nantinya bisa memberi kesejahteraan untuk klub-klub Divisi Utama hingga amatir. Selain itu, dia mengatakan, sepak bola di Indonesia juga harus jadi sebuah industri olahraga yang menguntungkan.

"Kalau boleh saya usul jangan berasal dari partai politik. Sepak bola jangan dikaitkan dengan politik, sepakbola ini industri, kegemaran bangsa," ujar Imam.

"Pokoknya yang baik hati, tidak sombong, yang mengayomi lah. Saya tak ingin federasi yang akan datang hanya mengayomi klub elit," kata Imam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini