Sukses

PT GTS: 18 Klub Tempuh 687 Ribu Km Ikut Kompetisi

Perjalanan jauh harus ditempuh 18 klub ikuti Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi sepak bola Indonesia baru berjalan satu pekan pada tahun 2016. Bertajuk Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, ajang ini diharapkan mampu menjadi momentum kembalinya semangat suporter klub tanah air untuk menyaksikan timnya bertanding ke stadion.

Selain itu, turnamen jangka panjang ini lahir menjawab keraguan soal tata kelola olahraga yang profesional. Lewat operatornya PT Gelora Trisula Semesta, seluruh klub tak hanya bisa berpartisipasi, tapi teredukasi dalam keterlibatan mereka di sebuah industri sepak bola.

Hal ini diterangkan langsung oleh Direktur Kompetisi PT GTS Ratu Tisha, pada Selasa (3/5/2016) siang di hadapan mahasiswa Universitas Indonesia dalam Talkshow Sportvokative: Lembar Baru Sepak Bola Indonesia di Balai Sidang UI, Depok.

"Kami telah menghitung kalau 18 klub akan menempuh jarak 687.278 km sampai Desember. Beberapa memang berat seperti klub-klub dari Timur ke Barat, Perseru Serui sampai Semen Padang, tapi mereka paham karena semua merasakannya. Semua telah melalui perhitungan matematis," tutur Tisha.

Lulusan beasiswa FIFA Master tersebut juga menuturkan, regulasi yang diterapkan PT GTS sepada klub-klub pastisipan diatur untuk memproteksi hak pemain. Termasuk masalah tawaran iklan kepada invidividu.

"Kami meminta agar sebuah produk wajib mengiklankan minimal tiga pemain dalam satu klub. Klub harus taat dengan hal itu. Kami ingin sebuah iklan masuk bukan menjadi hak prerogatif individu, tapi kalau tampil bertiga artinya dia mewakilkan timnya," kata Tisha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Besar

Senada dengan Tisha, CEO Mahaka Sports and Entertaiment, Hasani Abdul Gani juga menangkap potensi besar dalam berbisnis di dunia olahraga. Penyelenggara turnamen Piala Presiden 2015 ini mengungkapkan pengalamannya saat membalikkan kepercayaan publik sesaat setelah PSSI dijatuhi sanksi dari FIFA.

"Indonesia punya potensi besar dalam jumlah penonton, tapi keinginan untuk datang ke stadion memang masih kurang. Fokus kami adalah bagaimana menyuplai keinginan publik terhadap sepak bola," kata Hasani.

"Produk bernama sepak bola ini harus mendapat kepercayaan dengan bantuan media. Bila sekarang rata-rata daya beli tiket 25 ribu sampai 100 ribu, ke depan saya bisa berani mengeluarkan 500 ribu untuk menonton langsung kalau sudah ada rasa percaya itu," tutur Hasani.

Dalam dikusi kali ini, hadir pula Jannes H Silitonga sebagai Legal Head Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), dan Direktur Pengembangan Usia Dini PSSI Tommy Welly. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), Gatot S Dewa Broto yang dijadwalkan menjadi pembicara, kali ini absen dengan alasan masih menjalani beberapa agenda di kementeriannya.

"Pak Gatot tidak bisa hadir karena agenda beliau padat sekali. Sesmen pun tidak bisa mewakili. Bapak sudah mengonfirmasi," tutur Ketua Departemen Olahraga Badan Eksekutif Mahasiswa UI, Awdy Fikri Zukhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.