Sukses

Kata Menpora soal Permintaan KLB PSSI dari Kelompok 85

Menpora menunggu respons PSSI atas permintaan Kelompok 85 untuk KLB.

Liputan6.com, Jakarta - Permintaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dari 85 pihak yang mengklaim sebagai anggota PSSI mendapat respons dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Menurut Imam, Kemenpora menghargai usulan dari para anggota PSSI tersebut untuk meminta digelarnya KLB.  
Pihak yang kemudian menamakan diri Kelompok 85 itu kemarin (3/5/2016) menyambangi Kantor PSSI. Sebanyak 19 orang yang mengklaim sebagai perwakilan Kelompok 85 menemui Sekjen PSSI, Azwan Karim.

Baca Juga

  • Wanita-wanita Cantik di Balik Sukses Leicester City
  • Jejak Pengusaha Indonesia bersama Leicester City
  • Rekor Baru Rossi, Pembalap Tertua yang Naik Podium MotoGP

Menurut mereka, Kelompok 85 terdiri dari 28 Asprov (Asosiasi Provinsi), 13 klub Liga Super Indonesia, 14 klub Divisi Utama, 13 klub Divisi Satu. Selain itu, terdapat juga 17 klub dari Liga Nusantara dan dua suara milik Asosiasi Pelatih serta Pemain.

"Kita hargai usulan dari anggota PSSI yang menurut statuta FIFA betul-betul mendapat porsi untuk didengarkan," tutur Imam kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Rabu (4/5/2016).

Imam dalam jumpa pers pada 28 April lalu mengaku bakal mendorong KLB PSSI setelah SK Pembekuan terhadap induk organisasi sepak bola tanah air itu dicabut. Menpora meminta dalam KLB PSSI nanti sejumlah syarat pemerintah bisa diwujudkan.

Menpora meminta PSSI dapat berubah status hukumnya menjadi perusahaan. Dengan begitu, pasal kepemilikan saham bagi komunitas suporter bisa dimasukkan. Selain itu, pemerintah berharap KLB nanti bisa membahas nama baru federasi tanpa menghilangkan aspek sejarah PSSI.

"Mengajukan KLB adalah hak penuh anggota, kalau Kelompok 85 sudah bergerak kita tunggu saja responsnya seperti apa," ujar Imam.

Pada 12 Mei 2016, PSSI diagendakan menghadiri Kongres Umum FIFA di Meksiko. Hasil pertemuan dengan FIFA ini nantinya akan menjadi bekal untuk mengadakan KLB.

"Tapi ini catatan penting bagi FIFA untuk segera melakukan langkah percepatan untuk mencabut sanksi Indonesia. Kami berusaha untuk taat hukum. Ya, sejauh ini kami sedang menyiapkan semuanya," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini