Sukses

4 Laga Derby Bergengsi Torabika SC Presented by IM3 Ooredoo

Partai derby kerap berjalan keras, seru, dan menarik, tak terkecuali di ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo menumbuhkan lagi gairah persepakbolaan Indonesia. Dihelatnya turnamen jangka panjang ini juga kembali memantik persaingan antarklub yang berada pada satu wilayah atau daerah, yang biasa dikenal dengan sebutan partai derby.

Persaingan klub-klub Indonesia yang berada di satu wilayah memang selalu seru untuk disimak. Sebab, laga dipastikan bakal menghadirkan permainan keras, seru, dan menarik demi membuktikan siapa yang terbaik di wilayah tersebut.

Di Indonesia, banyak tim yang berasal dari satu pulau dan memiliki rivalitas besar di sepak bola nasional. Tim-tim yang berada di satu wilayah itu seringkali punya basis pendukung yang besar dan fanatik.

Tak jarang, mereka akan sangat habis-habisan saat mendukung klub pujaannya untuk meraih kemenangan dalam sebuah partai derby. Pada Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo terdapat berbagai laga derby yang patut ditunggu. Berikut daftar partai derby yang coba dirangkum Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Derby Sumatera

1. Derby Sumatra (Sriwijaya FC vs Semen Padang)

Sriwijaya FC dan Semen Padang boleh jadi dianggap dua klub terbaik di Pulau Sumatra saat ini. Apalagi jika mengingat PSMS Medan yang belum juga bisa bangkit seperti dulu.

Pertemuan antara Sriwijaya kontra Semen Padang selalu menarik untuk ditunggu. Sebab, baik Laskar Wong Kito maupun Kabau Sirah sama-sama dihuni oleh pemain-pemain kelas wahid di Indonesia.
 
Di kubu Sriwijaya, terdapat banyak sekali nama pemain yang berlabel timnas Indonesia. Mereka adalah Ahmad Jufriyanto, Muhammad Ridwan, Firman Utina, Eka Ramdani hingga Talaohu Abdul Musafri.

Tak jauh berbeda dengan Sriwijaya, Semen Padang juga begitu. Klub kebanggaan warga Padang ini dihuni oleh Jandia Eka Putra, Hengky Ardilles, Vendry Mofu, hingga Muhammad Nur Iskandar.

Meski begitu, dari statistik kedua tim, Sriwijaya tercatat masih sangat dominan atas Semen Padang. Ya, klub yang bermarkas di Stadion Jakabaring ini berhasil meraih sembilan kemenangan dari total 17 pertemuan yang telah dijalani. Sementara itu Semen Padang hanya mampu meraih empat kemenangan dan empat laga kontra Sriwijaya lainnya berakhir imbang.

Dari segi produktivitas gol, Sriwijaya bahkan kembali unggul dari Semen Padang. Mereka tercatat mampu menciptakan 30 gol dan hanya kebobolan 16 gol dari Semen Padang sejak tahun 2005.

3 dari 5 halaman

Derby Papua

2. Derby Papua (Persipura Jayapura vs Perseru Serui)

Memang tak banyak cerita yang muncul dari persaingan Persipura dengan Perseru. Keduanya bahkan ibarat David vs Goliath, di mana Mutiara Hitam unggul segalanya dari Perseru.

Namun, yang namanya laga derby pasti bakal tetap berlangsung seru. Gengsi dan hasrat tak mau kalah dari klub tetangga bisa sangat memotivasi klub-klub yang tadinya tak diunggulkan, tiba-tiba tampil trengginas saat berada di lapangan.

Lihat saja, dari statistik pertemuan yang telah terjadi antara Persipura kontra Perseru Serui. Kedua tim telah memainkan tiga pertandingan sejak tahun 2014.

Hasilnya, dari ketiga pertemuan Persipura dan Perseru terbilang imbang. Boaz Solossa dan kawan-kawan mampu meraih satu kemenangan, di mana dua hasil lain masing-masing berakhir imbang dan kalah.

Pertandingan paling seru terjadi pada ajang Inter Island Cup 2014. Saat itu, Persipura terpaksa menanggung malu di depan publik sendiri usai dibungkam dengan skor akhir 2-3 oleh Perseru.

4 dari 5 halaman

Derby Kalimantan

3. Derby Kalimantan (Mitra Kukar vs Pusamania Borneo FC)

Satu lagi derby yang paling seru, yakni Derby Kalimantan. Persaingan keduanya untuk menjadi klub nomor satu di Kalimantan selalu menarik untuk disimak.

Ya, Mitra Kukar saat ini sukses menjelma menjadi klub besar di tanah air pasca-menjuarai turnamen Piala Presiden beberapa waktu lalu. Sedangkan, Pusamania Borneo FC (PBFC) masih harus membuktikan diri meski sempat mendatangkan pemain level atas seperti Boaz Solossa.

Pertemuan terakhir antara Mitra Kukar dan PBFC terjadi pada gelaran Piala Bhayangkara 2016. Saat itu, PBFC berpesta usai mempermalukan Mitra Kukar dengan skor akhir 2-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Beralih ke materi pemain, dana besar yang dimiliki kedua klub juga sempat menarik beberapa pemain berlabel timnas Indonesia untuk bergabung. Oleh sebab itu, tak heran nama-nama seperti Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, hingga Boaz Solossa bersedia bergabung dengan Mitra Kukar atau PBFC.

Uniknya, meski bersaing dengan ketat, ternyata kedua klub ini cukup akrab dalam urusan jual beli pemain. Ya, Mitra Kukar dan PBFC berulang kali melakukan jual beli pemain. Teranyar adalah bergabungnya Zulkifli Syukur dari Mitra Kukar ke PBFC untuk ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

5 dari 5 halaman

Derby Jawa Timur

4. Derby Jawa Timur (Arema Cronus vs Surabaya United)

Berbicara soal kota Malang dan Surabaya tak elok  jika tidak menyinggung klub sepak bolanya. Sebab, kedua kota yang berada di provinsi Jawa Timur itu memiliki cerita rivalitas yang tinggi meski bertetangga.

Saking panasnya, laga keduanya kerap melibatkan kekerasan antara suporter Bonek dan Aremania yang uniknya lebih banyak terjadi di jalan-jalan, bukan di stadion. Gengsi tentang siapa tim terhebat di Jawa Timur melatarbelakangi partai derby ini.

Kedua tim ini juga tampaknya masih terlebat perseteruan panas meski sudah tak sekencang dulu. Lihat saja setiap laga antara Arema atau Surabaya United, Aremania dan Bonekmania terdengar akan selalu memberikan ejekan kepada masing-masing meski lawan yang dihadapi pada saat itu bukanlah rivalnya.

Kendati demikian, masalah internal yang menghinggapi Surabaya United dalam beberapa waktu belakangan membuat persaingan Derby Jatim sudah tak sepanas dulu. Bahkan, beberapa waktu lalu, Joko Susilo, asisten pelatih Arema, sempat menyatakan bahwa Surabaya United berbeda dengan Persebaya yang dia kenal dulu.

Sebab, basis pendukung Surabaya United juga tampak tak sebesar saat masih bernama Persebaya Surabaya. Akan tetapi, derby Jatim tetap merupakan panggung terbaik untuk menentukan klub terbaik di Jawa Timur.

Penulis: Yosef Deny Pamungkas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.