Sukses

Posisi Tak Sesuai, Bale Sempat Merajuk kepada Ancelotti

Kejadian ini terjadi pada musim 2013/14. Ketika itu, Ancelotti mengubah posisi Bale menjadi seorang gelandang.

Liputan6.com, Muenchen - Carlo Ancelotti hanya dua musim melatih Real Madrid. Selepas dipecat pada 2015, dia perlahan membuka sifat-sifat buruk mantan anak asuhnya di Real Madrid.

Pria yang menakhodai Bayern Muenchen itu membuka keburukan Gareth Bale. Kejadian ini terjadi pada musim 2013/14. Ketika itu, Ancelotti mengubah posisi Bale menjadi seorang gelandang.

Baca Juga

  • Serang Properti di Manchester, Polisi Tangkap Pemain Everton
  • Isu Kedatangan Mourinho Bikin Van Gaal Marah
  • Bakal Setim dengan Rossi, Vinales Tantang Marquez

Tak suka dengan posisi barunya, Bale curhat kepada agennya, Jonathan Barnett. Merasa kliennya seorang bintang, Jonathan langsung menghadap Presiden Madrid, Florentino Perez.

"Setelah latihan pagi, direktur umum Madrid mengatakan bahwa Presiden ingin berbicara kepada saya. Itu menjadi tidak biasa," kata Ancelotti, seperti diberitakan Squawka.

"Ketika saya menghadap Presiden, dia mengatakan bahwa Agen Bale telah mengunjungi kantornya dan berbicara soal situasi yang dialami kliennya. Ya, Bale ingin bermain di lini depan, bukan di tengah," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bale Merasa Bintang

Dalam pertemuannya dengan Perez, Jonathan mengatakan bahwa Bale akan hengkang dari Santiago Bernabeu bila tidak bermain sebagai seorang winger. "Januari 2014, agen Bale mengatakan hal itu karena merasa posisinya kuat. Dia juga sudah berbicara kepada Presiden," ujar Ancelotti.

Sebagai pelatih, Ancelotti tentu punya kuasa penuh untuk menentukan posisi para pemainnya. Pria berusia 56 tahun tersebut memilih untuk memberikan penjelasan halus kepada Bale.

"Di hari berikutnya, saya mengatakan kepada Bale tentang semua yang saya lakukan selama latihan. Saya katakan kepada Bale: 'Saya tahu agen Anda sudah bicara kepada Presiden'," ucapnya.

"Saya menjelaskan kepada Bale yang saya bicarakan kepada Presiden. Saya punya kuasa penuh mengubah sistem, tidak hanya untuk satu pemain tapi seluruh tim. Saya bisa mengubah posisi dia, tapi tidak untuk saat itu," kata Ancelotti.

Perubahan posisi yang dilakukan Ancelotti tidak sia-sia. Dia berhasil mempersembahkan gelar kesepuluh Liga Champions untuk Real Madrid pada 2014.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.