Sukses

Mourinho-Mourinho Lain yang Pernah Hampiri Mimpi Timnas Indonesia

Keinginan mendatangkan pelatih sekelas Jose Mourinho bagi Timnas Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru.

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, merekrut Jose Mourinho sebagai pelatih timnas Indonesia memicu kehebohan. Media-media asing ikut menyorotinya. Bahkan di Kongres FIFA baru-baru ini, perwakilan PSSI juga ramai ditanya mengenai rumor tersebut.

Jose Mourinho memang masih menganggur setelah dipecat Chelsea akhir tahun lalu. Namun namanya belakangan lebih banyak dikatikan dengan Manchester United yang tampil buruk musim ini. The Special One diprediksi akan menggantikan posisi manajer Setan Merah, Louis Van Gaal.

 

Baca Juga

  • Hanya Mourinho yang Bisa Kembalikan Kejayaan MU
  • Mourinho Disebut Paling Cocok Latih MU
  • Diincar MU dan Indonesia, Ini Respons Mourinho



Namun mendatangkan Mou bukan perkara mudah. Butuh dana besar untuk mendatangkan sosok yang sukses memberikan gelar treble winner kepada Inter Milan itu.

Mourinho bahkan tercatat sebagai salah satu pelatih termahal di dunia. Saat di Chelsea, Mourinho bergaji 7,5 juta pound per musim atau sekitar Rp 155 miliar.

Bandingkan dengan gaji mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Pelatih asal Austria yang membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010 tersebut hanya diupah Rp 1,5 miliar per tahunnya. 

Bukan kali ini saja Timnas Indonesia dikaitkan dengan pelatih-pelatih kelas dunia. Sebelum Imam menjadi Menpora, Mourinho-mourinho lain juga sempat masuk radar meski akhirnya gagal terwujud. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fatih Terim

Pelatih asal Turki ini juga sempat masuk dalam mimpi Timnas Indonesia. Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Terim juga sempat mengudara. Saat itu, ketua umum PSSI masih dipegang oleh Djohar Arifin Husin. Dalam sebuah acara di Bogor, Djohar juga melontarkan keinginannya mendatangkan legenda hidup Timnas Turki itu demi meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2018.

Keinginan itu juga berawal dari keinginan Presiden RI kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono, yang ingin meningkatkan prestasi timnas. Keinginan ini langsung direspons Menpora Andi Mallarangeng.

Fatih Terim sempat terlintas di mimpi timnas Indonesia

Saat mengikuti lawatan SBY ke Turki, beberapa menteri yang ikut dalam rombongan juga berusaha menjajaki peluang mendatangkan Terim. Mereka kabarnya sempat bertemu dengan Terim.

Setelah itu, Djohar mengatakan Terim akan berkunjung ke Indonesia. Namun hingga Djohar lengser dari ketua umum PSSI, sosok pelatih bertangan dingin tersebut tidak pernah muncul di Tanah Air.

Terim memang bukan pelatih sembarangan. Dia terbilang sukses saat menjadi pemain dan pelatih. Di level pelatih, Terim mencuat setelah berhasil membawa Turki menembus Piala Dunia 2008. Prestasi ini membuatnya sempat dinobatkan sbeagai pelatih terbaik Eropa.

Selain itu, Terim juga mendapat penghargaan sebagai pelatih terbaik versi World Soccer Magazine dan Eurosport. Selain timnas, Terim juga pernah menangani klub-klub elite Eropa. Sebut saja Galatasaray (1996–2000 dan 2002–2004), Fiorentina (2000–2001), dan AC Milan (2001). Bersama Galatasaray, Terim pernah menjuarai Piala UEFA pada tahun 2000 setelah menaklukkan Arsenal.

3 dari 4 halaman

Guus Hiddink

Kualitas pelatih asal Belanda ini tentu tak perlu diragukan lagi. Sederet klub elite Eropa pernah ditanganinya. Di level timnas, namanya juga  bersinar. Saat ini, pria berusia 69 tahun itu sementara dipercaya menangani Chelsea menggantikan Jose Mourinho yang dipecat akhir tahun lalu.

Nama Hiddink juga sempat terlintas di mimpi Timnas Indonesia. Ide ini berawal keinginan pemerintah era SBY melihat Indonesia berprestasi di pentas internasional. Kali ini giliran Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla, yang melontarkan rencana senasional tersebut, 2009 lalu. JK bahkan sempat meminta Dubes RI di Rusia kala itu untuk menjajaki peluang mendatangkan Hiddink.

Pelatih Chelsea, Guus Hiddink juga pernah diincar oleh Indonesia

Kebetulan saat itu Hiddink tengah menangani timnas Rusia yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia 2010. Di saat yang bersamaan, Hiddink juga mendapat mendapat tugas sebagai pelatih interim Chelsea. Dia menggantikan posisi Luiz Felipe Scolari yang baru dipecat. 

Namun impian melihat Hiddink menangani Tim Merah Putih kembali tinggal angan-angan. Hingga pemerintahan berganti, sosok pelatih yang sukses membawa tim nasional Korea Selatan menempati posisi keempat pada Piala Dunia 2002 itu sama sekali tidak pernah terwujud.

4 dari 4 halaman

Frank Rijkaard


Latah sentuhan pelatih-pelatih kelas dunia kembali mencuat lewat lembaga Tim Transisi yang dibentuk Menpora Imam Nahrawi untuk menggantikan peran PSSI yang dibekukan.

Tim yang dipimpin oleh Bibit Samad Rianto itu juga sempat melontarkan keinginan menghadirkan legenda hidup sepak bola Belanda itu di Tanah Air. Namun bukan sebagai pelatih, melainkan petinggi operator yang akan menggulirkan kompetisi sepak bola di Indonesia. Harapannya, liga yang sehat dan dikelola secara profesional bakal berimbas kepada kualitas tim nasional Indonesia.

Legenda hidup sepak bola belanda, Frank Rijkaard

Kepada media, salah seorang anggota Tim Transisi, Cheppy T Wartono, mengatakan bahwa Rijkaard tidak sendiriran. Mantan pelatih Barcelona itu akan membawa serta timnya. Namun hingga akhirnya Tim Transisi dibubarkan oleh pemerintah, keinginan membawa Rijkaard juga tak terwujud.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini