Sukses

Jelang Piala AFF 2016, Timnas Butuh Bantuan Pemerintah

Bukan hanya dana, Timnas Indonesia juga butuh fasilitas yang memadai dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sanksi dari FIFA dicabut, timnas Indonesia punya sejumlah agenda di mana persiapan harus segera dimulai. Agenda terdekat adalah Piala AFF 2016 di Myanmar-Filipina. Agar berprestasi, pemerintah pun diminta ikut membantu.

Masyarakat sepak bola antusias menyambut kabar dicabutnya sanksi FIFA per 13 Mei 2016. Itu adalah respon FIFA dari melunaknya sikap Menpora Imam Nahrawi yang mencabut sanksi pembekuan terhadap PSSI. Artinya, segala aktivitas sepak bola pun kembali berjalan normal.

Baca Juga

  • Respons Suzuki Usai Vinales Dampingi Rossi
  • Kemenpora Revisi Niat Rekrut Mourinho untuk Timnas
  • Fans Persija Ramalkan Kematiannya Lewat Gambar di Buku Tulis?

Salah satu yang paling dinanti masyarakat adalah aksi timnas Indonesia. Setelah disanksi FIFA, publik memang harus menahan kerinduan akan aksi timnas Garuda. Ya, sanksi FIFA membuat Indonesia diharamkan mengikuti segala agenda di bawah naungan FIFA.

Kini, kerinduan mereka akan segera terobati. Pasalnya, Indonesia kini sudah bisa kembali menjadi salah satu peserta Piala AFF 2016 yang bergulir pada 19 November-17 Desember 2016. Karenanya, agenda utama PSSI saat ini adalah kembali membentuk timnas. Soal hal itu, pemerintah yang diwakili Kemenpora juga diminta ikut membantu.

"Kita harus segera memulai persiapan menuju AFF. Soal pelatih, jangan asal memilih. Begitu pula dengan pemainnya. Hindari membentuk tim dadakan. Kemenpora pun harus membantu untuk memfasilitasi agenda uji coba yang diagendakan timnas Indonesia," kata Bambang Nurdiansyah, mantan penyerang legendaris Indonesia yang kini berprofesi sebagai pelatih, di acara Free Kick PSSI Pers di Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2016).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hubungan Membaik PSSI dan Kemenpora

Tak hanya soal menjadi fasilitator laga-laga uji coba, pemerintah juga diminta ikut membantu lewat infrastruktur. Lapangan yang memenuhi standar tentu sangat dibutuhkan untuk mematangkan persiapan skuad Garuda agar mencapai hasil yang diinginkan. "Kita butuh lapangan yang sesuai standar," tutur Demis Djamaoedin, mantan anggota Badan Tim Nasional (BTN).

Senada dengan Banur dan Demis, Tony Aprilani, Exco PSSI, juga mendesak agar pemerintah kali ini juga ikut turun tangan. Namun, Tony lebih menekankan pada persoalan dana. "Negara harus mendukung dari segi dana. Lihat Thailand. Pemerintah mereka enggak tanggung-tanggung mendukung untuk program timnas," timpal Tony.

Dengan membaiknya hubungan antara PSSI dan pemerintah, publik tentu mengharapkan agar sepak bola Indonesia bisa lebih berkualitas. Saat ini, PSSI sendiri tengah disibukkan dengan pencarian pelatih timnas. Setelah menggelar rapat Exco PSSI pada Rabu (18/5/2016), PSSI berjanji akan segera mengumumkan nama pelatih pada 23 Mei 2016.

Di sisi lain, Banur juga berterima kasih kepada Kemenpora dengan keputusan mereka mencabut pembekuan PSSI. Sebagai praktisi sepak bola, Banur tentu sangat merasakan kebahagiaan dengan pencabutan pembekuan PSSI.

"Kami sebagai praktisi sepakbola berterima kasih kepada Kemenpora. Jadikan lah kasus kemarin sebagai pelajaran. Harus ada pembenahan untuk ke depan. Pahit rasanya selama pembekuan kemarin bagi kami. Kami semua bahagia karena kondisi mulai jelas. PSSI juga harus mawas diri dan mau dikoreksi pemerintah. Semoga tidak ada lagi hal-hal seperti kemarin," ujar Banur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.