Sukses

Emas dari Sepak Bola Target Utama di Asian Games 2018

Timnas Indonesia tak pernah merasakan emas Asian Games.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia boleh saja hanya mampu finis di 10 besar dalam perolehan medali Asian Games 2018. Namun, Kemenpora yakin masyarakat tetap akan merasa puas jika salah satu emas disumbangkan lewat kesuksesan timnas Indonesia di cabang sepak bola.

Perhatian pemerintah akan prestasi sepak bola Indonesia tampaknya mulai diperlihatkan. Mulai membaiknya hubungan antara Kemenpora dan PSSI jadi titik awal. Semua berawal dari keputusan Menpora Imam Nahrawi mencabut sanksi pembekuan PSSI.

 

Baca Juga

  • Mesranya Bintang MU dengan Pelayan Toko
  • Yamaha Ungkap Alasan Duetkan Vinales dengan Rossi
  • Alberto Goncalves, Garansi Kejayaan Sriwijaya FC

 

Indonesia kini terbebas dari sanksi FIFA. Bisa dibilang, itu adalah akhir dari penderitaan sepak bola Indonesia sejak disanksi FIFA pada 30 Mei 2015. Kini, sudah saatnya semua pihak bergandengan tangan untuk kembali membangun sepak bola Indonesia.

Fokus kerja PSSI dan Pemerintah sekarang kembali membentuk timnas. Agenda terdekat AFF Suzuki Cup, timnas juga harus dipersiapkan untuk menyambut Asian Games 2018. Indonesia akan menjadi tuan rumah pada multievent empat tahunan itu.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto yakin aksi skuad Garuda akan menjadi sorotan publik.

"Seandainya Indonesia hanya mampu finis di 10 besar dalam perolehan pedali, itu tetap bisa terobati. Rasa kepuasan masyarakat akan tetap besar jika timnas mampu menjadi juara. Bahkan, bisa dibilang itu harga mati bagi masyarakat Indonesia. Kami juga akan bersinergi dengan PSSI untuk menyambut AFF," tutur Gatot.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Agenda Lain

Prestasi terbaik timnas Indonesia di ajang Asian Games hanya merebut perunggu. Prestasi itu direngkuh pada Asian Games 1958 di Jepang. Dua tahun silam, pada Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, langkah timnas Indonesia terhenti di perdelapan final.

Meski Asian Games menjadi agenda penting, Pemerintah semestinya juga tidak melupakan agenda-agenda lain timnas. Salah satunya adalah AFF U-19 Championship pada 11-24 September 2016. Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala AFF U-16 dan AFF U-19 2015 karena terkena sanksi FIFA pada Mei 2015 lalu. 

Gatot berjanji, Pemerintah bakal membahas persiapan skuat U-19. Dia pun mengakui, anggaran selama ini masih menjadi kendala.

"U-19 dan AFF tentu akan kami bicarakan lebih lanjut. Kami juga sepakat jika anggaran menjadi masalah utama kami. Tapi, kami akan mencoba menjalin komunikasi lebih baik dengan pihak-pihak terkait. Begitu juga dengan infrastruktur. Setidaknya, kami harus membuat lapangan prioritas yang memenuhi standar," kata Gatot.

Pada ajang AFF U-19 2013, Indonesia berhasiil merebut gelar juara. Gelar juara dipersembahkan tim besutan Indra Sjafri setelah menaklukkan Vietnam lewat adu penalti. Itu adalah gelar internasional perdana yang direngkuh sepak bola Indonesia setelah emas SEA Games 1991.

Sebelumnya, beberapa pihak sudah meminta pemerintah agar ikut membantu untuk membentuk timnas yang lebih berprestasi. Bukan hanya sebagai fasilitator, dana dan infrastruktur adalah bantuan yang sangat dibutuhkan agar prestasi timnas menjadi lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.