Sukses

Suporter Bali Gelar Aksi Simpatik untuk TheJakmania

Mereka menggalang sejuta tanda tangan di kain putih sebagai bentuk simpati atas kematian Fahreza.

Liputan6.com, Denpasar - Kematian Fahreza, pendukung Persija Jakarta ketika menyaksikan duel Persija melawan Persela Lamongan terus menuai simpati. Suporter sepak bola di Pulau Dewata ikut menyampaikan duka cita mendalam untuk Fahreza.

Elemen suporter di Bali yang terdiri dari TheJakmania Bali, Aremania Dewata, Pasoepati Dewata, Sementon Dewata dan Brigaz Bali membentangkan spanduku bertuliskan Stop Kekerasan Terhadap Suporter. 

Mereka juga menggalang sejuta tanda tangan di kain putih sebagai bentuk simpati atas kematian Fahreza.

Baca Juga

  • Fans Persija Ramalkan Kematiannya Lewat Gambar di Buku Tulis?
  • Duka Keluarga Fahreza, Pecinta Sejati Persija
  •  Aksi 1000 Lilin Jakmania Antarkan Kepergian Fahreza

 

"Kain putih itu akan kami serahkan kepada The Jakmania Bali untuk selanjutnya diserahkan kepada pengurus pusat The Jakmania di Jakarta," kata Arya, perwakilan Elemen Suporter Bali dari kelompok Semeton Dewata di Stadion Dipta Gianyar, Sabtu (21/5/2016).‎

Menurut Arya, aksi ini bentuk solidaritas kepada semua suporter agar kejadian tak kembali terulang di kemudian hari. "Kemarin menimpa The Jakmania. Bukan tak mungkin suatu saat menimpa kami. Untuk itu, sudah sepatutnya cara-cara kekerasan ditinggalkan dalam menghadapi suporter," ucapnya.

Fahreza meregang nyawa setelah menyaksikan pertandingan Persija. Remaja 16 tahun ini meninggal diduga karena tindak kekerasan yang dilakukan oknum aparat. Kasus ini masih dalam investigasi kepolisian.

"Sejatinya kami ini kumpulan dari manusia yang tertib. Buktinya di stadion, begitu dirigen memberi komando, serentak kami bernyanyi bersama. Harusnya ini disadari oleh pihak terkait dalam menghadapi suporter," tambah Arya.

Faizal Vendry, perwakilan dari The Jakmania Bali men‎gucapkan terima kasih atas kepedulian dan dukungan yang diberikan elemen suporter di Bali. Ia berharap kasus kematian Fahreza dapat segera terungkap. Dia mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

"Kami berharap polisi mau bertindak membongkar peristiwa ini. Soal bukti dan lain sebagainya bukan kami, tapi mereka yang mesti mencari dan mengungkapnya," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini