Sukses

Kisah di Balik Angkernya Markas PSM Makassar

Selama 12 tahun terakhir, atau sejak wafatnya Mayjen (Purn) Haji Andi Mattalatta, stadion ini dikenal semakin angker.

Liputan6.com, Makassar - Angkernya markas PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta yang sebelumnya bernama Mattoanging sudah lama terdengar. Tidak hanya karena torehan prestasi pemain legendaris PSM (Alm) Ramang yang dikenal dengan tendangan mautnya, fans PSM juga selalu mengharamkan kekalahan di depan publik sendiri alias Siri' na Pacce'.

Selama 12 tahun terakhir, atau sejak wafatnya Mayjen (Purn) Haji Andi Mattalatta, stadion ini dikenal semakin angker. Andi Mattalatta adalah tokoh pejuang kemerdekaan asal Kabupaten Barru, kelahiran 1 September 1920 yang juga ketua pertama Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS). Ia dulu berkantor di lantai dua Stadion Andi Mattalatta.

Baca Juga

  • Lorenzo Berjaya di Mugello, Rossi Ketiban Sial
  • Klasemen MotoGP Usai Rossi Ketiban Sial
  • Juara Piala FA dan Nasib Van Gaal di MU

Pantauan Liputan6.com, ruangan kerja ayah dari artis Andi Meriam Mattalatta dan politisi Dr Muhammad Andi Mattalatta itu bersebelahan dengan ruangan konfrensi pers. Masih ada bingkai papan namanya yang lengkap dengan jabatan militer terakhirnya yakni Mayjen TNI Purn H. Andi Mattalatta.

Diketahui (Alm) H. Andi Mattalatta adalah panglima pertama Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDMSST) yang dilantik 1 Juni 1957 oleh Kasad Mayjen TNI AH Nasution. Sebelum meninggal dunia, Andi Mattalatta membukukan sejumlah kisah perjuangannya yang ditulis sendiri setebal 644 halaman. Kisah itu diberi judul 'Meniti Siri dan Harga Diri'.

Dalam tulisan itu, H.Andi Mattalatta tidak hanya menceritakan perjuangannya di kancah militer yang diawali sebagai Tokubetsu Teisintai di masa kependudukan Jepang tahun 1944. Namun penyandang berbagai anugerah bintang dan satya lencana perjuangan itu juga mengurai beragam pengalamannya dalam membangun dunia olahraga di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.

Sebelum mengawali karier militer, bangsawan Bugis ini mendalami bidang atlet. Ia memiliki prestasi olahraga seperti renang, loncat indah, tinju, bahkan hampir semua jenis olahraga ditekuninya.

Bahkan ia dijuluki maniak olahraga karena bisa apa saja. Dan atas kehebatannya di masa kolonial Belanda, menjadikan ia satu-satunya pribumi yang direstui bergabung menjadi anggota Sport Stait Spieren (SSS) yang didirikan untuk anak-anak Belanda di masa itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Stadion

Sejarah Stadion Mattoanging

Tahun 1952 Andi Mattalatta memprakarsai pembangunan Stadion Mattoanging Makassar yang dilengkapi gedung olahraga, kolam renang, serta fasilitas olahraga lainnya. Dia juga menjadi tokoh penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) IV tahun 1957 di Kota Makassar.

Di bidang olahraga, Mattalatta sudah menunjukkan kehebatannya sejak 1932, karena ia menyisihkan atlet-atlet keturunan Belanda dalam renang gaya dada memperebutkan piala Ratu Wilhelmina der Nederlanden Van Oranje Nassau di Makassar.

Sementara itu, mantan Kadispora Sulsel Syamsuddin Umar mengatakan, dahulu stadion ini bernama Stadion Mattoanging. Dan nama Mattoanging berasal dari bahasa Makassar, yakni Mattoa yang berarti melirik atau menengok dan Anging yang berarti angin.

Nama tersebut, kata mantan pelatih PSM ini diberikan karena kawasan di sekitar stadion dulunya adalah daerah pantai yaitu tempat berlabuhnya perahu Phinisi yang para awaknya biasanya menengok angin sebagai tanda bahwa cuaca saat itu dalam keadaan baik dan siap untuk berlayar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.