Sukses

Profil James Koko Lomell: Tandem Ideal Boaz di Persipura

Ia memiliki kemampuan penyelesaian akhir yang ciamik.

Liputan6.com, Jayapura - Persipura Jayapura identik dengan barisan lini depan yang sangat tajam. Namun, di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo ciri khas itu seolah luntur. Beban berat pun berada di pundak para penyerang Persipura, tak terkecuali James Koko Lomell.

Berstatus sebagai tim besar Indonesia, Persipura secara mengejutkan justru tak berkutik di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo. Hingga pekan ketiga, Mutiara Hitam bahkan belum sekali pun meraih kemenangan.

Parahnya lagi, dari tiga pertandingan yang sudah dijalani Persipura baru mencetak satu gol. Padahal mereka memiliki barisan penyerang kelas wahid dalam diri Boaz Solossa, Boakay Edi Foday dan James Koko.

Satu-satunya gol Persipura tercipta saat menahan imbang 1-1 melawan Persija Jakarta di Stadion Mandala. Saat itu,James Koko mencetak gol melalui tembakan penalti.

Baca Juga

  • Lorenzo Berjaya di Mugello, Rossi Ketiban Sial
  • Klasemen MotoGP Usai Rossi Ketiban Sial
  • Juara Piala FA dan Nasib Van Gaal di MU

Pada dua laga selanjutnya, James tetap dipercaya oleh pelatih Jafri Sastra turun sebagai starter bersama Boaz. Namun, keduanya gagal menyumbangkan sebiji gol pun. Disinyalir, faktor minimnya pasokan bola dari tengah menjadi alasan utama penyerang Persipura mandul.

Aliran bola dari tengah memang menjadi penting dalam setiap permainan sepak bola. Sebab, jika tidak, maka striker akan kesulitan untuk mencetak gol lantaran sibuk mencari bola, yang pada akhirnya membuat mereka turun hingga ke tengah lapangan.

Hal ini yang terjadi di Persipura. James Koko yang didapuk sebagai penyerang sentral justru lebih sering beredar di lapangan tengah untuk mencari bola. Kondisi ini yang membuat James tidak optimal dalam bermain.

Kendati James sebenarnya bukanlah striker yang selalu berada di dalam kotak penalti, pemain asal Liberia ini tetap membutuhkan pasokan bola untuk diolah kembali menjadi peluang atau bahkan gol. Apalagi James juga memiliki kemampuan penyelesaian akhir yang ciamik.

Tak hanya itu, James juga memiliki kemampuan menggiring bola yang apik. Dia bisa melewati beberapa pemain lawan dengan mudah. Pergerakan yang eksplosif ini tentu bisa membuka peluang bagi dirinya atau Boaz yang menjadi tandem untuk mencetak gol bagi Persipura.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membangkitkan Jati Diri Bomber Haus Gol

Membangkitkan Jati Diri Bomber Haus Gol

Dalam beberapa waktu terakhir, James Koko tercatat seringkali bergonta-ganti tim. Sejak tahun 2015 hingga sekarang, ada lima klub yang dibelanya, yakni Persiram Raja Ampat, Persija Jakarta, Semen Padang, PS Polri dan Persipura.

Namun, bersama beberapa klub tersebut, ketajaman James tidak kunjung datang. Bersama Macan Kemayoran, James gagal mencetak satu gol pun pada gelaran Piala Presiden.

Lalu dia pindah ke Semen Padang dan tampil cukup apik karena sukses mengantarkan Kabau Sirah menembus partai final Piala Jenderal Sudirman. Tak hanya itu penyerang berkebangsaan ini mampu mencetak tiga gol dari tujuh laga.

Meski menunjukkan performa mengesankan, James kembali berpindah klub untuk mengikuti gelaran Piala Bhayangkara. Kali ini, penyerang yang memiliki tinggi 187cm memperkuat PS Polri. Sayang ketajamannya kembali terhenti setelah tak mampu mencetak satu gol dari empat pertandingan.

Performa tidak konsisten ini sebenarnya sangat berbeda dengan yang terjadi saat James mengawali karier di Indonesia. Tepatnya pada musim 2007-2008, James menggapai puncak kariernya sebagai seorang bomber haus gol dengan gelontoran 19 gol dari 32 pertandingan bersama PSMS Medan.

Tak hanya itu, bersama generasi terbaik Ayam Kinantan yang saat itu diisi oleh Mahyadi Panggabean, Markus Harison, Saktiawan Sinaga hingga Gustavo Chena, James sukses membawa PSMS menjadi runner-up Liga Indonesia.

Jika berkaca pada performa apik James di PSMS, Persipura tampaknya harus bisa mencari pemain khusus untuk melayaninya dengan bola-bola matang. Sebab, duet Chena dan James sempat menjadi kombinasi paling menakutkan di Indonesia pada era 2007-2008.

Persipura juga tampaknya sudah memperhitungkan masalah ini. Soalnya, jajaran manajemen Persipura juga telah berhasil mendatangkan gelandang asal Timor Leste, Thiago Fernandes Oliviera yang berposisi sebagai playmaker. Patut ditunggu apakah pasokan bola dari Thiago mampu membuat James kembali jadi mesin gol. (Oleh Deny Kurniawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini