Tur Rohani Berlanjut, Leicester Sambangi Kuil Legendaris Myanmar

Liputan6.com, Yangon - Setelah menyambangi Thailand, juara Liga Inggris, Leicester City, melanjutkan jalan-jalannya ke Myanmar. Di negeri yang pernah dikuasai Junta Militer itu, Jamie Vardy dan kawan-kawan menyempatkan diri mengunjungi kuil berlapis emas, Shwedagon Pagoda yang berada di Yangon.

Perayaan kemenangan The Foxes memang tak hanya berlangsung di Leicester saja. Leicester juga berbagi kebahagiaan bersama suporternya di Thailand. Maklum Negeri Gajah Putih seperti rumah kedua bagi Leicester mengingat sang pemilik Vichai Srivaddhanaprabha juga berasal dari sana.

Terungkap, Penyebab Rio Haryanto Lambat di Tikungan
Pendamping Rossi Kaget Suzuki Jadikan Iannone Pembalap Andalan
5 Wanita Cantik Ini Didekati Ronaldo Demi Lupakan Irina Shayk

Tak hanya bertemu fans, di Thailand, Leicester juga mengikuti serangkaian ritual agama Buddha. Doa para biksu selama ini juga dianggap sebagai faktor penting di balik kesukesan The Foxes.

Selama berada di Myanmar, Leicester kembali mengikuti ritual keagamaan Buddha di salah satu kuil tertua di sana, Shwedagon Pagoda. Acara tersebut dipimpin oleh biksu ternama Myanmar, Vichai.

Vichai juga mendoakan Leicester agar bisa terus meraih kesuksesan di musim selanjutnya. Meski berbeda agama, semua pemain Leicester City terlihat antusias mengikuti ritual tersebut. Dalam acara ini, Manajer The Foxes, Claudio Ranieri yang duduk di samping pemilik klub, Vichai Srivaddhanaprabha juga terlihat sangat khusyuk saat berdoa menurut kepercayaan agama Buddha.

Kehadiran Leicester di kuil bertabur emas ini juga menarik perhatian para pengunjung lainnya. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk foto bersama dengan pemain-pemain idolanya.

"Semua fans di sini kagum dengan Leicester. Mereka berusaha sangat keras dan memberikan hal terbaik yang mereka punya," kata fans asal Myanmar, Muae Ko Ko Lwin, dikutip dari AFP.

2 dari 2 halaman

Kental Nuansa Buddha

Nuansa Buddha memang sangat kental melekat di tim Leicester City. Sebelum bertanding di King Stadium, para biksu biasanya hadir untuk mendoakan kesuksesan Jamie Vardy cs. Ritual ini bahkan dianggap menjadi faktor penting bagi keberhasilan The Foxes menjuarai Liga Inggris musim ini.

Sentuhan spiritual mulai kental terasa di Leicester sejak dibeli konglomerat asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha. Vichai membangun ruang beribadah di King Power Stadium. Selain itu, Vichai selalu meluangkan waktu berdoa di ruangan tersebut selama 45 menit setiap sebelum laga dimulai.

Vichai juga rutin mengundang bisku dari Thailand ke King Power Stadium. Mereka diminta memberkati markas Leicester dan para pemain. Bahkan tak jarang, Vichai mengirimkan jet pribadinya untuk menjemput rombongan biksu yang dipimpin oleh Phra Prommangkalachan itu. Terkadang Vichai bahkan langsung turun tangan menemani para biksu terbang ke Inggris.

Ritual diawali dari dalam lapangan sebelum laga dimulai. Para biksu kemudian memberikan jimat serta memercikan air suci yang sudah didoakan kepada para pemain sebelum bertanding.

Awalnya fans dan para pemain Leicester terheran-heran atau bahkan mungkin menertawai apa yang dilakukan Vichai. Tapi dengan kesuksesan Leicester saat ini, mulai banyak yang mengaitkannya dengan sentuhan para biksu yang dibawa Vichai dari Negeri Gajah Putih.
(Baca juga berita: Fenomena Leicester City: Sihir atau Kekuatan Karma?)

The Foxes juara setelah mengoleksi 81 poin. Mereka unggul 10 poin dari Arsenal yang finis di posisi kedua. Keberhasilan Leicester menjuarai salah satu liga paling elite di Eropa ini telah menyadarkan berbagai pihak bahwa uang yang melimpah bukan jaminan bagi klub dalam meraih kesuksesan.

Panas Terik, Taman Jadi Tempat Favorit Warga di Myanmar Cari Kesejukan

Leicester City
Tim Sepakbola
Leicester City berhasil membuat kejutan di Liga Primer Inggris setelah musim 2015-2016 membawa trofi Liga Primer Inggris Pertamanya
Lihat Selengkapnya
Leicester City
Myanmar
Negara
Negara yang terkenal dengan sumber daya alam yang banyak serta ekonominya yang stabil.
Lihat Selengkapnya
Myanmar
Biksu