Sukses

Persib Bandung dan Masalah Kronis Lini Depan

Dalam lima partai, mereka baru mencatatkan empat gol. Bahkan, dari empat gol itu, tak satu nama pun berasal dari striker murni.

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung masih mencari solusi lini depan yang masih mandul di gelaran Torabika Soccer Championsip presented by IM3 Ooredoo.  Lini depan klub berjuluk Maung Bandung ini seakan lupa caranya mencetak gol.

Dalam lima partai, mereka baru mencatatkan empat gol saja. Bahkan, dari empat gol itu, tak satu nama pun berasal dari striker murni. Perolehan gol Persib masih kalah dari Semen Padang (9 gol) dan Mitra Kukar (7 gol).

Baca Juga

  • Pascal Puas Asapi Rio Haryanto di GP Monaco
  • Persiba Asah Ketajaman Jelang Hadapi Bali United
  • Mourinho Ingin Pulangkan Ferdinand ke MU

Rapor ini sebenarnya cukup ironis. Pasalnya, Persib Bandung memiliki striker yang punya jam terbang, seperti Juan Belencoso yang lama merumput di Liga Hongkong bersama Kitchee FC.

Selain itu, Persib juga memiliki penyerang murni lainnya, Yandi Sofyan. Pemain jebolan Timnas U-23 Indonesia ini sempat menjajal Liga Australia bersama Brisbane Roar. Sayang, Yandi tidak mendapat kesempatan bermain di inti Persib baik di rezim Djadjang Nurdjaman dan sekarang, Dejan Antonic. 

Malah, pemain belakang Vladimir Vujovic menjadi top skor sementara klub. Sejauh ini, dia sudah mengemas dua gol untuk Maung Bandung. Sedangkan, dua gol Persib lainnya masing-masing disumbangkan Tantan dan David Laly. 

Praktis, juru gedor Persib bergeser ke lini belakang. Menjebol gawang menjadi keahlian lain Vujovic selain menghalau serangan lawan. Pada perhelatan ISL 2014, pemain asal Motenegro ini menjadi pemain belakang tersubur. 

Pemain jangkung ini melesakkan 6 gol. Tidak heran bila pemain 34 tahun itu masuk skuat reguler Maung Bandung. Bahkan, dari sekian banyak bintang Persib yang pergi, hanya pemain 34 tahun ini yang dipulangkan Persib.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Butuh Waktu

Persib sebenarnya termasuk tim dengan penguasaan bola yang bagus. Statistik mencatat, dari lima pertandingan, juara Liga Indonesia pertama 1994 ini melakukan 1591 operan. Hanya saja, bola bergerak di lini tengah.

Terbukti, Pangeran Biru melepaskan 42 tembakan, namun hanya 17 tembakan saja yang tepat sasaran. Tentu, ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Dejan untuk membenahi lini depan timnya. Menjadi tim terbanyak dalam operan sukses, tentu tidak menjamin lini depan Persib tokcer. 

Kilas balik ke belakang, masalah lini depan yang tumpul sudah terlihat sejak 2014. Sepeninggal Ferdinand Sinaga, pelatih Persib pusing mencari pengganti. Kendala ini semakin diperparah dengan kepergian sejumlah pemain kunci seperti Ilija Spasojevic dan Makan Konate plus Ferdinan. Praktis, lini depan Persib semakin tergerus.

Kendati bermasalah dengan lini depan, sejatinya Persib punya amunisi tempur yang mumpuni di sektor depan. Kombinasi Juan Belencoso, Sergio Van Dijk, Samsul Arif dan Tantan bisa menjawab tantangan ini. Yandi sebenarnya bisa dicoba untuk  Namun, tetap butuh waktu bagi pemain tersebut untuk nyetel dengan irama permainan tim.

"Dalam sepak bola waktu itu penting sekali, saya pikir kita ada waktu dan semua orang mengerti dengan tim ini baru dan tim ini bisa jauh lebih bagus. Kalau kami memiliki waktu dan proses lebih panjang, tentu tim ini bakal lebih bagus," ungkap Dejan.

Mantan pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) ini menyatakan, adaptasi para pemain menjadi bagian tidak terpisahkan. Termasuk untuk striker Sergio Van Dijk yang kembali pulang dari perantauan. Bermain 20 menit melawan Madura United, tentu belum cukup untuk striker naturalisasi asal Belanda itu. Melihat catatan sebelumnya di Persib pada 2013/14, Van Dijk mengemas 21 gol dari 29 laga. (Penulis: Indra Eka Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini