Sukses

Duel Berlanjut ke Inggris, Ini 4 Momen Panas Guardiola-Mourinho

Muda dan berbahaya, dua kata itu tepat ditujukan kepada Jose Mourinho dan Josep Guardiola.

Liputan6.com, Manchester - Muda dan berbahaya, dua kata itu tepat ditujukan kepada Jose Mourinho dan Josep Guardiola. Garis nasib kembali mempertemukan keduanya di liga superketat dunia, Liga Inggris. Permusuhan mereka berlanjut di Tanah Britania Raya.

Kepastian dua pelatih itu bersatu setelah Manchester United menunjuk Mourinho sebagai pelatih baru menggantikan Louis Van Gaal. The Special One menyusul Guardiola yang telah lebih dulu menangani Manchester City.

Derby Manchester bakal lebih semarak dengan kehadiran Mourinho dan Guardiola. Mungkinkah, permusuhan berlanjut di Manchester?

Baca Juga

  • Gabung Ducati, Lorenzo Bawa Gerbong Yamaha
  • GTS Siap Ubah Jadwal Jika Timnas Ikut Piala AFF
  • Deretan WAGs Seksi Pemanas Piala Eropa 2016

Fase grup leg pertama Liga Champions musim 2009 menjadi pertemuan pertama Guardiola dan Mourinho di Giuseppe Meazza. Pada pertandingan tersebut kedua kubu bermain imbang tanpa gol. Kemudian, di pertemuan kedua, Barcelona memetik kemenangan di Camp Nou.

Sejak itu, percik api permusuhan kedua pelatih berlanjut di Spanyol. Guardiola melatih Barcelona dan Jose Mourinho membesut Real Madrid. Pada musim tersebut, kedua kubu bersua di semifinal. Inter keluar sebagai juara.

Jose Mourinho

Meski berstatus sebagai pelatih tersukses di Barcelona, perolehan trofi Pep dengan Mourinho berimbang. Guardiola hanya kalah satu trofi dari Mourinho yang mengemas 22 trofi, sedangkan Guardiola 21 trofi. Gelar Mourinho lebih beragam, dia sempat mendapat title di Portugal ketika membesut FC Porto. Guardiola hanya meraih gelar di Spanyol dan Jerman.

Kedua pelatih juga pernah bertemu di ajang Piala Super Eropa 2013. Mourinho yang ketika itu menangani Chelsea menyerah di tangan Bayern Muenchen asuhan Guardiola. Pemenang pertandingan ditentukan melalui adu penalti setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal.

Josep Guardiola dan Jose Mourinho

Dari sebelas pertemuan di kancah Liga Spanyol, Mourinho 5 kali menang, 4 kali imbang, dan Mourinho meraih 2 kemenangan. Kemenangan paling diingat adalah,ketika Guardiola mencoreng debut Mourinho dalam debut di El Clasico. Tidak tanggung-tanggung, Barcelona menggulung Madrid dengan skor telak 5-0 pada 2011 lalu.

Tidak jarang pertandingan yang melibatkan Guardiola dan Mourinho berjalan dalam tensi tinggi. Berikut beberapa momen panas Mourinho dan Guardiola dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Momen Panas Mourinho-Guardiola

1. Barcelona 1 vs 0 Inter Milan (Semifinal Liga Champions, April 2010)

Partai ini mendidih setelah kubu Guardiola meledek Mourinho sebagai penerjemah. Ejekan ini mengacu pada tugas Mourinho di Camp Nou yang hanya sebagai penerjemah pelatih Barcelona, Bobby Robson.

Pelatih asal Portugal itu membalas cemoohan tersebut dengan permainan sepak bola negatif alias menumpuk pemain bertahan di kotak penalti.

Gol dari Gerard Pique gagal membawa Barcelona ke partai final karena di pertemuan pertama, Barcelona menyerah dengan skor telak 1-3. Partai itu berjalan sengit. Hingga bek Thiago Motta harus diusir keluar. Namun Inter menumpuk 9 pemain di area pertahanan.

2. Barcelona 5 vs 0 Real Madrid (La Liga, November 2010)

Tujuh bulan setelah itu, Guardiola mengantarkan Barcelona menggulung Real Madrid dengan skor lima gol tanpa balas. Kekalahan itu sekaligus mencoreng arang di dahi Mourinho. Pasalnya, itu El Clasico pertama Mourinho bersama Real Madrid. 

Lionel Messi, Xavi, Pedro, Jeffren, dan David Villa berbagi satu gol untuk menghancurkan Madrid di Camp Nou. Mourinho menyebut, wasit berada di balik kekalahan besar timnya.

"Kekalahan sulit dihindari bila wasit tampil buruk dan bola terlalu banyak mengenai tiang. Saya pernah merasakan situasi serupa bersama Chelsea dan Inter Milan. Tapi sekarang , situasi berbeda," kata Mourinho pasrah.

Josep Guardiola

3. Real Madrid 0-2 Barcelona (Semifinal Liga Champions, April 2011)

Tensi tinggi kedua kubu mencuat pada semifinal Liga Champions musim 2010/11. Ini menjadi partai semifinal kedua yang melibatkan Mourinho dan Guardiola.

Sebelum laga berlangsung, Mourinho melemparkan perang urat syaraf. Guardiola yang dikenal tenang naik pitam mendengar perang urat syaraf kompetitornya.

"Di luar lapangan dia (Mourinho) sudah juara, selama satu tahun, selama satu musim, dan sampai selamanya. Silahkan saja dia merebut gelar Liga Champions pribadi di luar lapangan. Tidak masalah buat saya,” ujar Guardiola.

"Ketika berada di sini (kandang Madrid) dia pemimpin, persetan dengan dia. Saya tak bisa bersaing dengannya. Kalau Barcelona butuh seorang yang bisa bersaing dengannya, mereka harus mencari manajer lain," ketus Pep dengan nada tinggi.

Duel tersebut dimenangkan Barcelona, setelah Messi melesakkan dua gol cantik di Bernabeu. Barcelona tampil sebagai pemenang Liga Champions dengan mengalahkan MU.

4. Barcelona 3 vs 2 Real Madrid (Piala Super Spanyol, Agustus 2011)

Laga ini tercemar dengan ulah brutal Mourinho yang menyerang asisten pelatih Barcelona, mendiang Tito Vilanova. Aksi tersebut bermula ketika Marcelo melanggar Cesc Fabrega di Piala Super Spanyol.

Ketika para pemain dan staf saling dorong, tiba -tiba Mourinho mencolok mata Vilanova.

"Saya tak tahu siapa Pito Vilanova itu," kata Mourinho mengenai insiden itu sengaja memelesetkan nama Vilanova menjadi 'pito'. Dalam bahasa sehari-hari di Spanyol, Pito berarti kelamin perempuan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.