Sukses

Demi Olimpiade, Pebulutangkis Ini Cuek Kalah di Indonesia Open

Pebulutangkis asal Skotlandia ini hanya ingin menjaga kebugaran di Indonesia Open.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi seorang Alistair Casey, pebulutangkis asal Skotlandia, Indonesia merupakan salah satu tempat yang paling dirindukan dalam mengikuti berbagai kejuaraan bulutangkis tiap tahunnya. Pada ajang bergengsi BCA Indonesia Open 2016 kali ini, Casey kembali bertanding dari babak kualifikasi.

Baca Juga

  • Disisipi Teknologi Canggih, Barcelona Pamer Kostum Anyar
  • 5 Kunci Zidane Bawa Madrid Juara Liga Champions
  • Persib Bandung dan Masalah Kronis Lini Depan

Namun sayang, langkahnya di fase penyisihan awal dihentikan oleh Brice Leverdez asal Prancis dua set langsung, 21-4 dan 21-15. "Permainannya terlalu cepat buat saya," tutur Casey usai bertanding, Senin (30/5/2016) petang.

Meski kalah, tak ada ekspresi kekecewaan di wajahnya. Pria 34 tahun itu mengaku bukan gelar juara yang menjadi targetnya kali ini di Indonesia Open. Dia bercerita motivasi bermainnya kali ini hanya untuk menjaga kebugaran.

"Sekarang saya melatih Amerika Serikat. Pemain saya, Iris Wang unggulan nomor satu di sana, dan bakal ke Olimpiade. Saya datang ke sini agar bisa memainkan sesuatu, karena saya sudah gemuk!," kata Casey.

Dia membantah kalau kekalahan dari Brice Leverdez disebabkan kebisingan suara penonton yang mendukungnya dari tribun Istora Senayan. Menurutnya, atmosfer suporter Indonesia tak bisa didapatkannya di kejuaraan lain.

"Walau yang datang cuma 25 persen, saya suka dukungannya. Indonesia tuan rumah terbaik di dunia. Saya suka kebisingan yang gila-gilaan seperti di sepak bola. Kenapa tidak? Saya juga seolah-olah seperti bintang rock," kata pria yang berdomisili di California tersebut.

Pada Selasa (31/5) besok siang, anak didiknya Iris Wang akan ditantang pemain Singapura Xiaoyu Liang di sektor tunggal putri. Praktis peran Casey pun berganti menjadi pelatih, bergabung dengan Tony Gunawan.

"Prioritas saya sekarang adalah melatih. Tapi saya tidak ingin disebut pensiun. Rasanya senang bermain dengan mereka yang masih muda-muda. Kalau berhenti dari bulutangkis tidak, karena saya berpikir saya lebih baik jadi pelatih," kata Casey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini