Sukses

Menanti Laga Terakhir Persija di SUGBK

Persija dan SUGBK bak pasangan dua sejoli yang tak bisa dipisahkan. Sebab, di stadion tersebut Macan Kemayoran meraih berbagai prestasi.

Liputan6.com, Jakarta - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bakal menggelar pertandingan terakhir Persija Jakarta sebelum direnovasi untuk kebutuhan Asian Games 2018. PS TNI menjadi lawan terakhir Macan Kemayoran di SUGBK pada lanjutan pekan keenam Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, Jumat (10/6/2016).

Persija dan SUGBK bak pasangan dua sejoli yang tak bisa dipisahkan. Sebab, di stadion tersebut Macan Kemayoran meraih berbagai prestasi di kompetisi atau turnamen sepak bola nasional. Tak hanya Juara era-perserikatan, Persija juga mampu menyabet gelar juara Ligina VII 2001. SUGBK menjadi saksi kejayaan ketika Persija mengalahkan PSM Makassar dengan skor akhir 3-1 di partai puncak.

Selain dua trofi bergengsi tadi, Persija juga berhasil meraih hattrick gelar juara Trofeo Persija di SUGBK. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan mengoleksi tiga gelar juara trofeo Persija pada tahun 2011, 2012 dan 2015. Kendati secara adminisitratif SUGBK merupakan milik negara dan bukan milik Persija, tapi tetap saja stadion yang berdiri pada tahun 1962 ini pantas disebut sebagai kandang Macan Kemayoran.

Sayangnya, romantisme SUGBK dan Persija tampaknya tak selalu berjalan mulus. Klub kebanggaan Ibukota ini berulang kali harus dilarang tampil di SUGBK karena tidak mendapatkan izin dari keamanan. Alhasil, Persija harus menjadi klub perantau demi bisa menggelar pertandingan. Persija sempat terakhir berlaga di SUGBK pada Maret 2015. Saat itu, Macan Kemayoran takluk 0-1 dari Persela Lamongan berkat gol Taufik Kasrun.

Baca Juga

  • 5 Wonderkid Andalan Mourinho di MU
  • 2 Alasan Mengapa CR7 Dijagokan Raih Ballon d’Or Tahun Depan
  • Giggs Selangkah Lagi Tinggalkan MU

Setelah itu, ISL 2015 bergulir, tapi baru tiga pertandingan harus terhenti karena Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA akibat intervensi dari pemerintah terhadap PSSI. Vakumnya kompetisi membuat euforia sepak bola di Indonesia atau Jakarta khususnya menjadi mati suri. Berbagai cara pun dilakukan dengan cara menggelar berbagai turnamen seperti Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman hingga Piala Bhayangkara.

Sayang, dari ketiga turnamen itu, Persija tidak diizinkan menjadi tuan rumah. Atmosfer sepak bola di jantung negara ini pun terus mengalami mati suri. Persija terpaksa bermain di Bali saat Piala Presiden, Malang dan Solo di Piala Jenderal Sudirman dan harus kembali ke Bali di Piala Bhayangkara.

Meski begitu, pendukung Persija, Jakmania terus setia dengan rela berpergian ratusan kilometer hanya untuk melihat dan mendukung Persija bertanding. Sepak bola di Jakarta akhirnya kembali bergejolak pada gelaran trofeo Persija 2016. Puluhan ribu Jakmania langsung memadati SUGBK demi mendukung Persija bertanding.

Hasilnya, Macan Kemayoran keluar sebagai juara dan berhak menyabet trofi keempat Trofeo Persija. Lalu setelah itu, giliran ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo menjadi panggung pesta Persija dan Jakmania di SUGBK. Puluhan ribu Jakmania selalu memenuhi SUGBK saat Persija menjamu Semen Padang dan Persela Lamongan. Dukungan Jakmania terbukti jitu karena Persija belum terkalahkan saat di berlaga di SUGBK.

Oleh sebab itu, laga melawan PS TNI di SUGBK dipastikan bakal menjadi pesta terakhir Persija bersama Jakmania di Stadion yang memiliki sisi historis dan menyimpan kejayaan Macan Kemayoran ini. (Oleh Yosef Deny Pamungkas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini