Sukses

Bali United Terkendala Efektivitas dan Kurang Disiplin

Indra Sjafri berharap pemainnya mendapat pengalaman dari setiap pertandingan yang dijalani.

Liputan6.com, Jakarta Bali United berlaga di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo dengan target bisa berada di 10-besar. Hal ini dikatakan oleh CEO Yabes Tanuri sebelum kompetisi ini digulirkan.

Tergolong tim baru di kancah persepakbolaan profesional Indonesia, Serdadu Tridatu - julukan Bali United memang tak mematok target tinggi. Bahkan, pelatih Indra Sjafri, minta lebih fokus agar pemainnya mendapat pengalaman dari setiap pertandingan yang dijalani.

 

Baca Juga

  • Juara di Catalunya, Ini Makna Jabatan Tangan Rossi dengan Marquez
  • Dua Tahun Lagi MU Bakal Juara Liga Premier
  • Korsel Pecundangi 10 Pemain Republik Ceko


Namun, dengan materi yang cukup berkualitas, seharusnya Bali United bisa meraih prestasi yang apik. Maklum saja, mereka diperkuat 4 pemain asing yang terbilang mumpuni yakni Kiko Inso (bek, Spanyol), Byung-Gun Ahn (bek, Korea Selatan), Lucas Patinho (gelandang, Brasil), dan Nemanja Vidakovic (striker, Serbia).

Hanya saja, hingga pekan ke-5, Bali United baru mengemas 1 kemenangan, 2 seri, dan telah 2 kali kalah. Untuk sementara mereka berada di peringkat ke-14.

Berdasar statistik Labbola, tak ada masalah dengan permainan Bali United. Dalam hal akurasi umpan cukup gemilang yakni mencapai 81%. Ketika merebut bola, mereka sanggup melakukan 95 tekel sukses.

Di sisi penyerangan, sepertinya juga tidak ada masalah. Faktanya mereka mampu memperoleh 16 sepak pojok yang artinya mendapat 3,2 sepak pojok per partai. Selain itu, mereka sanggup melepaskan total tembakan 46 kali. Artinya, per partai Bali United melakukan 9,2 tembakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Kekurangan

Di manakah letak kekurangan Bali United? Mereka sulit meraih kemenangan lantaran tak efektif dalam memanfaatkan peluang. Dari 46 tembakan, hanya 17 tembakan yang tepat sasaran atau hanya 36,9%.

Lebih dari itu, dari 17 tembakan tepat, Bali United hanya mampu memasukkan 4 gol. Artinya, untuk bisa mencetak 1 gol, Bali United perlu melepaskan 4,25 tembakan tepat ke gawang lawan.

Selain itu, mereka pun hanya bertumpu pada ketajaman Vidakovic saja yang sudah mencetak dua gol. Artinya, ketika Vidakovic mendapat kawalan ketat, pemain lainnya sulit untuk bisa mencetak gol karena ketergantungan yang besar terhadap penyerang asal Serbia tersebut. Penyerang lain yang kerap dimainkan, I Made Wirahadi, sama sekali belum mencetak gol.

Faktor lain yang membuat Bali United telah mengalami dua kekalahan adalah kurang disiplinnya lini pertahanan dalam menjaga daerahnya. Kiko Insa yang diharapkan bisa menjadi palang pintu tangguh masih terjangkiti penyakit kerap melakukan blunder. Itu menjadi asalah satu alasan kenapa Arema Cronus meminjamkannya ke klub lain.

Agar performa meningkat di laga berikutnya, Indra Sjafri harus mengasah kinerja lini penyerangan. Ketergantungan terhadap Vidakovic harus dikurangi. Selain itu di lini belakang, Indra harus berani lebih sering memainkan bek tengah asal Korsel, Byung-Gun Ahn, yang cukup menjanjikan. (I. Eka Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.